Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT YPK MANDIRI


Nomor 0__/KEP/I/RSYPK/III/2018

TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PPRA RS YPK MANDIRI PERIODE WAKTU 2018 – 2021

Menimbang : Bahwa rumah sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai standar pelayanan rumah sakit.
Bahwa rumah sakit membuat, melaksanakan, menjaga dan meningkatkan standar
mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di rumah sakit sebagai acuan
dalam melayani pasien
Bahwa dalam upaya pencegahan resistensi antimikroba di Rumah Sakit YPK
Mandiri bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut di atas perlu ditetapkan
dalam Surat Keputusan Direktur RS YPK Mandiri.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 114,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063)
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 tahun 2015 Tentang Pedoman
Pengendalian Resistensi Antimikroba
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017
Tentang Akreditasi Rumah Sakit
5. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi DKI Jakarta Nomor 4/b.3.7/-1.779.3/2018 tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Umum Kelas C.
6. Surat Keputusan Direksi PT. YPK Mandiri Tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit YPK Mandiri Nomor 001/SK/PT YPK/VII/2013 tanggal 16 Juli
2013.
Memperhatikan : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit YPK Mandiri.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama :Keputusan Direktur RS YPK Mandiri tentang Panitia Program Pengendalian


Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit YPK Mandiri Periode 2018 - 2021
Kedua :Susunan keanggotaan serta uraian tugas dari masing – masing anggota, pada
lampiran surat keputusan ini.
Ketiga :Menugaskan Panitia PPRA RS YPK Mandiri untuk melaksanakan tugas yang
sesuai dengan uraian tugas yang tercantum.
Keempat :Masa kerja Panitia PPRA RS YPK Mandiri berlaku terhitung sejak ditetapkan
keputusan ini sampai dikeluarkan keputusan selanjutnya
Kelima :Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan untuk jangka waktu 3 (tiga)
tahun dengan ketentuan apabila terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam
penetapan surat keputusan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Petikan surat keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan dan Kepala pihak terkait
untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :
Direktur Utama

Prof.dr.Endy M Moegni,SpOG (K)


Tembusan :
1. Dewan Komisaris PT. YPK Mandiri
2. Direksi PT.YPK Mandiri
3. Ketua Komite Medik RS YPK Mandiri
4. Yang bersangkutan
5. Arsip
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS YPK MANDIRI
Nomor : 0__/KEP/I/RSYPK/III/2018
Tanggal : 01 Mei 2018

SUSUNAN KEPANITIAAN PPRA RS YPK MANDIRI


Ketua Komite : dr. Farieda Ariyanti SpPD
Wakil Komite : dr. Eltari Merianingsih
Sekretaris : Nur Ika Fajriyah, SSi, Apt
Anggota : Sofiyati, S.kep, Ners
URAIAN TUGAS TIM PROGRAM PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA

A.Uraian Jabatan

Agar rumah sakit dapat melaksanakan pengendalian resistensi antimikroba secara optimal, maka
dibentuk Tim Pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Rumah Sakit (Tim
PPRA RS) berdasarkan keputusan Kepala/Direktur rumah sakit. Tim PPRA rumah sakit dibentuk
dengan tujuan menerapkan pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit melalui
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.

A. Kedudukan dan Tanggung Jawab Dalam melaksanakan tugas, Tim PPRA bertanggung jawab
langsung kepada Kepala/Direktur rumah sakit. Keputusan Kepala/Direktur rumah sakit tersebut
berisi uraian tugas tim secara lengkap, yang menggambarkan garis kewenangan dan tanggung
jawab serta koordinasi antar-unit terkait di rumah sakit.

B. Susunan keanggotaan Tim PPRA terdiri dari: ketua, wakil, sekretaris dan anggota PPRA.
Kualifikasi ketua tim PPRA adalah seorang klinisi yang berminat di bidang infeksi. Keanggotaan
Tim PPRA paling sedikit terdiri dari tenaga kesehatan yang kompeten dari unsur:

1. Klinisi perwakilan SMF/bagian

2. Keperawatan

3. Instalasi farmasi

4. Laboratorium Patologi Klinik/Mikrobiologi Klinik

5. Komite/tim pencegahan pengendalian infeksi (PPI)

6. Komite/Tim Farmasi dan Terapi (KFT).


Dalam keadaan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), maka rumah sakit dapat
menyesuaikan keanggotaan Tim PPRA berdasarkan ketersediaan SDM yang terlibat dalam
program pengendalian resistensi antimikroba.

C. TUGAS TIM

1. Ketua Tim PPRA adalah:

Ketua Tim untuk Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab seluruhnya terhadap
pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Tugas Pokok : Mengkoordinasikan semua pelaksanaan kegiatan Program Pengendalian


Resistensi Antimikroba

a. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan tentang pengendalian


resistensi antimikroba;

b. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik rumah sakit;

c. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam melaksanakan program pengendalian resistensi


antimikroba di rumah sakit;

d. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan


pengendalian resistensi antimikoba di rumah sakit;

e. menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi;

f. melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;

g. melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik;

h. menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip pengendalian


resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan
pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan;

i. mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba;

j. melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba kepada Kepala/Direktur


rumah sakit.
Wewenang :

a. Memberikan penilaian terhadap kinerja anggota Tim Program Pengendalian Resistensi


Antimikroba

b. Membuat prosedur dan SPO pelayanan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Hasil Kerja :

a. Daftar kerja anggota Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di Tim Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba

c. Standar Prosedur Operasional

d. Laporan Program Kerja dari tim Pengendalian Resistensi Antimikroba

Wewenang :

a. Bersama Ketua tim memberikan penilaian kinerja anggota tim Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba
b. Memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan kewenangan klinisnya

2. Wakil Ketua :

Wakil Ketua Tim untuk Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab membantu dalam
pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Tugas Pokok : Bersama Ketua Mengkoordinasikan pelaksaan kegiatan Program Pengendalian


Resistensi Antimikroba

Uraian Tugas :

a. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan


pengendalian resistensi antimikoba di rumah sakit;

b. menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi;

c.melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;

d.melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik;
e. menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip pengendalian
resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan
pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan;

Wewenang :

a.Memberikan penilaian terhadap kinerja anggota Tim Program Pengendalian Resistensi


Antimikroba

b.Membuat prosedur dan SPO pelayanan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Hasil Kerja :

a. Laporan Program Kerja Pengendalian Resistensi Antimikroba


b. Pengawasan terhadap kinerja anggotanya

3.Sekretaris :
Sekretaris Tim untuk Sekretaris Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba adalah
perawat atau farmasi apoteker

Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab membantu dalam
membuat pelaporan pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Tugas Pokok : Bersama Ketua melaksanakan kegiatan administrasi dan menginventarisir


program kerja PPRA

Uraian Tugas :
a. Melaksanakan kegiatan administrasi dan menginventarisir program kerja PPRA
b. Bertanggungjawab terhadap pencatatan dan pelaporan semua kegiatan PPRA
c. Membuat dan mensosialisasikan Uraian Tugas PPRA di rumah sakit
d. Bertanggungjawab terhadap penyediaan dan penyimpanan berkas rekam medis
Bertanggungjawab terhadap pelaporan internal dan eksternal

2.Anggota Tim

a.Anggota Tim : Instalasi Rawat jalan, Rawat Inap, Komite Farmasi dan Terapi , Instalasi
laboratorium , SMF bagian IPD , SMF Obgine, SMF Anak , SMF bedah , Komite PPI
b.Kualifikasi : Memiliki sertifikat pelatihan PPRA

c.Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua Tim
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba dalam pelaksanaan program kerja di setiap unit
terkait

d. Tugas Pokok : Membantu melaksanakan semua kegiatan di Program Pengendalian Resistensi


Antimikroba

e. Uraian Tugas :

- Mencatat dan melaporkan jumlah pasien yang terjadinya IDO , dan hasil Kultur

Resistensi

- Melaporkan evaluasi penggunaan antibiotik pasien

- Memberikan edukasi kepada pasien terhadap penggunaan Antibiotik

f. Uraian Wewenang :

Berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan perencanaan dan pengembangan
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

g. Hasil Kerja :

-Pelaksanaan program kerja Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

-Laporan evaluasi kerja

Dalam melakukan tugasnya, Tim PPRA berkoordinasi dengan unit kerja: SMF/bagian, bidang
keperawatan, instalasi farmasi, laboratorium mikrobiologi klinik, komite/tim pencegahan
pengendalian infeksi (PPI), komite/tim farmasi dan terapi (KFT). Tugas masing-masing unit
adalah sebagai berikut.

1. SMF/Bagian

a. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan kewaspadaan standar.

b. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di SMF/bagian.

c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan antibiotik di SMF/bagian.

d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

2. Bidang keperawatan

a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah penyebaran mikroba resisten.


b. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar.

c. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara teknik aseptik.

3. Instalasi Farmasi

a. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik yang tercantum dalam
formularium.

b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana pasien infeksi,
melalui: pengkajian peresepan, pengendalian dan monitoring penggunaan antibiotik, visite ke
bangsal pasien bersama tim.

c. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik yang tepat dan benar.

d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

4.Patologi klinik dan Mikrobiologi Klinik

a. Melakukan pelayanan pemeriksaan patologi klinik. untuk pemeriksaan mikrobiologi klinik


masih dikirimkan ke RS lain yang kerjasama dengan RS Royal Progress.

b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana pasien infeksi
melalui visite ke bangsal pasien bersama tim.

c. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara berkala setiap tahun.

5. Komite/tim pencegahan pengendalian infeksi (KPPI) Komite PPI berperanan dalam


mencegah penyebaran mikroba resisten melalui:

a. penerapan kewaspadaan standar,

b. surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten,

c. kohorting/isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten,

d. menyusun pedoman penanganan kejadian luar biasa mikroba multiresisten.

6. Komite/tim farmasi dan terapi (KFT)

a. Berperanan dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit,

b. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di rumah sakit,

c. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

Anda mungkin juga menyukai