Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN

NOMOR : 444/ A.29/SK_DIR/II/ 2021

TENTANG
TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) DI RUMAH
SAKIT KRISTEN LINDIMARA

DIREKTUR RUMAH SAKIT KRISTEN LINDIMARA

MENIMBANG a) Bahwa peningkatan kejadian dan penyebaran mikroba yang resisten terhadap
antimikroba di Rumah Sakit disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang
tidak bijak dan rendahnya ketaatan terhadap kewaspadaan standar.

b) Bahwa dalam rangka mengendalikan mikroba resisten di rumah sakit, perlu


dikembangkan program pengendalian resistensi antimikroba di Rumah Sakit.

c) Bahwa sehubungan dengan adanya pergantian Direktur RS Kristen Lindimara


pada tanggal 21 Desember 2020 sehingga terjadi kekosongan tenaga dalam
posisi tugas tim program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA) dan
untuk kelangsungan program kerja yang ada, maka dipandang perlu untuk
membentuk tim program pengendalian resistensi antimikroba yang baru.

d) Bahwa berdasarkan poin a, b, dan c perlu ditetapkan dengan keputusan


Direktur RS Kristen Lindimara

MENGINGAT 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015


tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : Mencabut Surat Keputusan Direktur RS Kristen Lindimara nomor:


1736.a/A.29/SK_DIR/X/2018 tentang Pembentukan Tim Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit Kristen
Lindimara.

KEDUA : Surat Keputusan Direktur RS Kristen Lindimara tentang Tim Program


Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di RS Kristen Lindimara

KETIGA : Susunan personalia, tugas dan fungsi Tim Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA) adalah sebagai terlampir dalam surat keputusan ini.

KETIGA : Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) RS Kristen


Lindimara bertanggung jawab pada Direktur RS Kristen Lindimara

KEEMPAT : Anggaran biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan program Pengendalian


Resistensi Antimikroba (PPRA) dibebankan pada anggaran RS Kristen
Lindimara.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan Di : Waingapu
Pada Tanggal :
Direktur RSK Lindimara
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Kristen Lindimara Waingapu

Nomor: Tertanggal 04 Februari 2021

1. Susunan Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) RS Kristen Lindimara


Penanggung jawab : Direktur RS Kristen Lindimara
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :

2. Uraian Tugas dan Fungsi Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) RS
Kristen Lindimara
a. Membantu Direktur rumah sakit dalam menetapkan kebijakan tentang pengendalian
resistensi antimikroba.
b. Membantu Direktur rumah sakit dalam menetapkan kebijakan umum dan panduan
penggunaan antibiotik di rumah sakit.
c. Membantu Direktur rumah sakit dalam pelaksanaan program pengendalian resistensi
antimikroba.
d. Membantu Direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
program pengendalian resistensi antimikoba.
e. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi.
f. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik
g. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap
antibiotik.
h. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip
pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan ketaatan
terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.
i. Mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba.
j. Melaporkan kegiatan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba kepada
Direktur rumah sakit.
3. Dalam melakukan tugasnya, Tim PPRA berkoordinasi dengan unit kerja sebagai Berikut :
Bagian Medis, Bidang Keperawatan, Instalasi Farmasi, unit Laboratorium, Tim Pencegahan
Pengendalian Infeksi (PPI), Komite Farmasi dan Terapi.
4. Peran dan fungsi unit kerja sebagaimana tercantum dalam poin 3, sesuai dengan Lampiran
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 8 Tahun 2015 tentang program
pengendalian resistensi antimikroba di Rumah Sakit.

Ditetapkan Di : Waingapu
Pada Tanggal :
Direktur RSK Lindimara

Tembusan Yth :

1. Kepala Bagian Medis

2. Kepala Bagian Keperawatan

3. Kepala Unit Laboratorium

4. Ketua Tim PPI

Anda mungkin juga menyukai