Anda di halaman 1dari 26

Curriculum Vitae

apt. Dra. Susilawati, M.Si, FISQua


Alamat : Puri Cipageran Indah 2 blok C12 No. 3a Kabupaten Bandung Barat
Email : susipratonggopati@yahoo.com
Hp : 081322084014
Pendidikan :
 S1 Farmasi ITB (lulus tahun 1993)
 Profesi Apoteker ITB (lulus tahun 1994)
 S2 Farmasi Rumah Sakit ITB (lulus tahun 2000)
 Fellowship ISQua (tahun 2022)
Pekerjaan :
 Kepala Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (2012-2018)
 Kepala Instalasi Binatu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (2018-2021)
 Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (2019-sekarang)
 Kepala Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
(2021-sekarang)
Organisasi :
 Pengurus Hisfarsi PP IAI
 Pengurus Hisfarsi PD IAI Jabar
 DPD PPSSI Jabar
PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
(PPRA) DALAM PEMENUHAN STANDAR AKREDITASI
RUMAH SAKIT KEMENKES RI (STARKES) 2022

apt, Dra., Susilawati, M.Si., FISQua


Bandung. 18 Maret 2023
ACUAN

Permenkes RI No 8 tahun 2015 tentang


Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
di Rumah Sakit

KMK No. 1128 tahun 2022 tentang


Standar Akreditasi Rumah Sakit
, Standar PKPO 8 dan PKPO 8.1
Pemenuhan Standar Akreditasi Rumah Sakit

Standar

Elemen Penilaian

Maksud dan Tujuan

Instrumen

Link

Acuan
STANDAR PKPO 8

Rumah sakit menyelenggarakan program pengendalian resistensi


antimikroba (PPRA) sesuai peraturan perundang-undangan
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan

 Pengantar :
 Dampak Resistensi Antimikroba
 Penyebab Resistensi Antimikroba
 Regulasi PRA di RS :
 Kebijakan
 Pembentukan Komite/Tim PRA
 Tupoksi Komite/Tim PRA
 Dukungan Pimpinan RS
 Program Kerja PPRA
 Program dan kegiatan PRA sesuai peraturan perundang-undangan :
Dilaksanakan, dipantau, dievaluasi dan dilaporkan ke Kemenkes
 Laporan PPRA
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan

Resistensi antimikroba menjadi masalah kesehatan nasional dan global


Pemberian antimikroba yang tidak rasional dan tidak bijak dapat memicu
terjadinya resistensi
Resistensi yaitu : ketidakmampuan membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroba sehingga penggunaan antimikroba dan penanganan penyakit infeksi tidak efektif
Meningkatnya kejadian resistensi antimikroba akibat dari :
 Penggunaan antimikroba yang tidak bijak
 Pencegahan dan pengendalian infeksi yang belum optimal
Dampak resistensi antimikroba di RS :
 Menurunnya mutu pelayanan
 Meningkatnya morbiditas dan mortalitas
 Meningkatnya beban biaya perawatan dan pengobatan pasien
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan

Regulasi Pengendalian Antimikroba di RS meliputi :


 Kebijakan dan Panduan Penggunaan Antibiotik
 Pembentukan Komite/Tim PRA yang terdiri dari nakes yang kompeten dari
unsur :
 Klinisi Perwakilan KSM
 Keperawatan
 Instalasi Farmasi
 Lab Mikrobiologi Klinik
 Komite/Tim PPI
 Komite/Tim Farmasi dan Terapi
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan
TUPOKSI Tim Pelaksana PPRA :
1. Membantu Direktur RS dalam menetapkan kebijakan tentang pengendalian resistensi
antimikroba
2. Membantu Direktur RS dalam menetapkan kebijakan umum dan panduan penggunaan
antibiotic di RS
3. Membantu Direktur RS dalam pelaksanaan PPRA
4. Membantu Direktur RS dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan PPRA
5. Menyelenggarakan forum kajian khusus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi
6. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotic
7. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap
antibiotic
8. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran ttg prinsip-prinsip PRA,
penggunaan antibiotic secara bijak, dan ketaatan thd pencegahan pengendalian infeksi
melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
9. Mengembangkan penelitian di bidang PRA
10. Melaporkan kegiatan PPRA kepada Direktur RS
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan

RS menjalankan program pengendalian resistensi antimikroba sesuai


peraturan perundang-undangan
Implementasi PPRA dapat berjalan baik bila mendapat dukungan
penuh dari pimpinan RS berupa :
 Penetapan kebijakan,
 Pembentukan organisasi pengelolaan PPRA yang
bertanggungjawab pada Direktur RS,
 Penyediaan fasilitas,
 Sarana,
 Sumber Daya Manusia,
 Dukungan finansial.
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan

Program Kerja PPRA :


1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran penggunaan antimikroba
secara bijak bagi seluruh tenaga Kesehatan dan staf di RS, pasien dan
keluarga melalui pelatihan dan edukasi
2. Optimalisasi penggunaan antimikroba secara bijak melalui Penerapan
Penatagunaan Antimikroba (PGA)
3. Surveilans penggunaan antimikroba secara kualitatif dan kuantitatif
4. Surveilans resistensi antimikroba dengan indicator mikroba MDRO
5. Peningkatan mutu penanganan tatalaksana infeksi, melalui pelaksanaan
forum kajian kasus infeksi terintegrasi (FORKKIT)
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan

Program dan Kegiatan PRA di RS sesuai peraturan perundang-


undangan : dilaksanakan, dipantau, dievaluasi dan
dilaporkan kepada kementeriam Kesehatan.
Laporan Pelaksanaan Program/Kegiatan PRA meliputi :
a. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan ttg
pengendalian antimikroba
b. Surveilans pola penggunaan antibiotik di RS (termasuk laporan
pelaksanaan pengendalian antibiotic)
c. Surveilans pola resistensi antimikroba
d. Forum kajian penyakit infeksi terintegrasi
PKPO 8
Elemen Penilaian 1

Rumah sakit menetapkan kebijakan PRA sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan ( R )

Regulasi tentang pengendalian Resistensi Antimikroba di RS

1. Kebijakan Penggunaan Antimikroba di Rumah Sakit


2. Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi
3. Pembentukan Komite/Tim PRA
PKPO 8
Elemen Penilaian 2

RS menetapkan Komite/tim PPRA dengan melibatkan unsur terkait


sesuai regulasi yang akan mengelola dan menyusun program kerja
PPRA dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit
(R)

1. Penetapan Komite/Tim PPRA dilengkapi dengan Tupoksi


2. Program Kerja Pengendalian Resistensi Antimikroba disetujui
oleh Direktur
PKPO 8
Elemen Penilaian 2

Komite/Tim PRA yang terdiri dari nakes yang kompeten yang terdiri
dari : (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota)

Anggota :
 Klinisi Perwakilan KSM
 Keperawatan
 Instalasi Farmasi
 Lab Mikrobiologi Klinik
 Komite/Tim PPI
 Komite/Tim Farmasi dan Terapi
PKPO 8
Elemen Penilaian 2

Program Kerja PPRA :


1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran penggunaan antimikroba
secara bijak bagi seluruh tenaga kesehatan dan staf di RS, pasien dan
keluarga melalui pelatihan dan edukasi
2. Optimalisasi penggunaan antimikroba secara bijak melalui Penerapan
Penatagunaan Antimikroba (PGA)
3. Surveilans penggunaan antimikroba secara kualitatif dan kuantitatif
4. Surveilans resistensi antimikroba dengan indicator mikroba MDRO
5. Peningkatan mutu penanganan tatalaksana infeksi, melalui pelaksanaan
forum kajian kasus infeksi terintegrasi (FORKKIT)
PKPO 8
Elemen Penilaian 3

Rumah sakit melaksanakan program kerja sesuai maksud dan tujuan (D,W)

Bukti laporan pelaksanaan program kerja pengendalian resistensi antimikroba


Wawancara : Direktur, Ka Unit Pelayanan, Komite/Tim PPRA

Laporan Pelaksanaan Program :


a. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan ttg pengendalian antimikroba
b. Surveilans pola penggunaan antibiotik di RS (termasuk laporan pelaksanaan
pengendalian antibiotic)
c. Surveilans pola resistensi antimikroba
d. Forum kajian penyakit infeksi terintegrasi
PKPO 8
Elemen Penilaian 4
Rumah sakit melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan PPRA sesuai maksud
dan tujuan (D,W)

Bukti pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan PPRA


Wawancara : Direktur RS, Komite/Tim PPRA, Komite/Tim Mutu

Monev Pelaksanaan PPRA dan tindak lanjut hasil monev :


a. Evaluasi Penggunaan Antibiotik menggunakan metode audit kuantitas dan kualitas
b. Pemantauan atas muncul dan menyebarnya mikroba multiresisten melalui surveilans
mikroba multiresisten

*)Daftar Tilik Monitoring dan Evaluasi Kegiatan PGA-PPRA


PKPO 8
Elemen Penilaian 5

Memiliki pelaporan kepada pimpinan RS secara berkala dan kepada Kemenkes


sesuai peraturan perundang-undangan (D,W)

Bukti laporan kegiatan komite/tim PRA secara berkala kepada Direktur RS dan Kepada
Kemenkes
Wawancara : Direktur RS dan Komite / Tim PRA

RS membuat laporan pelaksanaan program/kegiatan PRA, meliputi :


a. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan ttg pengendalian antimikroba
b. Surveilans pola penggunaan anibiotik di RS (termasuk laporan pelaksanaan pengendalian
antibiotic)
c. Surveilans pola resistensi antimikroba
d. Forum kajian penyakit infeksi terintegrasi
STANDAR PKPO 8.1

Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan penggunaan


antimikroba secara bijak berdasarkan prinsip penatagunaan
antimikroba (PGA)
STANDAR PKPO 8.1
Maksud dan Tujuan

 Penggunaan antimikroba secara bijak adalah : penggunaan secara rasional dengan


mempertimbangkan dampak muncul dan menyebarnya mikroba resisten
 Penggunaan antimikroba secara bijak berdasarkan prinsip penatagunaan
antimikroba (PGA) adalah : kegiatan strategis dan sistematis yang terpadu dan
terorganisasi di RS, bertujuan untuk :
 Mengoptimalkan penggunaan antimikroba secara bijak, baik kualitas maupun
kuantitasnya diharapkan dapat menurunkan tekanan selektif thd mikroba, shg dapat
mengendalikan resistensi antimikroba
 Kegiatan PGA
 Penegakan diagnosis penyakit infeksi
 Penggunaan antimikroba berdasarkan indikasi
 Pemilihan jenis antimikroba yang tepat (dosis, rute, waktu dan lama pemberian)
 Pencatatan dan pemantauan keberhasilan dan atau kegagalan terapi
 Reaksi yang tidak dikehendaki (potensial dan actual)
 Interaksi antimikroba dengan (obat lain, makanan, pemeriksaan lab)
 Reaksi alergi
STANDAR PKPO 8.1
Maksud dan Tujuan

Pelaksanaan pengendalian penggunaan antibiotik dilakukan dengan cara :


 Mengelompokkan antobiotik dalam kategori Access, Watch, dan Reserve
(AWaRe) untuk dapat :
 Menekan munculnya bakteri resisten
 Mempertahankan kemanfaatan antibiotic dalam jangka panjang

 RS Menyusun dan mengembangkan :


 Panduan penggunaan antimikroba untuk : Pengobatan infeksi (terapi) dan Pencegahan
infeksi pada Tindakan pembedahan (profilaksis)
 Panduan Praktik Klinis Penyakit Infeksi berbasis bukti ilmiah dan peraturan perundang-
undangan

RS menetapkan mekanisme untuk mengawasi pelaksanaan PGA dan memantau


berdasarkan Indikator Keberhasilan Program sesuai Peraturan Perundang-
undangan.
PKPO 8.1
Elemen Penilaian 1

RS melaksanakan dan mengembangkan PGA di unit pelayanan yang melibatkan


dokter, apoteker, perawat, dan peserta didik. (D,W)

Bukti pelaksanaan dan pengembangan PGA


Wawancara Komite/Tim PRA dan PPA

1. Mengelompokkan antobiotik dalam kategori Access, Watch, dan Reserve (AWaRe)

2. RS Menyusun dan mengembangkan Panduan penggunaan antimikroba untuk : Pengobatan


infeksi (terapi) dan Pencegahan infeksi pada Tindakan pembedahan (profilaksis)
3. RS Menyusun dan mengembangkan Panduan Praktik Klinis Penyakit Infeksi berbasis bukti
ilmiah dan peraturan perundang-undangan
PKPO 8.1
Elemen Penilaian 2

RS menyusun dan mengembangkan panduan praktik klinis (PPK), panduan


penggunaan antimikroba untuk terapi dan propolaksis (PPAB) berdasarkan
kajian ilmiah dan kebijakan RS serta mengacu pada regulasi yang berlaku secara
nasional. Ada mekanisme untuk mengawasi pelaksanaan PGA ( R )

Regulasi tentang penetapan :


1. Panduan Praktik Klinis
2. Panduan Penggunaan Antimikroba untuk terapi dan propilaksis (PPAB)

Pengawasan Pelaksanaan PGA :


Penetapan Indikator mutu keberhasilan program
PKPO 8.1
Elemen Penilaian 3
RS melaksanakan pemantauan dan evaluasi ditujukan untuk mengetahui
efektivitas indicator keberhasilan program (D)

Bukti pelaksanaan pemantauan dan evaluasi untuk mengetahui efektivitas


indicator keberhasilan program

Indikator Mutu PPRA di RS : (lengkapi dgn kamus indicator)


1) Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotic
2) Perbaikan kualitas penggunaan antibiotic
3) Perbaikan pola kepekaan antibiotic dan penurunan pola resistensi antimikroba
4) Penurunan angka kejadian infeksi di RS yang disebabkan oleh mikroba multiresisten
5) Peningkatkan mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin, melalui forum
kajian kasus infeksi terintegrasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai