Anda di halaman 1dari 14

Program Pengendalian

Resistansi Antimikroba
STANDAR PKPO 8
Maksud dan Tujuan PKPO 8

 Resistansi antimikroba (antimicrobial resistance = AMR) telah menjadi masalah


kesehatan nasional dan global
 Resistansi antimikroba di rumah sakit menyebabkan menurunnya mutu pelayanan,
meningkatkan morbiditas dan mortalitas, serta meningkatnya beban biaya
perawatan dan pengobatan pasien
Elemen Penilaian PKPO 8
1. Telah menetapkan regulasi tentang pengendalian resistansi antimikroba sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Telah menetapkan komite/tim PPRA dengan melibatkan unsur terkait sesuai regulasi yang akan
mengelola dan menyusun program pengendalian resistansi antimikroba dan bertanggungjawab langsung
kepada Direktur rumah sakit.
3. Telah melaksanakan program kerja sesuai maksud dan tujuan.
4. Telah melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan PPRA sesuai maksud dan tujuan.
5. Memiliki /& telah membuat laporan kepada pimpinan rumah sakit dan kepada Kementerian Kesehatan
sesuai peraturan perundang-undangan.
6. telah melaksanakan dan mengembangkan penatagunaan antimikroba di unit pelayanan yang melibatkan
dokter, apoteker, perawat, dan peserta didik.
7. telah menyusun dan mengembangkan panduan praktik klinis (PPK), panduan penggunaan antimikroba
untuk terapi dan profilaksis (PPAB), berdasarkan kajian ilmiah dan kebijakan rumah sakit serta mengacu
regulasi yang berlaku secara nasional.
8. telah melaksanakan pemantauan dan evaluasi ditujukan untuk mengetahui efektivitas indikator
keberhasilan program
regulasi pengendalian resistensi
antimikroba
kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik perwakilan Perlu revisi
SMF/bagian; (2) Keperawatan
Pembentukan komite/tim PRA yang terdiri dari tenaga kesehatan yang Usulan ?
kompeten dari unsur: Klinisi (dokter specialist, dr MK, keperawatan,
farmasi, Laborat, PPI, KFT
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Revisi sesuai
tupoksi
Pembentukan Tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Usulan ?
Antimikroba
Tugas fungsi Tim pelaksana Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba
 menetapkan kebijakan tentang pengendalian resistensi antimikroba
 menetapkan kebijakan umum dan panduan penggunaan antibiotik
 Evaluasi & pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba
 Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi
 Surveilans pola penggunaan antibiotic
 Surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik
 Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan
 Mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba
 Melaporkan kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba kepada kepala/direktur rumah
sakit
program kerja PPRA pemenuhan standart PKPO 8
Program Cara melakukan Target Bukti
Peningkatan pemahaman dan Menyebarluaskan serta meningkatkan Kebijakan, Bukti proses,
kesadaran penggunaan antimikroba pemahaman dan kesadaran melalui pedoman, pola bukti sosialisasi
bijak bagi seluruh tenaga kesehatan kegiatan pendidikan dan pelatihan kuman,
dan staf di rumah sakit, serta pasien antibiogram, hasil
dan keluarga, melalui pelatihan dan evaluasi (agustus
edukasi 2022)
Optimalisasi penggunaan antimikroba Pembuatan PGA sesuai pola kuman
secara bijak melalui penerapan dan Kelompok antibiotik: Access,
penatagunaan antimikroba (PGA) Watch dan Reserve
Surveilans resistensi MDRO,
penggunaan antimikroba secara
kuantitatif dan kualitatif
Peningkatan mutu penanganan tata
laksana infeksi, melalui pelaksanaan
forum kajian kasus infeksi terintegrasi
(FORKKIT
Surveilans resistensi MDRO

 Surveilans bakteri multiresistan merupakan komponen penting untuk program


pengendaliannya; untuk segera mendeteksi muncul dan meningkatnya emerging
MDRO, memonitor trends, dan mengevaluasi dampak intervensi
 Indikator pengamatan MDRO dengan menghitung persentasi bakteri MDRO
tersebut dengan keseluruhan jumlah bakteri tersebut
INDIKATOR PENGAMATAN MDRO

 Angka Methycillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA): Angka MRSA= Jumlah


isolat MRSA / (Jumlah isolat Staphylococcus aureus + isolat MRSA) X 100%
 Angka mikroba penghasil Extended spectrum beta lactamase (ESBL) = Jumlah isolat ESBL
/ (jumlah isolat bakteri non-ESBL + bakteri ESBL) X 100%
Cara melakukan EVALUASI
KUANTITATIF PENGGUNAAN AM
 Diambil dari data pasien KRS periode januari-mei 2022 (dihitung perbulan)
 Dihitung prosentase jumlah pasien mendapat AM
 Dihitung total lama rawat inap (LOS)
 Dihitung jumlah dosis antibiotic selama pasien dirawat
 Dihitung DDD antibiotic (update ATC/DDD application form)
 DDD= Jumlah dosis AB selama diraawat(gram) /DDD AB(gram)
 DDD/100 hari pasien = [Total DDD AB / Total LOS] X 100
 Dibuat grafik per SMF yang memberikan pelayanan rawat inap / bulan
laporan pelaksanaan program/ kegiatan
PRA meliputi:
a) Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga resistensi kesehatan tentang
pengendalian antimikroba;
b) Surveilans pola penggunaan antibiotik di rumah sakit (termasuk laporan
pelaksanaan pengendalian antibiotik);
c) Surveilans pola resistensi antimikroba;
d) Forum kajian penyakit inteksi terintegrasi
LAPORAN KPRA RS KEPADA
KEMENKES
 Lokasi dan distribusi kasus = ….
 Periode audit / surveilans (bulan dan tahun) = ….
 Penghituingan DDD AB ditiap SMF minimal 4 spesialis dasar (bedah, penyakit
dalam, obsgyn, anak)
 Audit kualitas penggunaan AB metode gyssen
 Pelaporan kejadian MRSA
 Penyajian dalam bentuk table dan gambar grafik
Daftar regulasi / perundangan

 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika
 Pedoman Program Pengendalian Resistensi Antimiktoba di Rumah Skait tahun
2015 / PMK no 8 tahun 2015
 PANDUAN PENATAGUNAAN ANTIMIKROBA DI RS edisi 1 _ Direktorat
Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI _ 2021
 PANDUAN PENATAGUNAAN AB (Antibiotic stewardship guidelines) RSUD
dr sutomo Surabaya 2018
 Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi VI tahun 2021
RSUD Dr Saiful Anwar Malang
CONTOH SOSIALISASI KEBIJAKAN
 KEBIJAKAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA RSU ISLAM
KLATEN
 PEDOMAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA RSU ISLAM
KLATEN
 PANDUAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA RSU ISLAM
KLATEN

Anda mungkin juga menyukai