Anda di halaman 1dari 34

ANEMIA GIZI BESI

HUBUNGANNYA
DENGAN KEMATIAN IBU,
BAYI DAN KASUS BBLR
35% 75% perempuan pada negara
berkembang dan
18% perempuan pada negara maju

mengalami Anemia dalam


masa kehamilan (WHO)

40% kematian ibu


dinegara berkembang
karena anemia pada
kehamilan dan
perdarahan akut (WHO)
Di Indonesia prevalensi
anemia pada kehamilan
sekitar 40,1% (SKRT 2001)
dan hasil penelitian
melaporkan dari 31 orang
ibu yang hamil pada
trimester II didapati 23 atau
74% menderita anemia dan
13 orang (42%) menderita
kekurangan besi
Kalau ada 10 ibu hamil, kemungkinan ada
7 ibu hamil menderita kurang darah.
Anemia kekurangan zat besi sebanyak 62,3%
Anemia kekurangan zat besi adalah anemia yang terjadi akibat
kekurangan zat besi dalam darah.

Anemia Megaloblastik sebanyak 29%.


Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam
folik dan kekurangan vitamin B12.

Anemia Hipoplastik dan Aplastik sebanyak 8%


Anemia disebabkan karena sum-sum tulang belakang
kurang mampu membuat sel-sel darah baru.

Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%


Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah
merah berlangsung lebih cepat daripada
pembuatannya
Anemia kekurangan
zat besi merupakan
penyebab utama anemia
pada ibu hamil
dibandingkan dgn anemia
karena kekurangan zat
gizi lain
Di Prov. NTT
prevalensi
Anemia
pada kehamilan
sekitar 58.4%
(Survei Cepat Tahun 2002)
100.0

10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
Alor 78.3

Sba B Daya 57.4

Flotim 61.2

Nagekeo 81.7

Rote Ndao 86.2

Sabu Raijua 75.8

Sikka 60.0

TTS 67.5

PROVINSI 74.2

Ende 84.9

Kupang 81.0

Manggarai 66.4

Lembata 81.0

Sba Timur 67.4

Belu 87.7

Mang Timur 79.4

Kt Kupang 72.6

Ngada 77.8

Sba Barat 77.4

Sba Tengah 77.8

TTU 81.2

Mang Barat 89.9

Malaka 76.0
Sumber Data : Dinkes Provinsi NTT diolah dari Laporan Dinkes Kab/Kota
Anemia adalah
Keadaan saat jumlah sel
darah merah atau
jumlah hemoglobin
(protein pembawa oksigen)
dalam sel darah merah
berada di bawah normal.

Pada perempuan dewasa


12 14 g/ dl dan pada wanita
hamil 11 g/ dl.
Abortus
Gangguan Lahir Prematur
Kelansungan Membuat kemampuan darah ibu mengikat
kadar oksigen kurang, yg berpotensi meng
Kehamilan ganggu pertumbuhan bayi.
Gangguan Jantung
Gangguan Proses Partus Lama
Persalinan Placenta tidak berkontraksi dengan baik
shg terjadi perdarahan pasca
persalinan

Gangguan Pada Ibu dan bayi mudah terinfeksi


Masa Nifas Ibu Stress / depresi
Produksi ASI Menurun
Abortus
Gangguan Pada Janin BBLR
Gangguan pd perkembangan otak bayi di
awal kelahiran.
Bayi dg cacat lahir yg serius pd tulang
belakang atau otak dan cacat pd saraf.
Kadar Hb ibu hamil yang rendah akan mempengaruhi berat
bayi lahir, dimana semakin tinggi kadar Hb ibu semakin tinggi
berat badan bayi yang dilahirkan.
Ibu hamil dengan anemia berat batas 9 gr/dl mempunyai
resiko 3,1 kali untuk melahirkan bayi mati.
Dengan memperhatikan masalah riwayat kehamilan
sebelumnya menunjukkan bahwa ibu hamil penderita anemia
berat mempunyai resiko untuk melahirkan BBLR 4,2 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita anemia
berat.
Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya
missed abortion, kelainan congenital, abortus/keguguran.
Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya
partus premature, perdarahan ante partum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai
kematian, gestosis dan mudah terkena infeksi, dan
dekompensasi kordis hingga kematian ibu.
Pada saat persalinan, anemia dapat menyebabkan
gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan anemia,
persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat
lelah dan gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan
operatif
Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk
pertumbuhan janin
Kurangnya asupan zat besi pada makanan
yang dikonsumsi ibu hamil
Pola makan ibu terganggu akibat mual
selama kehamilan
Adanya kecendrungan rendahnya cadangan
zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan
sebelumnya dan menstruasi
Jarak waktu antara dua kehamilan yang berdekatan
Kehamilan multigravida (lebih dari satu anak)
Sering muntah pada awal kehamilan (morning
sickness)
Tidak mengkonsumsi zat besi dalam jumlah yang
cukup
Memiliki riwayat perdarahan haid yang banyak
Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah
1040 mg 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan
dan 840 mg sisanya hilang.
840 mg kemana ???? sekitar 300 mg diperlukan untuk janin, 50
-75 mg untuk pembentukan plasenta , 450 mg lagi digunakan untuk
menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg akan
diekskresikan (dikeluarkan) lewat usus, urin dan kulit.
Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan rata-rata
30 - 40 mg zat besi per hari
Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan 8 - 10 mg
zat besi, jika 3 x makan ( 2500 kal) zat besi yang diperoleh 20-25
mg/hari, selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, maka zat
besi yang diperoleh sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi
masih kurang untuk ibu hamil.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam
kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
Besarnya anemia ibu hamil pada trimester I adalah 20%,
karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin
masih lambat, meningkat pada trimester II dan III yaitu 70%,
karena volume darah meningkat 35% untuk mengangkut
oksigen lebih banyak bagi janin.
Total simpanan besi dalam tubuh pada perempun tidak
hamil 2,2 g dan meningkat 3,2 g pada ibu hamil.
Sampai saat melahirkan, ibu hamil butuh zat besi sekitar 40
mg/hari atau dua kali lipat dari kebutuhan kondisi tidak
hamil
Saat melahirkan, perlu tambahan besi 300 350 mg akibat
kehilangan darah.
Rata-rata ibu hamil memerlukan zat besi sebesar 30 - 40 mg/hari
meningkat menjadi 50 - 60 mg/hari, umur kehamilan adalah : 288 hari
x 50 - 60 mg = 17.280 mg zat besi yang diperlukan untuk melahirkan.

Pemberian tablet besi 1 butir/hari (60 mg) dapat meningkatkan kadar


Hb sebanyak 1 gr %/bulan, berarti jika mengkonsumsi 90 butir tablet
besi (Fe) selama hamil dapat meningkatkan kadar Hb sebanyak 90 gr
%/bulan atau setara dengan 90.000 mg zat besi.

Sehingga jika ibu hamil mengkonsumsi tablet besi (Fe) sebanyak 90


tablet, ketika melahirkan masih memiliki banyak cadangan zat besi.
Ibu hamil yang mengeluh : sering letih, kepala
pusing, pucat, lesu, berkunang-kunang, cepat
lelah, tidak bertenaga, ngantuk dan sesak
nafas
Semua keluhan itu mengindikasikan bahwa ibu
hamil tersebut menderita ANEMIA
Rendahnya kadar hemoglobin yang berfungsi
menangkap oksigen, dan membawanya keseluruh
tubuh.
Karena oksigen tidak bisa diantar oleh hemoglobin
maka digunakan oksigen didalam otot untuk
pembakaran zat gizi menjadi energi.
Akibatnya tenaga yang didapatkan dari pembakaran
kalori tidak cukup tersedia sehingga akan timbul
keluhan anemia.
Umur ibu < 20 thn dan > 35 tahun
Pendarahan akut
Pekerja berat
Konsumsi tablet besi (Fe) < 90 butir
Makan < 3 kali dan kurang mengandung zat besi
Protein hewani meningkatkan 2 4 kali
penyerapan zat besi
Vitamin C terutama jus jeruk meningkatkan
85% penyerapan zat besi.
Kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan
fitat dapat mengikat zat besi sehingga
mengurangi jumlah penyerapan.
1. Minum tablet besi selama 3 bulan berturut-turut :
satu tablet 1 hari atau 90 tablet
2. Fortifikasi /dampak lambat
(tepung terigu)
3. Perbaiki pola makan :
Meningkatkan konsumsi
zat besi, vit. C, dan
perilaku hidup sehat
4. Mengobati penyakit
karena infeksi kecacingan
Makan Makanan Beragam, Berimbang,
Bergizi dan Aman
Banyak makan sayur dan buah ( vit. C ), karena sayuran
hijau mengandung zat besi yang cukup tinggi
Makanlah sayuran dan kacang-kacangan bersama lauk
pauk dan buah sehingga beraneka-ragam untuk
meningkatkan penyerapan zat-zat gizi tersebut.
Kacang-kacangan, tempe dan tahu mengandung asam
folat dan vitamin B12 yang tinggi.
Tingkatkan konsumsi bahan pangan hewani seperti :
Daging, hati, ikan, ayam, telur dan makanan hewani
lainnya karena mengandung kaya zat besi dan berkualitas
tinggi.
Zat besi, asam folat dan vitamin B12 merupakan bahan
pembentuk darah.
Makan untuk berdua, beragam, berimbang,
bergizi dan aman.
Buah bukan hanya dimakan juga diminum.
Minum tablet besi tiap hari, menjamin ibu
sehat pada waktu hamil dan melahirkan.
Anemia berat dapat menyebabkan kematian
pada waktu melahirkan.
Anak yang sehat & cerdas lahir dari ibu yg
sehat dan tidak anemia.
Perubahan perilaku terjadi oleh
penyuluhan yang komunikatif & efektif.
Setiap Ahli Gizi harus dapat memahami
& mempraktekan konseling gizi
Dukungan keluarga terutama suami
Bagi ibu hamil yg mengalami
efek samping seperti mual,
nyeri lambung, muntah,
kadang diare atau sulit BAB
setelah minum tablet besi,
dianjurkan minum tablet besi
setelah makan pada malam
hari
Penanganan anemia yang efektif akan
menurunkan angka BBLR, AKB, dan AKI.
Membentuk perilaku minum tablet besi,
melalui penyuluhan gizi yang efektif &
komunikatif.
Makan untuk berdua, beragam,
berimbang,bergizi dan aman dipraktekkan
di Kelas Gizi atau Kelas ibu hamil
Satu Butir Tablet Besi
Menyelamatkan Ibu dan Bayi

Anda mungkin juga menyukai