Anda di halaman 1dari 10

INSECT BITE

Muhammad Ramadhani 1720343792


Mutiara Hanna Bramanti Dewi 1720343793
Natalia Marta Anggraheni 1720343794
Nofika Dwi Anitasari 1720343795
Nora Ilham Suryaku 1720343796
Nosy Awanda 1720343797
Novi Astuti 1720343798
Novita Ratna Sari 1720343799
Nunung Mutoharoh 1720343800
Nur Aminatus Sholihah 1720343801
Nur Fitriani 1720343802
Nur Sakinah Yusuf 1720343803
Nur Wulan Sari Sudjono 1720343804
Insect Bite atau gigitan serangga adalah
kelainan akibat gigitan atau tusukan serangga
yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau
alergen yang dikeluarkan artropoda penyerang
Insect Bite artropoda kelas insekta

Insect bite reaction (reaksi gigitan serangga)


merupakan reaksi hipersensitivitas atau alergi pada
kulit akibat gigitan dan kontak dengan serangga
Epidemiologi
Dapat terjadi pada iklim tertentu / musiman
Pria dan wanita
Bayi dan anak lebih rentan
Lingkungan
Etiologi
Gigitan dan sengatan serangga

Venomous (beracun) non-venomous (tidak beracun)


Biasanya menyerang dengan Menggigit dan menembus kulit
cara menyengat seperti lebah dan masuk menghisap darah,
atau tawon biasanya menimbulkan rasa
gatal
Kelas arthopoda :
Kelas Arachnida :
Acarina
Araniae (Laba-laba)
Scorpionidae (Kalajengking)
Kelas Chilopoda (Lipan) dan Diplopoda (Luing)
Kelas Insekta
Anoplura (Pthyreus pubis, Pediculus humanus, Capitis et corporis)
Coleoptera (Kumbang)
Dipthera (Nyamuk dan Lalat)
Hemiptera (Kutu busuk)
Hymenoptera (Semut, Lebah dan Tawon)
Lepidoptera (Kupu-kupu)
Patogenesis
Gigitan atau sengatan serangga akan menyebabkan
kerusakan kecil pada kulit, lewat gigitan atau sengatan
antigen yang akan masuk langsung direspon oleh sistem
imun tubuh. Racun dari serangga mengandung zat-zat yang
kompleks. Reaksi terhadap antigen tersebut biasanya akan
melepaskan histamin, serotonin, asam formic atau kinin. Lesi
yang timbul disebabkan oleh respon imun tubuh terhadap
antigen yang dihasilkan melalui gigitan atau sengatan
serangga. Reaksi yang timbul melibatkan mekanisme imun.
Reaksi gigitan serangga:

1. Reaksi immediate (reaksi yang sering terjadi


dan ditandai dengan reaksi lokal atau reaksi
sistemik)
2. Reaksi delayed ditandai dengan : muka
bngkak, urtikaria, sulit bernafas, demam, sakit
kepala
Pemeriksaan penunjang
1. Tes laboratorium
2. Tes tusuk dengan allergen tersangka
kasus
Nn. ZZ adalah seorang wanita 24 tahun, yang datang ke apotek
dengan keluhan kulit terasa gatal dan panas disekitar siku bagian
belakang ditangan kirinya. Awalnya kulit disekitar area itu hanya
berwarna kemerahan dan terasa gatal, sehingga digaruk. Namun
selang sehari kulit di area tersebut tampak melepuh dan berisi cairan
berwarna putih susu, bahkan semakin lebar. Nn. ZZ mengaku selama
peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau ini banyak
tomcat di lantai 2 tempatnya menjemur baju. Nn. Zz mengaku tidak
memiliki riwayat alergi terhadap obat. Sebagai seorang apoteker di
apotek tersebut pilihkan terapi obat yang cocok untuk Nn. ZZ berserta
swamedikasi nya.

Anda mungkin juga menyukai