Anda di halaman 1dari 21

Presentasi Kasus

OS KATARAK SENILIS MATUR

Pembimbing:
dr. Teguh Anamani, Sp.M

Disusun Oleh:
Nunung Hasanah
NIM G4A015048
Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Usia : 72 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Alamat : Langkap rt 06 rw 02 Bumiayu
Anamnesis
1.Identitas : Tn. S, 72 tahun
2.Keluhan Utama : Pandangan mata sebelah kiri terasa kabur
3.Riwayat Penyakit Sekarang
Onset : 3 bulan yang lalu
Lokasi : mata kiri
Kualitas : semakin memburuk dan mengganggu aktivitas
Kuantitas: pasien hanya dapat melihat bayangan benda
F. Pemberat : bila terkena cahaya menjadi silau
F. Peringan : nyaman berada di tempat yang gelap
Kronologi : Pada awalnya pandangan seperti melihat awan, silau
tetapi tidak nyeri pada mata kiri.
Keluhan penyerta
Mual (-), muntah (-), pusing (-), gatal (-), nyeri (-), rasa
mengganjal (-), mata merah (-), mata kering (-)
Riwayat Penyakit Dahulu Pemeriksaan Fisik
Pasien menyakal memiliki riwayat 1.Keadaan Umum/Kesadaran : baik /
darah tinggi, DM, asma, riwayat composmentis
penyakit sama sebelumnya,riwayat 2. Vital Sign
penggunaan kacamata, riwayat Tekanan Darah: 110/70 mmHg
operasi, maupun riwayat trauma Nadi : 82 x/menit
mata.
RR : 20 x/menit
Riwayat Sosial Ekonomi
Suhu : 36,5 C
Pasien sehari hari bekerja sebagai
petani namun jarang menggunakan
alat pelindung mata seperti kacamata
ataupun caping
Status Lokalis Mata
No Pemeriks Mata Kanan Mata Kiri
aan
1 Visus 0,3 1/300
2 Visus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kacamata
3 Visus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Koreksi
4 Bola Mata Eksoftalmus (-), Eksoftalmus (-),
gerak ke segala arah (+) gerak ke segala arah (+)
5 Silia Madarosis (-), trikiasis (-) Madarosis (-), trikiasis (-)
6 Palpebra Edema (-), hiperemis (-), Edema (-), hiperemis (-),
Sup. ptosis (-) ptosis (-)
7 Palpebra Edema (-), hiperemis (-) Edema (-), hiperemis (-)
Inf.
8 Konjunctiv Hiperemis (-), ikterik (-), Hiperemis (-), ikterik (-),
a injeksi konjunctiva (-) injeksi konjunctiva (-)
Palpebra
9 Konjunctiv Hiperemis (-), ikterik (-), Hiperemis (-), ikterik (-),
a Bulbi injeksi episklera (-) injeksi episklera (+, nasal)
10 Sklera Ikterik (-), injeksi Ikterik (-), injeksi episklera (-)
episklera (-)
11 Kornea Keruh (-), jernih (+), Keruh (+), Jernih (-), infiltrat
infiltrat (-) (-),
12 Bilik Mata Depan COA dalam, hifema (- COA dalam, hifema (-),
), hipopion (-) hipopion (-)

13 Iris Cokelat Cokelat gelap,reguler,sinekia (-)


gelap,reguler,sinekia
(-)
14 Pupil Bulat isokor, refleks Bulat isokor, refleks cahaya (+)
cahaya (+) 3 mm 3 mm
15 Lensa Keruh (-),shadow test Keruh (+), shdow test (-)
(-)
16 Refleks Fundus + Negatif (gelap)

17 Korpus Vitreous Tidak dinilai Tidak dinilai

18 Tekanan Normal (digitalis) Normal (digitalis)


Intraokuli

19 Sistem Kanalis Nyeri tekan (-), edema Nyeri tekan (-), edema (-),
Lakrimalis (-), hiperemis (-) hiperemis (-)
Diagnosis Differensial Operatif
Oculi Dekstra Sinistra Katarak Senilis Rujuk ke Sp.M untuk dilakukan tindakan
Imatur operasi ( Ekstraksi Katarak Ekstra
Oculi Dekstra Sinistra Katarak Senilis Kapsular Small Incision Cataract Surgery
Hipermatur dan Intra Ocular Lens)
Glaukoma Sudut Terbuka
Medikamentosa
Triaxitol Eye Drop (4x1 tetes)
Diagnosis Kerja
Vitamin C 1x1 perhari
Oculi Sinistra Katarak Senilis Matur

Edukasi
Menjelaskan tentang penyakit
katarak dan komplikasi penyakit
tersebut
Menjelaskan pentingnya operasi
katarak, prosedur, dan
komplikasinya
Prognosis

OD OS

Quo ad visam Ad bonam Dubia Ad bonam

Quo ad Ad bonam Dubia Ad bonam


sanam
Quo ad vitam Ad bonam

Quo ad cosmeticam Ad bonam


Pendahuluan
Katarak berasal dari bahasa latin cataraca dan bahasa yunani catarak yang
artinya adalah air terjun. Katarak dapat terjadi karena proses degenerasi,
trauma, penyakit sistemik, merokok, dan herediter. Berbagai study cross
sectional melaporkan prevalensi katarak pada usia 65-74 tahun sebanyak 50
%, prevalensi ini meningkat hingga 70% pada usia di atas 75 tahun

(WHO) menyebutkan penderita kebutaan didunia mencapai 38 juta orang,


48% di antaranya disebabkan katarak. Katarak senilis adalah penyebab
kebutaan di dunia sebesar 48 % atau sekitar 18 juta orang. Pada tahun 2003
tingkat kebutaan di Indonesia mencapai urutan tertinggi di Asia Tenggara
yaitu sekitar 1,47 dari jumlah penduduk Indonesia. Sekitar 1% dari kebutaan
disebabkan oleh katarak.
TINJAUAN PUSTAKA
KATARAK
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa
yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat kedua-
duanya. Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya
cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat
menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Penyebab
utama katarak adalah usia, tetapi banyak hal lain yang
dapat terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik
(seperti diabetes), merokok dan herediter.
Klasifikasi Katarak

Berdasarkan
usia

Katarak Katarak Katarak


kongenital juvenil senilis
Stadium Katarak Senilis
Kekeruhan mulai dari tepi ekuator menuju korteks
anterior dan posterior
Katarak insipien Katarak subkapsular posterior, kekeruhan mulai
terlihat di anterior subkapsular posterior

Kekeruhan lensa disertai dengan pembengkakan lensa


Katarak COA dangkal glaukoma
intumesen

Sebagian lensa keruh


Katarak imatur Volume lensa meningkat akibat meningkatnya tekanan
osmotik bahan lensa yang degeneratif

Seluruh lensa keruh


Katarak matur Tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh
(iris shadow -)

Katarak Katarak yang mengalami degenerasi lanjut


Masa lensa bergenerasi keluar dari kapsul lensa
hipermatur mengecil, kuning dan kering.
Keterangan Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif


Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
(air masuk) (air +
masa lensa
keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Normal Dangkal Normal Dalam
Depan
Sudut Normal Sempit Normal Terbuka
Bilik Mata
Shadow Tes Negatif Positif Negatif Pseudo positif
Penyulit - Glaukoma - Uveitis+
glaukoma
Immatur Matur

Morgagnian Hipermatur
Katarak senilis berdasarkan lokasi

Katarak nuklear
Kekeruhan terutama pada nukleus dibagian sentral lensa.
Katarak kortikal
Kekeruhan pada korteks lensa. Katarak ini cenderung
bilateral tetapi sering kali asimetris.
Katarak subkapsular posterior
Katarak subkapsular posterior atau katarak cupuliformis,
terdapat pada korteks di dekat kapsul posterior bagian
sentral
KATARAK
Patofisiologi
Terdapat 2 teori yang menyebabkan terjadinya katarak yaitu
teori hidrasi dan sklerosis:
Teori hidrasi terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada
epitel lensa yang berada di subkapsular anterior, sehingga
air tidak dapat dikeluarkan dari lensa. Air yang banyak ini
akan menimbulkan bertambahnya tekanan osmotik yang
menyebabkan kekeruhan lensa.
Teori sklerosis lebih banyak terjadi pada lensa manula
dimana serabut kolagen terus bertambah sehingga terjadi
pemadatan serabut kolagen di tengah. Makin lama serabut
tersebut semakin bertambah banyak sehingga terjadilah
sklerosis nukleus lensa.
Penegakan diagnosis
Anamnesis
Menurunnya tajam penglihatan / Visus
Silau
Perubahan Miopi
Melihat bintik-bintik hitam pada suatu
lapang pandangan dengan posisi mata
tertentu
Penglihatan ganda (diplopia)
Pemeriksaan fisik
Tampak kekeruhan lensa
Pemeriksaan visus
Shadow test
TIO
Penatalaksanaan
Terapi definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi
lensa. Ekstraksi lensa ini dilakukan atas berbagai
indikasi, diantaranya :
Visus (Merupakan alasan paling utama untuk intervensi
operasi)
Medis
Kosmetik
Penatalaksanaan operatif katarak
1. Ekstraksi katarak intrakapsular
2. Ekstraksi katarak ekstrakapsular
3. Phacoemulsifikasi
KESIMPULAN
Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa ataupun akibat keduanya.
Katarak merupakan menyebab kebutaan yang utama di
dunia.
Katarak senilis merupakan katarak yang disebabkan oleh
proses penuaan atau degenerisasi
Pengobatan katarak hanya dilakukan dengan
pembedahan yang menggunakan beberapa metode
TERIMA KASIH ^^

Anda mungkin juga menyukai