Laporan Kasus

1
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Syafruddin
Umur : 46 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : sudah menikah
Alamat : Julok
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Suku : Aceh
Pendidikan : S1
Masuk RS : 05 desember 2015
 Anamnesa

Keluhan utama : nyeri perut

Telaah : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan

bawah. Nyeri perut yang dirasakan sejak 2 bulan yll yang
bersifat hilang timbul dan memberat 2 hari SMRS. Nyeri
perut dirasakan timbul dari jam 7 sampai jam 15.00 WIB
yang bersifat menetap. Nyeri juga semakin hebat yang
dirasakan seluruh lapangan perut. Pasien juga mengeluhkan
mual dan muntah sebanyak 3x, berisi apa yang dimakan
oleh pasien. Kemudian pasien juga mengeluhkan demam,
sesak
(-), BAB (dbn), BAK (berkurang).
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat DM (-)

Nyeri perut kanan bawah 2 bulan yll

Batu kandung empedu (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama

Riwayat Penggunaan Obat

pasien menyangkal riwayat penggunaan obat
Riwayat Kebiasaan
merokok (+)
 PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Lemas

Sensorium : Compos mentis
GCS : 15
TD : 134/69 mmHg
HR : 75 x/menit
RR : 27 x/menit
Temp : 36,8C
 Status Generalisata
Kepala : Rambut hitam, panjang, tidak
mudah dicabut.
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Hidung : dbn
Telinga : dbn
Mulut : dbn
Leher : JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran kelenjar .
Thorak
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama murni, teratur, bising (-)

Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, ronki (-), wheezing (-)

Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler baik

Abdomen :
Inspeksi : distensi (+), darm contour (-),
darm steifung (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : nyeri seluruh lapangan perut (+),
defans muskular (+), obturatorsign
/psoas sign (+), blumberg sign (+),
rovsing sign (+)
Perkusi : timpani, pekak hati menghilang
 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Hematologi
KGDS : 96 mg/100 ml
Foto polos abdomen
 Diagnosis
Diagnosis Banding :
Peritonitis

Appendisitis perforasi

Perforasi gaster

Ileus obstruktif

Diagnosa Kerja
- peritonitis ec appendisitis perforasi
 Penatalaksanaan

Non farmakologi
-oksigen 2 liter
-bed rest
Farmakologi pre op:

-Rl 2 flash
-puasa 6 jam
-inj ketorolac
Farmakologi durante op:

-premedikasi : ondansetron
-induksi : bupivacain
-mantenance : oksigen
-cairan: Rl 1500 cc
Catatan obat-obatan : ondansetron, ketorolac, bupivacain
Tehnik anastesi : SAB
 Appendicitis adalah infeksi pada appendiks karena
tersumbatnya lumen oleh fekalith (batu feces),
hiperplasi jaringan limfoid, dan cacing usus.
Obstruksi lumen merupakan penyebab utama
appendicitis.
 Appendisitis disebabkan karena Hiperplasia folikel
lymphoid
Carcinoidatau tumor lainnya
Benda asing (pin, biji-bijian)
parasit
Patofisiologi
 Rovsing sign
Obturator sign
Blumberg sign
Psoas sign
Nyeri tekan di titik mc.burney
Deffense muscular
Dumphy sign
 Laboratorium
Radiologi
 Farmakologi
Antibiotik

Operatif
Appendiktomi

Laparotomi
 Perforasi Appendiks
Peritonitis
Sepsis