pasien anak dengan pansitopenia 1. Lemah dan mudah lelah. 2. Granulositopenia dan leukositopenia menyebabkan lebih mudah terkena infeksi bakteri. 3. Pucat 4. Pusing 5. Anoreksia 6. Peningkatan tekanan sistolik 7. Takikardia 8. Sesak nafas 9. Demam 10. Penglihatan kabur 11. Telinga berdenging 12. Nafsu makan berkurang 13. Sindrom anemia 14. Gejala perdarahan. 15. Tanda-tanda infeksi dapat berupa ulserasi mulut atau tenggorokan, dan sepsis. 16. Organomegali dapat berupa hepatomegali dan splenomegali. Epidemiologi pansitopenia International Journal of Advances in Medicine | January-March 2016 | Vol 3 | Issue Pak J Med Sci 2013 Vol. 29 No. 5 www.pjms.com.pk International Journal of Advances in Medicine | January-March 2016 | Vol 3 | Issue PEMERIKSAAN PENUNJANG PANSITOPENIA Pemeriksaan Darah tepi Laju Endap Darah Faal Hemostatik Sumsum tulang Virus Tes Ham atau Hemolisis Sukrosa Kromosom Defisiensi imun Lain-lain : besi serum, TIBC, HbF INDIKASI PEMERIKSAAN SUMSUM TULANG PADA ANAK 1. Hemoglobin turun 2. Sindroma hemolitik 3. Anemi ringan 4. Tanda-tanda anemi aplastik 5. Anemi defisiensi besi yang tidak respon terhadap pemberian preparat besi 6. Anemi yang tidak diketahui sebabnya 7. Gambaran darah menunjukan lekemi atau penyakit yang menyerupai lekemi 8. Diatesa hemorhagik dengan trombositopeni 9. KKP Berat 10. Tumor ganas 11. Penelitian Tatalaksana pansitopenia Terapi Definitif Terapi Suportif Terapi Suportif Terapi untuk mengatasi akibat pansitopenia a. Untuk mengatasi infeksi lain : 1) Higienis mulut 2) Identifikasi sumber infeksi serta pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat. Sebelum ada hasil biakan berikan antibiotika berspektrum luas( derivat penisilin semisinterik (ampisilin) dan gentamisin) atau sefalosporin generasi ketiga. Jika hasil biakan sudah jelas, sesuaikan antibiotika dengan hasil tes kepekaan. Jika dalam 5-7 hari panas tidak turun infeksi jamur, amphotericin-B atau flukonasol parenteral. 3) Transfusi granulosit konsentrat diberikan pada sepsis berat kuman gram negatif, dengan neutropenia berat yang tidak memberikan respons pada antibiotika adekuat. Granulosit konsentrat sangat sulit dibuat dan masa efektifnya sangat pendek transfusi packed red cell (PCR) jika hemoglobin <7 g/dl atau ada tanda Usaha untuk payah jantung atau anemia yang mengatasi anemia sangat simtomatik. Koreksi sampai Hb 9-10 g/dl
berikan transfusi konsentrat trombosis jika
terdapat perdarahan major atau trombosit Usaha untuk <20.000/mm3. Pemberian trombosit berulang dapat mengatasi menurunkan efektivitas trombosis karena perdarahan timbulnya antibodi antitrombosit. Kortikosteroid dapat mengurangi perdarahan kulit Terapi Definitif
Terapi definitif adalah terapi yang dapat memberikan
kesembuhan jangka panjang. Transplantasi sumsum tulang sangat baik, jika dilakukan pada saat penderita berusia kanak-kanak. Usia dan kecocokan sumsum tulang akan sangat menentukan keberhasilan transplantasi hingga 80%. Transplantasi Semakin tua usia pendonor akan semakin meningkatkan risiko Sumsum Tulang penolakan terhadap sumsum tulang pendonor.
Pada penderita anemia aplastik yang telah melewati masa kanak-
kanak dan tidak mungkin lagi dilakukan transplantasi sumsum tulang, Terapi imunosupresif dengan mengkonsumsi obat, misal Terapi antithymocyte globulin, siklosporin A dan oxymethalone menjadi Imunosupresif pilihan terbaik.