Anda di halaman 1dari 82

REFLEKSI KASUS

SEORANG ANAK 8 TAHUN DENGAN KEJANG


DEMAM KOMPLEKS,CEREBRAL PALSY TIPE
DISKINETIK DAN STATUS GIZI KURUS

Pembimbing :
OLEH : PUPUT PRAHARANI DEWI
dr. Firza olivia susan, sp.A, M.Si, Med
30101206705
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PENDERITA

Nama Penderita : An. Y


Umur : 8 tahun 3 bulan 15 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Karangayu, Kendal
Identitas Ayah Identitas Ibu
Nama Ayah : Bp. A.T.W. Nama Ibu : Ibu. S.T.

Umur : 30 tahun Umur : 28 tahun

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan Pabrik Pekerjaan : Ibu Rumah


Gula Tangga
Alamat : Karangayu, Alamat : Karangayu,
Kendal Kendal
ANAMNESIS
ANAMNESIS

Alloanamnesis dengan Ibu penderita dilakukan pada tanggal 14


Agustus 2017 pukul 13.00 WIB di ruang Dahlia RSUD Kendal dan
didukung dengan catatan medis.

KELUHAN UTAMA

Kejang
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
1 JAM SMRS
kejang 1 x selama
1 HARI SMRS 15 detik, lengan
terasa kaku, lidah
sulit menelan dan menjulur dan
3 HARI SMRS mual tergigit, mata
2 hari tidak melotot ke atas
Demam mengkonsumsi dan kejang terjadi
Demam turun obat anti kejang seluruh tubuh
diberi obat disertai hilang
kesadaran saat
kejang
Sadar sebelum
dan sesudah
kejang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

MRS BANGSAL
DAHLIA

11 AGUSTUS 2017 kejang 6x dalam


9.30 WIB semalam. Durasi
10-15 detik
Sifat tonik klonik,
sadar sebelum dan
sesudah kejang
Riwayat kejang pertama kali terjadi saat usia 7 bulan, dan
setelah itu pasien mash sering mengalami kejang.

Pasien pernah dirawat di RSDK Semarang untuk melakukan serangkaian


pemeriksaan berkaitan dengan kejang dan gangguan perkembangan

riwayat jatuh dan mendapat benturan di kepala disangkal. Riwayat


tertusuk benda tajam dan kotor disangkal. Luka terjatuh yang kotor
disangkal

Sampai saat ini pasien memiliki gangguan melihat dan mendengar, serta
belum bisa berdiri dan berjalan sehingga untuk keseharian pasien sangat
bergantung pada orangtua
RIWAYAT
PENYAKIT
DAHULU
Anak pernah mengalami kejang demam sebelumnya

Penyakit lain yang pernah diderita anak.

Flek/ TB : disangkal Enteritis : disangkal

TonsiloFaringitis : diakui Disentri basiler : disangkal

Pneumonia : disangkal Disentri amoeba : disangkal

Morbili : disangkal Thyp. Abdominalis : disangkal

Pertusis : disangkal Cacingan : disangkal

Varicella : disangkal Operasi : disangkal

Bronkitis : disangkal Trauma : disangkal

Malaria : disangkal Reaksi obat/ alergi : disangkal

Polio : disangkal Riwayat gangguan perkembangan : diakui

Difteri : disangkal Riwayat batuk,pilek, mencret, demam : diakui


RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Keluarga tidak ada yang sakit seperti
ini.
RIWAYAT SOSIAL
EKONOMI
Ayah bekerja sebagai karyawan pabrik gula
dan Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Berobat dengan fasilitas BPJS non PBI kelas II.

Kesan ekonomi: cukup


DATA
KHUSUS
Anak laki-laki lahir dari ibu G1 P0 A0 hamil aterm 38 minggu
Riwayat Lahir secara spontan ditolong oleh bidan, menangis (+)
Berat badan lahir 2700 gram, panjang badan lahir 49 cm
Persalinan & Lingkar kepala & dada saat lahir ibu lupa,
Kehamilan Kelainan bawaan (-)
Kesan: bayi aterm sesuai masa kehamilan

Riwayat Ibu biasa memeriksakan kandungannya secara teratur ke bidan terdekat.


Pemeliharaa Riwayat perdarahan saat hamil (-).
Riwayat trauma saat hamil (-)
n Prenatal Kesan : Perawatan antenatal ibu pasien baik

Riwayat Pemeliharaan postnatal dilakukan di bidan setelah beberapa saat pasien lahir,
Pemeliharaan tidak ada kelainan pada anak.
Kesan : Pemeliharaan postnatal baik
Postnatal
Riwayat Makan Minum

ASI diberikan sejak lahir sampai usia 6 bulan. Sejak


usia 6 bulan diberikan ASI + makanan pendamping
berupa nasi tim atau kadang-kadang diberi bubur
instan.

Kesan: Kualitas dan kuantitas cukup.


Riwayat Imunisasi Dasar

No Imunisasi Berapa Kali Umur

1. BCG 1x 1 bulan

1. DPT 3x 2,4,6 bulan

1. Polio 4x 0,2,4,6 bulan

1. Hepatitis B 3x 0,1,6 bulan

1. Campak 1x 9 bulan

Kesan : imunisasi dasar lengkap


Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Riwayat Pertumbuhan
Riwayat Perkembangan
pada KMS garis selalu
Senyum (usia 1 bulan),
terlihat normal / diatas Mengangkat kepala (usia 7 bulan)
garis merah. Miring (usia 9 bulan)
Tengkurap (usia 12 bulan)
Duduk (usia 15 bulan)
Merangkak (belum bisa)
Berdiri (belum bisa)
Berjalan (belum bisa)
Bubbling (usia 2 bulan)
Kesan : Pertumbuhan sesuai umur, Bicara (belum bisa)
Developmental Delay
PEMERIKSAAN STATUS GIZI

Umur : 8 tahun 3 bulan 15 hari


BB : 23 kg
TB : 112 cm

IMT/U = Berat Badan-Median = 23 - 15,8 = 7,2 = -3,4


Median SD 15,8 -17,9 -2,1

Kesan : Status Gizi : Kurus


Riwayat KB
Orang Tua Ibu memakai KB IUD
PEMERIKSAAN
FISIK
Dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2017

LK
Usia BB PB 44 cm
8 tahun 3
112 cm kesan:
bulan 15 hari 23 kg microcephal

Nadi
SUHU 112 kali/menit, RR
SPO2
jam 13.30WIB

irama regular,
36C isi dan 28
(axilla) tegangan 95%
cukup, teraba kali/menit
kuat
Rambut : hitam, tidak
mudah dicabut Kepala :
microcephale

Mata : conjungtiva anemis (-


/-), sklera ikterik (-/-), mata Hidung : nafas cuping hidung
cekung (-/-), Visus ODS (-), secret (-), epistaksis (-),
(1/,1/,), katarak (-/-) mucosa hyperemis (-/-)

Mulut : gusi berdarah (-), lidah


Telinga : discharge (-/- kotor (-), sianotik (-), bibir kering (-),
), ADS (SNHL << SNHL) caries dentis (+)

Leher : simetris,
Tenggorokan : faring pembesaran kelenjar
hiperemis (+), tonsil getah bening (-), kaku
hiperemis (+), T2-T2 kuduk (-)
Kulit : tidak
sianosis, Ptechie (-
), Turgor baik
Thorax

Inspeksi : Palpasi :
Hemithorax dextra sama Strem femitus dextra dan
dengan sinistra sinistra simetris

Paru-paru

Perkusi : Auskultasi :
Sonor pada kedua SD Vesikuler (+/+),
lapang paru Wheezing (-/-),Ronkhi (-/-)
Inspeksi :
Ictus cordis tidak
tampak

Palpasi :
Auskultasi : Ictus cordis tidak
Bunyi Jantung I-II Jantung kuat angkat, tidak
regular, bising (-) melebar

Perkusi :
Konfigurasi batas-
batas jantung dbn
Abdomen

Inspeksi :
Auskultasi :
Bentuk
Peristaltik (+),
datar,
Normal
simetris

Palpasi :
Nyeri tekan (-),
Perkusi : pembesaran organ
Timpani (-), Hepar dan Lien
Tidak teraba
membesar
Ekstremitas

Atas (ka/ki) Bawah (ka/ki)


Capilary refill < 2 < 2
Akral dingin -/- -/-
R. Fisiologis +/+ +/+
R. Patologis -/- -/-
Kekuatan otot 3/3 3/3
Tonus hipotoni/hipotoni hipotoni/hipotoni

Genitalia : perempuan, tidak ada kelainan


Anorectal : dalam batas normal
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 11 Agustus 2017

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hb 13,1 g/l 11,5 - 16,5 g/dl
Leukosit 14.000 /uI 4000-10.000 /uI
Trombosit 247.000 / uI 150.000 - 500.000/uI

Hematokrit 39,3% 35 - 49%

Pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Agustus 2017

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hb 10,6 g/l 11,5 - 16,5 g/dl
Leukosit 5600 /uI 4000-10.000 /uI
Trombosit 275.000 / uI 150.000 - 500.000/uI

Hematokrit 34,8% 35 - 49%


ASESSMENT

Diagnosis Banding Diagnosis kerja


1.Kejang Demam komplek 1. Kejang demam Kompleks
2.Kejang Demam Sederhana 2. Cerebral palsy tipe diskinetik
3. Gizi kurus
KEJANG DEMAM KOMPLEKS
DD KEJANG DEMAM SIMPLEKS

Ip Dx
Ip Tx :
pemeriksaan kaku kuduk, pemeriksaan tanda
Infus RL 20 tpm
rangsang meningeal ( tes kaku kuduk,
Inj cefotaxim 3 x 70 mg
Burdzinski I-II)
Pemeriksaan Laboratorium Darah rutin, elektolit
Inj Ranitidin 2 x 25 mg

EEG Inj Fenobabital 3 x 20 mg


CT-Scan Infus Paractamol 3 x 200 mg (k/p)
MRI
Ip Mx : KU, TTV, kejang ulangan

Ip Ex :
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
Memberitahukan cara penanganan kejang
Memberitahukan agar anak jangan sampai terlewat minum
obat.
Jika kejang beri diazepam per rektal dosis 0,5-0,75 mg/kg. bila
tetep kejang segera bawa rumah sakit.
Cerebral Palsy Tipe Diskinetik
DD : Cerebral Palsy Tipe Spastik

Ip Dx : Ip Tx :
Analisis Kromosom Fisioterapi
Tes Fungsi Tiroid Obat Anti Konvulsan
EEG Konsul Sp.M untuk low vision
EMG Konsul Sp.THT untuk SNHL
MRI kepala
CT scan kepala
Ip Mx : Ip Ex :
4 sektor perkembangan Menjelaskan kepada orangtua
anak (motorik halus, tentang penyakit
motorik kasar, bahasa, Memberikan motivasi kepada
personal sosial) orangtua untuk tetap melatih
perkembangan anak dirumah
Gizi kurus
DD Gizi buruk

Ip Dx : S : kualitas dan kuantitas makan sehari-hari


O : berat badan pasien, IMT/U
Ip Tx: Kebutuhan kalori anak usia 8 tahun 3 bulan 15 hari, berat badan 23kg
Kebutuhan kalorinya
( 22,7 x 23 kg ) + 495 = 1017,1
Yang terdiri dari :
- Karbohidrat : 60 % x 1017,1 = 610,26 kkal
- Lemak : 35 % x 1017,1 = 356 kkal
- Protein : 5 % x 1017,1= 50,8 kkal
Ip Mx :
Penimbangan BB secara rutin dan teratur
Pengukuran TB setiap bulan
Ip Ex :
Makan teratur
Asupan makanan yang bergizi seimbang
Prognosis

Ad
Sanationam :
Ad Dubia ad
Functionam : malam
Dubia ad
malam
Ad vitam :
Dubia ad
bonam
FOLLOW UP PASIEN
DI RUMAH SAKIT
Tangg SOAP
al
14/8/1 S Tidak mau minum
7
O KU : tampak lemas
Kesadaran : composmentis
HR : 112x/mnt
RR : 28x/mnt
Suhu : 35,2
Sp02 : 95%
Kepala : microcephal
Mata : ca (-/-) si (-/-)
Cor : BJ I-II reguler
Pulmo : sdv (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : nyeri tekan (-), BU (+) N
Kulit : ikterik (-), sianosis (-)
Ekstremitas sup, inf : AD (-/-),(-/-). OE (-/-),(-/-)
A KDK, Cerebral Palsy
P Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxim 3 x 750mg
Inj Ranitidin 2 x 25 mg
Pamol infus 200mg (k/p)
15/8/17 S Demam (-), BAB/K lancar, Kejang (-)

O KU : tampak lemas
Kesadaran : composmentis
HR : 130x/mnt
RR : 30x/mnt
Suhu : 36,3
Sp02 : 92%
Kepala : microcephal
Mata : ca (-/-) si (-/-)
Cor : BJ I-II reguler
Pulmo : sdv (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : nyeri tekan (-), BU (+) N
Kulit : ikterik (-), sianosis (-)
Ekstremitas sup, inf : AD (-/-),(-/-). OE (-/-),(-/-)

A KDK , Cerebral Palsy


P Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxim 3 x 750mg
Inj Ranitidin 2 x 25 mg
Pamol infus 200mg (k/p)
Po. I Kalep 3 x 1 cth
16/8/17 S Panas (-), kejang (-)

O KU : tampak lemas
Kesadaran : composmentis
HR : 120x/mnt
RR : 28x/mnt
Suhu : 36,5
Sp02 : 94%
Kepala : microcephal
Mata : ca (-/-) si (-/-)
Cor : BJ I-II reguler
Pulmo : sdv (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : nyeri tekan (-), BU (+) N
Kulit : ikterik (-), sianosis (-)
Ekstremitas sup, inf : AD (-/-),(-/-). OE (-/-),(-/-)
A KDK, Cerebral Palsy
P Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxim 3 x 750mg
Inj Ranitidin 2 x 25 mg
Pamol infus 200mg (k/p)
Po. I Kalep 3 x 1 cth
KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
DEFINISI

Kejang demam ialah bangkitan kejang yang


terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
di atas 38C) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium (di luar rongga kepala).
Kejang kejang demam < 15 menit
Umum tonik & / klonik, berhenti
Demam sendiri
Kejang hanya sekali / tidak
Sederhana berulang dalam 24 jam

Kejang Kejang lama > 15 menit


Kejang fokal / parsial satu sisi, atau
Demam kejang demam umum didahului
kejang parsial
Kompleks Berulang atau > 1x dalam 24 jam
PATOFISIOLOGI Peningkatan
Suhu Tubuh
KEJANG DEMAM
Resiko Tinggi
Metabolisme Basal
Gangguan Kebutuhan
Meningkat
Nutrisi

O ke Otak
Menurun

Kejang TIK
Demam Meningkat

Kejang Demam Kejang Demam


sederhana Komplek Gangguan Perfusi
Jaringan

Resiko Tinggi
Resiko Injuri Resiko Tinggi
Berulang
Gangguan Tumbuh
Kembang
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
MENURUT LIVINGSTONE

Epilepsi yang di cetus oleh demam


Kejang Demam Sederhana
o Kejang berlangsung lama atau
Kejang bersifat umum bersifat fokal/ setempat
Lamanya kejang berlangsung o Usia penderita lebih dari 6 tahun
singkat ( < 15 menit) saat serangan kejang demam
Usia waktu kejang demam pertama
pertama kali muncul < 6 tahun o Frekuensi serangan melebihi 4 kali
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun
dalam satu tahun o Gambaran EEG yang dibuat
EEG normal setelah anak tidak normal lagi
adalah normal.
INDIKASI RUMATAN

Kejang > 15 menit


Kelainan neurologis
Kejang fokal
Rumat dipertimbangkan pada keadaan:
- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam
- Kejang demam pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam 4 kali per tahun
CEREBRAL PALSY
DEFINISI

Cerebral Palsy adalah :


Keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresif
Terjadi pada waktu masih muda atau sejak lahir dan merintangi
perkembangan otak normal
Menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan, kelumpuhan
spastis, serta kelainan mental
ETIOLOGI

Infeksi terjadi dalam masa kandungan menyebabkan


kelainan pada janin, misalnya oleh lues, toksoplasmosis,
prenatal rubella, dan penyakit inklusi sitomegalik

Anoksia/hipoksia Ikterus
perinatal Perdarahan otak Meningitis purulenta
Prematuritas

postnatal (trauma kapitis, meningitis, ensefalitis, dan


luka parut pada otak, pasca-operasi)
PATOFISIOLOGI

kerusakan degenerasi sel


Penyebab CP
neuron otak otak

kekacauan
luka otak yang
pergerakan dan
non progresif
postur tubuh
Faktor Risiko
Letak sungsang

Proses persalinan yang sulit (aspirasi bayi)

APGAR skor rendah hingga 10-20 mnt setelah lahir

BBLR dan prematuritas

Kehamilan ganda

Malformasi SSP

Kejang pada bayi baru lahir


MANIFESTASI
Spastisitas
KLINIS
Tonus otot
Gangguan
mata
yang
berubah

CP
Gangguan Koreo-
bicara atetosis

Gangguan
pendengaran Ataksia
KLASIFIKASI
Berdasarkan defisit neurologis :
Tipe
Spastik atau
piramidal

Tipe
atetosis/Ekstrapiramidal

Tipe ataksia/cerebellum

Tipe
Campuran
Berdasarkan kerusakan gerakan yang terjadi :
Berdasarkan keterlibatan alat gerak atau
ekstremitas
Gross Motor Function Classification System (GMFCS)

Mampu berjalan, menaiki tangga, berlari ,


Level 1 melompat namun kecepatan, keseimbangan, dan
koordinasinya terganggu

Semua fungsi motorik terganggu.


Anak-anak ini tidak bisa bergerak
sendiri dan harus ditransportasikan
Level 5 Level 2
keterbatasan berjalan di permukaan yang
tidak rata maupun pada tempat yang ramai
atau sempit.

Berjalan dgn alat bantu, menaiki

Level 4 Level 3
berjalan pada jarak yang dekat dengan tangga berpegangan, menggunakan kursi
menggunalan walker atau dengan kursi
roda di rumah, sekolah, dan komunitas roda sendiri atau ditransportasikan pada
jarak yang jauh
Berdasarkan Derajat Penyakit :

Ringan Sedang
Berat
masih bisa Aktifitas sangat
melakukan terbatas. Penderita sama
pekerjaan aktifitas Penderita sekali tidak bisa
sehari- hari membutuhkan melakukan
sama sekali tidak bermacam2 aktifitas fisik
atau hanya sedikit bantuan khusus tidak mungkin
sekali atau pendidikan dapat hidup
membutuhkan khusus agar dapat
bantuan khusus. tanpa
mengurus dirinya
sendiri, dapat
pertolongan
bergerak atau orang lain.
berbicara
DIAGNOSIS

Anamnesis :
a. Riwayat prenatal : pemeriksaan kehamilan, penyakit kehamilan
b. Riwayat perinatal : proses kelahiran, menangis kuat, asfiksia saat
lahir, berat badan lahir, masa kehamilan, trauma kepala saat lahir
c. Riwayat postnatal : trauma, penganiayaan anak, penyakit infeksi,
riwayat kejang
Pemeriksaan motorik

Pemeriksaan
fisik

Pemeriksaan
Pengukuran lingkar reflek fisiologis
kepala dan patologis
Pemeriksaan Penunjang :
mengetahui struktur jaringan otak, area otak yang
kurang berkembang,
CT-Scan
kepala menentukan prognosis CP

menghasilkan gambar yang lebih baik dibandingkan


MRI kepala
CT-Scan

bila ada riwayat penyakit kejang untuk mengetahui


EEG
aktivitas elektrik otak
TERAPI

I. Fisioteraphi
Pergerakan
Bicara
Kemampuan mengerjakan tugas sederhana

II. Terapi Medikamentosa :


Diazepam : untuk anak > 6 bulan dengan dosis 0,12 0,8
mg/kgBB/hari peroral
Baclofen (muscle relaxant):
2-7 tahun : 10-40 mg/hari peroral dibagi 3
8-11 tahun : 10-60 mg/hari peroral dibagi 3
>12 tahun : 20-80 mg/hari peroral dibagi 3
PENCEGAHAN

Pencegahan terhadap cidera kepala dengan cara menggunakan alat


pengaman pada saat duduk di kendaraan
Pengamatan optimal selama mandi dan bermain
Penanganan ikterus neonatorum yang cepat dan tepat
Memberikan imunisasi campak sebelum hamil.
Hindari merokok, konsumsi alkohol, dan penyalahgunaan obat.
GIZI KURUS
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Marasmus keadaan gizi buruk yang ditandai dengan tampak sangat kurus, iga gambang,
perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput.
Marasmus adalah suatu
keadaan kekurangan kalori
protein berat. Namun, lebih
kekurangan kalori daripada
protein.
Kwashiorkor sindrom klinis yang
diakibatkan dari defisiensi protein berat
dan asupan kalori yang tidak adekuat.
Penyebab terjadinya inadekuatnya intake
protein yang berlangsung kronis.
Anak penderita kwashiorkor secara
umum mempunyai ciri-ciri pucat, kurus,
atrofi pada ekstremitas, adanya edema
pedis dan pretibial serta asites
Klasifikasi Gomez

Kategori (derajat KEP) BB/U

0= Normal 90%

1= Ringan 89-75%

2= Sedang 74-60%

3= Berat <60%
ETIOLOGI
Faktor diet Faktor sosial

ETIOLOGI

kepadatan
Peranan
penduduk
kemiskinan

Peranan infeksi
Manifestasi Klinis
Cont...
Manifestasi klinis
PENEGAKKAN Antropometrik
DIAGNOSIS Pemeriksaan penunjang
A. Prinsip dasar pengobatan rutin Marasmus
Kwashiokor (10 langkah utama).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai