Anda di halaman 1dari 18

FILUM ANNELIDA

Kelompok 5
Ainun (
Aisyah Sitti F. ( 160341606039)
Livia A (160341606038)
Ratna (
Phylum Annelida

Annelida berasal dari kata annulus (cincin),


sehingga tubuh anggota phylum ini tersusun
atas segmen yang sama bentuknya seperti
cincin.
Ciri Utama
Bilateral simetri, panjang

Tubuh bersegmen dan tertutup kutikula yg licin.

Lapisan-lapisan otot sirkuler dan longitudinal

Mempunyai rongga tubuh (coelom)

Sistem peredaran darah: sistem cardiovaskulare

Respirasi dengan kulit atau dengan branchia


Bersifat Hermaphrodit
Organ ekskresi:
sepasang nephridia
Sistem nervosum:
sepasang ganglia
cerebrales
Beberapa spesies
reproduksi dengan
tunas.
Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh panjang silindris, dg 2/3 bagian posteriornya
sedikit memipih kearah dorsoventral
Warna tubuh: merah-biru kehijauan (atas), merah
jambu/putih (bawah)
Permukaan tubuh terdapat beberapa lubang muara keluar
Mulut terletak pada ujung anterior (prostomium)
Anus terletak pada ujung segmen terakhir
Pada segmen 32-37 terdapat penebalan kulit (citellum)
@segmen: 4 setae X segmen pertama.
Proses fisiologi Annelida
1. Sistem Gerak
Dinding tubuh memiliki dua lapis
otot, yaitu stratum circulare (luar)
dan stratum longitudinal (dalam)
Dinding usus juga memiliki otot
yang disebut stratum
longitudinale
Dinding pembuluh darah juga
memiliki otot di pembuluh darah,
nefidia (organ sekresi), serta pada
faring.
Setae (bulu-bulu yang melekat
pada parapodia) digerakkan oleh
dua berkas otot
2. Sistem respirasi
Cacing tanah memiliki kulit yang lembab dan tipis sehingga
dapat diigunakan untuk kegiatan respirasi.

3. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan yang lengkap
Mulut cacing terletak di dalam rongga oris (rongga
buccale)
Faring terdapat di segmen ke-4 dan 5 dan bersifat
muskuler dan digunakan untuk mengisap pastikel-
partikel makanan.
Esophagus terletak di ujung faring, memanjang dari
segmen ke-6 sampai ke-14, bagian ujung esophagus
membesar dan dindingnya tipis membentuk
proventrikulus untuk menyimpan makanan.
Sistem sirkulasi
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari
pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang
lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing
tanah (Pheretima). Arah aliran darah : Lengkung aorta > pembuluh
ventral > kapiler (seluruh jaringan tubuh) > pembuluh dorsal >
lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler
menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler.
Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam
cairan darahnya.
Sistem ekskresi
Sistem saraf
Sistem ekskresi pada cacing tanah berupa
sepasang nefridia (ginjal) yang terletak di Sistem saraf cacing terletak di dorsal faring
setiap segmen tubuh, kecuali 3 segmen awal dalam segmen yang ketiga, terdiri atas :
dan segmen terakhir. Tiap nefridium, a) Ganglion cerebrale, tersusun atas 2
tersusun atas : kelompok sel saraf dengan komisura
a. Bangunan corong dan bersilia yang b) Berkas saraf ventralis dengan cabang-
disebut nefrostoma cabangnya
b. Saluran yang berkelok-kelok
Jika silia bergetar maka akan timbul aliran Organ sensoris
cairan tubuh yang mengandung sisa Cacing tidak memiliki mata, tetapi pada
metabolism dari coelom ke dalam saluran kulitnya terdapat sel saraf tertentu yang
ekskresi dan akan dikeluarkan melalui peka terhadap sinar.
nefridioforus (lubang kecil muara ekskresi
yang terletak di bagian ventral).
Filum annelida terdiri atas 3 kelas, yaitu 1) kelas Polychaeta, 2) kelas
Olligochaeta, 3) kelas Hirudinae.
Kelas Polychaeta

Polychaeta tubuhnya jelas bersegmen-segmen ,baik bagian luar maupun


bagian dalam
coelom umumnya terbagi oleh septa intersegmental hidupnya dilaut
segmen tubuh banyak
mempunyai banyak setae(poli:banyak; setae: rambut-rambut kaku). Setae
terjadi dari bagian dinding tubuh dinamakan parapodia
umumnya mempunyai kepala dengan sejumlah alat tambahan atau
extremitas
Hampir bersifat gonochoristis, dengan gonade memanjang pada seluruh
tubuhnya dan fertilisasi eksternal
Perkembangannya melalui stadium larva disebut trochophora.

Contoh: Neanthes, Chartopterus, Arenicola, Spirorbis, Serpula,


Nereis
Kelas Oligochaeta

Oligochaeta adalah meliputi cacing tanah dan beberapa spesies yang hidup dalam
air tawar
Tubuhnya jelas bersehgmen-segmen
Jumlah setae sedikit ( oligos: sedikit; chetae: rambut kaku atau setae)
tubuh cacing ini umumnya berbentuk panjang silindris, dengan panjang 18 cm dan
diameter tubuhnya kurang lebih 0,935 cm
Prostomium jelas ada tetapi umumnya tanpa extremitas
Testis dan ovariumnya terdapat pada bagian segmen-segmen bagian anterior. Testis
terletak disebelah anterior ovarium
Ductus genitalis bermuara kedalam suatu rongga yang disebut spermatheca
Reproduksinya dengan cara fertilisasi silang
Pertumbuhan dan perkembangannya langsung, tanpa tahap stadium larva
Kelas oligochaeta meliputi 2 ordo:
1) Ordo Torriselae yang bersifat terrestrial, yaitu hidup didalam tanah
Contoh: Lumbricus, Allolophobora, Eutyphocus
2) Ordo Limicolae yang bersifat aquatis
Contoh: Tubifex, Stylaria, Aelosoma
Kelas Hirudinea (hirudo : lintah)

Tubuh Hirudinae pada keadaan diam atau istirahat berbentuk langsing atau oval dan
memipih kearah dorsoventral
Pada permukaan tubuhnya terdapat lekukan-lekukan atau annuli, tidak terdapat setae
(kecuali pada Acanthobdella) atau parapodia
Pada ujung anterior dan ujung posterior beberapa segmen mengalami beberapa
perubahan bentuk alat penghisap (batil penghisap). Dengan demikian pada tubuh
lintah terdapat dua ekor penghisap yaitu satu diujung anterior, letak disekitar mulut
dan satu lagi diujung posterior. Batil penghisap ini berfungsi untuk melekatkan diri
pada permukaan tubuh hewan atau manusia, yang akan dihisap darahnya.

Kelas Hirudinea dapat dibagi menjadi beberapa familia, diantaranya yaitu:


a) Familia Achanthobdellidae
Merupakan bentuk peralihan diantara Olighochaeta dan hirudinea, dan hanya 1 genus yaitu
Achantobdella
b) Familia Rhynchobdellidae
Hidup di air laut dan air tawar; darah tidak berwarna; proboscis dapat ditonjolkan, dan tidak
mempunyai rahang
c) Familia Gnathobdellidae
Gnathobdellidae ada yang bersifat aquatis yaitu dalam air tawar ada juga yang bersifat
terrestrial ; darahnya berwarna merah; tanpa proboscis tetapi umumnya mempunyai rahang
Contoh: Hirudo medicinalis, Haemopis

Anda mungkin juga menyukai