Anda di halaman 1dari 60

By

Yetti Wira Citerawati SY


DM yang terjadi pada anak DM Tipe I.
IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Disebut juga Juvenil Onset Diabetes
Biasanya muncul sebelum usia 30 tahun
Kerusakan pada sel beta pankreas
Anak yang menderita DM sebaiknya dirawat
inap karena sering ditemukan ketoasidosis
baik dengan koma maupun tidak.
DM adalah suatu penyakit metabolik yang
menyebabkan gangguan pada metabolsime
HA, lemak dan protein sebagai akibat
kekurangan hormon insulin.

Perencanaan diet pada anak masa


pertumbuhan dan perkembangan.
Perencanaan makan mencapai kontrol metabolik yg
baik, memenuhi kalori yang dibutuhkan utk metab basal,
pertumbuhan, pubertas, dan aktifitas sehari-hari.
TUJUAN DIET :
1. Menyesuaikan makanan dengan
kesanggupan tubuh agar anak dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik
2. Mencapai keadaan faal normal
3. Mencegah terjadinya komplikasi
4. Agar anak dapat melakukan kegiatan sehari-
hari seperti biasa
ADANYA KESEIMBANGAN ANTARA :

1. DIET 2. AKTIVITAS FISIK

3. JUMLAH INSULIN
YANG DISUNTIKKAN
1. Energi diberikan sesuai dengan umur, jenis
kelamin, tinggi badan dan berat badan,
aktivitas fisik dan proses tumbuh kembang

SEBAGAI PEDOMAN :
Bila BB dan aktivitas normal, sampai anak
berumur 12 tahun dapat dipakai perhitungan :

1000 kkal +(umur (tahun)x100 kkal)


Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori
adalah jauh lebih tinggi daripada orang
dewasa, dalam tahun pertama bisa mencapai
112 Kal/kg BB.
Umur 1 Tahun membutuhkan lebih kurang
1000 Kalori dan selanjutnya pada anak anak
lebih dari 1 tahun mendapat tambahan 100
kalori untuk tiap tahunnya
2. Proporsi HA terhadap energi tidak banyak
berbeda dengan makanan anak sehat, yaitu
antara 60-70% ; gula dan makanan yang
mengandung gula tidak boleh diberikan atau
sangat dibatasi
3. Proporsi protein terhadap energi adalah 15-20%
4. Proporsi lemak terhadap energi adalah 20-25%,
diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda;
lemak jenuh dan kolesterol dibatasi
5. Cukup mineral dan vitamin
6. Cukup serat untuk memberi rasa kenyang,
utamakan serat larut
7. Cara pemberian makanan disesuaikan dengan
jenis obat yang diberikan :
Suntikan RI 3 kali sehari :
Makanan utama diberikan 3x sehari dan
makanan selingan 3x sehari
Makanan pagi : 15-20% makanan sehari
Makan siang dan malam : masing-masing 30%
makanan sehari
Makanan selingan : seluruhnya 20-25%
makanan sehari,Diberikan pukul 10.00,16.00
dan 21.00

PZI : makanan utama diberika 4 kali sehari dalam


jumlah yang sama dan makanan selingan 2 kali sehari
Macam Diet Energi (Kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)

I 1500 60 45 220

II 1700 65 50 250

III 1900 70 50 290

IV 2100 80 55 315

V 2300 85 60 350

VI 2500 100 70 370

VII 2700 110 75 400


Semua bahan makanan boleh diberikandalam
jumlah yang telah ditentukan, kecuali gula
murni seperti yang terdapat pada :

1) Gula pasir,gula jawa,


2) Sirup,selai,jelli,buah yg diawet dg gula,SKM,soft drink,
es krim,dsb
3) Kue2 manis,dodol,blu,cake,tarcis,dsb
4) Permen,permen coklat
5) Abon, dendeng manis,dsb
Jenis Kebutuhan Anjuran Diet

Energi Kebutuhan sama dg anak yg bukan DM

KH 45-50% (ADA)

Menurut PERSAGI : Khusus diet B1 untuk anak perempuan < 14 th dan anak laki2 <
18 tahun : KH 60%,Protein 20% dan Lemak 20%
Serat 2 gr/100 kkal

Lemak <35% total E, lemak jenuh < 10%

Kolesterol < 300 mg/hr bagi remaja

Protein 15-20% total energi

Na Garam tidak ditambahkan

vitamin Diberikan ckp


Andi (7 Th) didiagnosa mengalami DM. Saat ini
ia sedang dirawat di RS. Hitung kebutuhan
kalori dan jenis diet yang diperlukan ?

Kebutuhan Kalori : 1000 + 7(100) Kal = 1700 Kkal


Jenis diet yang diperlukan : Diet DM II
1. PERSAGI dan RSCM. 2003. Penuntun Diet
Anak. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
p(67-72)
2. Arisman. 2010. Obesitas, DM dan
Dislipidemia. EGC,Jakarta. p (50 )
3. Suandi. 2011. Diet Anak Sakit. Edisi 2.
EGC,Jakarta. p (99-104)
DM tipe I Insulin
DM tipe II diberikan insulin jika :
1. Gula darah puasa (GDP) telah melampaui
angka 250 mg/dl. Jika gula darah terkendali,
maka ADO digunakan kembali dan insulin
dihentikan
2. Jika pengendalian gula darah melalui gaya
hidup (olahraga dan diet) serta kombinasi
ADO tidak membuahkan hasil.
INSULIN & KARBOHIDRAT
JUmlah kebutuhan akan KH perlu dihitung
karena keterkaitannya dengan dosis insulin
yang digunakan

Lonjakan gula darah akan tercegah jika asupan


karbohidrat dapat dihitung dengan tepat
RASIO KARBOHIDRAT
Rasio KH menggambarkan banyaknya (gram)
KH yang dapat ditangani dengan 1 unit insulin.
Dengan mengetahui rasio maka kita mampu
menyandingkan jumlah KH yg akan dikonsumsi
dg dosis (juga jns ) insulin
Kebanyakan diabetesi mencapai keadaan
mantap dg rasio 1:10 (sarapan) dan 1:12
(siang dan malam)
RASIO KARBOHIDRAT
1 gr KH akan meningkatkan kadar gula darah
sebesar 5,4 dan 3 mg/dl, berturut2 bagi
diabetesi dg BB 45,68 dan 90 kg.

Dalam ranah pengobatan DM:


1 porsi KH ditetapkan sebesar 15 gr
Rasio awal insulin terhadap KH (I/KH) ialah 1
berbanding 15, yg berarti 1 unit insulin untuk setiap 15
g KH (ADA,1998)
1. Insulin Reguler (R)
Kerja cepat, disuntikkan sblm bersantap guna
mencegah terjadnya lonjakan gula darah dan
digunakan saat terjadi ketoasidosis
2. NPH (Neutral Protamin Hagedorn)
Tambahan protamin. Efek kerja menengah, dan
cocok digunakan sebagai pengganti insulin basal.

Campuran insulin NPH dan R (perband 70:30) biasanya disuntikkan 2x sehari


3. Insulin semilente & Lente
Kerja cepat namun msh membutuhkan 2x
waktu yg diperlukan oleh insulin reguler.
Semilente biasanya dipadukan dg lente
4. Ultralente (mula kerja paling lama).
Biasanya disuntikkan sekali sehari dlm
kombinasi dg insulin reguler.
Jenis Insulin Mula kerja Kadar Lama kerja Waktu Keefektifan
(menit) puncak (jam) pemberian kerja
(jam)
Insulin sewaktu makan (bolus)
Lispro (cpt) 5-15 0,5-1,5 3-5 Saat makan tinggi
Aspart 5-15 1-2 3-5 Saat makan sedang
Reguler 30-60 2-4 5-8 20-45 mnt Sedang
sblm mkn
Insulin basal
NPH 45-180 4,5-7 14+ 2x/hr Sedang
Lente 60-180 6-8 20+ 2x/hr Sedang
ultralente 60-240 8-14 18-24 2x/hr Rendah
Glargin 90-120 Tidak ada 24 1x/hr tinggi
DTH (jumlah keseluruhan insulin yg digunakan
dalm sehari, baik insulin basal maupun bolus.
FK (utk mengendalikan kelebihan glukosa darah
diatas angka yg ditargetkan)
Insulin bolus
Sejumlah insulin yg diperlukan utk
mempertahankan kadar gual darah setelah
makan.
Insulin basal
Sejumlah insulin yg dibutuhkan utk menekan
produksi glukosa oleh hati diantara 2 waktu
makan. Kalkulasi dosis ialah 45-50% DTH (dosis
total harian)
PASIEN BARU DTH = 0,5 U X BB
DTH = 1UxBB
INSULIN BASAL = 40% DTH (MAX 50%)
NPH ATAU UL
NPH ATAU L ATAU UL

INSULIN BOLUS =DTH-INSULIN BASAL


SEBELUM SARAPAN 35%
SEBELUM MAKAN SIANG 30%
SEBELUM MAKAN MALAM 35%
DOSIS MEST I DIATUR BERDASARKAN
FREKUENSI DAN JADWAL SANTAP
INSULIN BOLUS penjumlahan dari 2 komponen :
1. Rasio I/KH
Rasio I/KH = 500/DTH insulin kerja cpt (humalog)
plg akurat utk DM tipe 1
Rasio I/KH = 450/DTH insulin kerja pendek
(reguler)
2. FK (Faktor kepekaan insulin)
FK=1500/DTH menggnkan insulin jenis reguler
FK =1800/DTH menggnkan insulin jns lispro
BB = 50 kg Rasio I/KH 500/50=10
1 Unit/kgBB/hr diabetesi ini membutuhkan 1 unit
50 unit/hr insulin utk setiap 10 g KH yg disantap

FK=1500/50 =30 tiap 1 unit insulin akan menurunkan


kadar glukosa darah sebanyak 30 mg/dl
Bolus koreksi dibutuhkan saat gula darah target tdk
tercapai.
Bolus koreksi = (gula darah terkini-gula darah target)/FK
Misal gula drh terperiksa = 300 mg/dl, gl drh target =150
BK = (300-150)/30=5
kelebihan gula drh diatas target terkoreksi dg pemberian
5 unit insulin
1. Menghentikan kegiatan seketika
2. Segera mengkonsumsi KH yg bekerja cepat (3-4
tablet glukosa @ 4 g, atau cangkir jus apel
atau jeruk)
3. Menyantap 1 porsi makanan berbasis
tepung/penukarnya. Sebelum kembali
melanjutkan kegiatan (2 sdt mentega kacang, 30
g keju atau crakers)
4. Beristirahat selama 15 menit utk memberi wkt
penyerapan KH
5. Memulai kemballi kegiatan jk pasien merasa
lebih baik dan kadar gula darah >100 mg/dl
1. Obat yg berfgs pokok sbg perangsang sekresi
insulin (sulfonilurea)
2. Obat yg mempengaruhi kerja insulin, sprt
metformin dan tiazolidindion
3. Obat yang menghalangi penyerapan glukosa.
Penghambat alpha-glukosidase dan miglitol
mrp jenis yg banyak digunakan saat ini
Generik Kand Dosis harian Lama kerja fRek /hr
(mg/tab) (mg) (jam)

Klorpropamid 100-250 100-500 24-36 1

Glibenklamid 2,5-5 2,5-15 12-24 1-2


Pem-
Glipizid 5-10 5-20 10-16 1-2
berian
Sulfonilurea Gliklazid 80 80-240 10-20 1-2 sblm
makan
Glikuidon 30 30-120 - -

Glimepirid 1,2,3,4 0,5-5 24 1

Meglitinid Repaglinid 0,5-1,2

Nateglinid 120 Tdk


bergantung
Tiazol- Pioglitazon 15-30 15-30 24 1 jad makan
idindion
Penghbt Akarbose 50-100 50-100 100-300 3 Bersm
suapan
glukosidase pertama
Biguanid Metformin 500-850 250-3000 6-8 1-3 Bersm/ssdh
makan
KH SELAMA OLAHRAGA
Olahragawan diabetesi ancaman
Hipoglikemik.
Hrs mengantongi KH sederhana softdrink,
jus, suda reguler, tablet glukosa, permen keras
atau buah siap santap yg mudah diserap,
kecuali dosis insulin telah dikurangi sebelum
OR.
KH SELAMA OLAHRAGA
Diabetesi OR membutuhkan 15-30 gr KH
setiap 30-60 menit selama kegiatan.
Jika kadar gula darah prakegiatan <100 mg/dl,
diabetesi mesti menyantap sekitar 10-15 g KH.
Istirahat 5-10 menit, baru berolahraga
kembali.
Waktu pemberian makanan ber IG
rendah dan tinggi
IG Contoh Makanan Waktu Pemberian

Rendah Pasta, mie instan, katul, produk biji-bijian 2-3 jam sebelum
utuh, bubur berolahraga, terutama
yang bersifat endurance

Sedang Minuman olahraga isotonik, jus jeruk,s Selama berolahraga, jika


elai kacang, sandwich madu, pisang diperlukan
matang, labu, ketela

Tinggi Corn flakes, rice crispies, serealia bergula, 30-60 menit seusai
roti putih, kentang berolahraga
Ket :
OR ringan sampai sedang selama 20-30 menit
tdk memerlukan tambahan KH
OR sedang selama 30-60 menit memerlukan
tambahan KH ber-IG tinggi sebanyak 10-20 gr
OR berat selama 30-60 menit memerlukan
tambahan KH ber-IG tinggi sebanyak 30-50 gr.
OR berat bersifat endurance memerlukan
tambahan 10-20 gr KH ber-IG tinggi setiap 30
menit berikutnya.
TARGET PENGOBATAN DM
Kendali glikemik NIlai
HBA1c <7%
Glukosa Preprandial 90-130 mg/dl

Glukosa Posprandial <180 mg/dl


TD <130/80 mmHg
HDL >40 mg/dl
LDL <100 mg/dl
Trigliserida <150 mg /dl
1. Tjokroprawiro, Askandar.2006. Hidup sehat
dan Bahagia bersama DM. Gramedia,Jakarta.
(p) 1-42
2. Arisman. 2010. Obesitas, DM dan
Dislipidemia. EGC,Jakarta. p (44-120 )
3. Emery, Elizabeth Zorzanello. 2013. Proses
Asuhan Gizi. : kajian kasus klinis. EGC, Jakarta
(p 103-112)

Anda mungkin juga menyukai