Anda di halaman 1dari 12

ABORTUS

Abortus
adalah
pengeluaran
hasil
pembuahan
(konsepsi)
pada usia
kehamilan <20
minggu & BB
janin <500
gram.
ETIOLOGI
A) Kelainan
Pertumbuhan hasil
konsepsi.
Kelainan kromosom
Lingkungan sekitar
tempat implantasi
kurang baik
Pengaruh teratogen
akibat radiasi, virus,
obat-obatan &
alkohol
B) Kelainan pada
plasenta.
C) Faktor maternal.
D) Kelainan traktus
genitalia.
EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO,
diperkirakan ada
4,2 juta kasus
abortus di Asia
Tenggara setiap
tahunnya.
300 - 900 rb kasus
di Thailand
750 rb - 1,5 juta
kasus di Indonesia
155 rb - 750.000
kasus di Filipina
1,3 juta di Vietnam
& Singapura
KLASIFIKASI
A) ABORTUS SPONTANEA
Imminens
Janin masih berada didalam rahim, tanpa disertai pembukaan
serviks.
Insipiens
Janin masih berada didalam rahim, disertai pembukaan serviks.
Perdarahan & kontraksi uterus semakin sering.
Inkompletus
Sebagian badan janin sudah keluar dari rahim namun masih ada
sebagian yg tertinggal di rahim.
Disertai perdarahan dalam jumlah banyak & keram.
Kompletus
Pengeluaran lengkap hasil konsepsi diikuti dengan sedikit
perdarahan & nyeri.
Missed Abortion
Kematian tanpa disertai pengeluaran hasil konsepsi.
KLASIFIKASI
B) ABORTUS PROVOKATUS
Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus
Dilakukan dengan indikasi medik.
Kriminalis
Dilakukan dengan sengaja
menggunakan alat/obat-obatan.
Indikasi: Kesehatan, Psikososial &
Sosial, Kehamilan diluar nikah,
Ekonomi.
GEJALA KLINIS
Nyeri perut bagian bawah
Keram pada bagian uterus
Nyeri menjalar ke
punggung
Perdarahan dari
kemaluan/vagina
Pembukaan serviks
Pengeluaran hasil konsepsi
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Abdomen biasanya lembek dan tidak nyeri tekan.
Pada pemeriksaan pelvis, sisa hasil konsepsi ditemukan di dalam uterus,
dapat juga menonjol keluar, atau didapatkan di liang vagina.
Serviks terlihat dilatasi dan tidak menonjol.
Pada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus membesar dan lunak.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, hemoglobin, leukosit,
waktu bekuan, waktu perdarahan, dan trombosit.
Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil
konsepsi.
TATALAKSANA
Istirahat Baring
Untuk menambah aliran
darah ke uterus &
mengurangi reaksi
mekanis.
Pemberian Analgetik
Paracetamol
Pemberian Preparat
Hematinik
Ferrous Sulphate
Caesarean Section
PARACETAMOL
Sediaan: Tablet 500 mg
Mekanisme Kerja:
Mengurangi bentuk teroksidasi enzim
siklooksigenase (COX), sehingga
menghambatnya untuk membentuk
senyawa penyebab inflamasi.
Paracetamol juga bekerja pada pusat
pengaturan suhu pada otak.
Dosis:
500 mg tablet oral setiap 4 sampai 6
jam
Kontraindikasi:
Alergi parasetamol/acetaminophen
Gangguan fungsi hati dan penyakit
hati
Gangguan Fungsi Ginjal
Shock
Overdosis Acetaminophen
Gizi Buruk
FERROUS
SULPHATE
Sediaan: Tablet 300 mg
Tujuan Pemberian:
Sulfas ferosus merupakan zat
penting untuk pembentukan sel
darah merah, menjadi cadangan
zat besi bagi janin,
mengoptimalkan fungsi otot.
Indikasi:
Anemia hipokromik & makrositik
Kehamilan
Dosis:
Wanita hamil : 4-5 kali sehari 1
tablet.
Untuk anemia berat biasanya
diberikan 3 x 1 tablet selama 6
bulan.
Efek Samping:
Nyeri lambung, konstipasi, diare
dan kolik.
KOMPLIKASI
Perdarahan
Perforasi
Syok
Infeksi sekunder

Anda mungkin juga menyukai