Anda di halaman 1dari 10

TUTORIAL KLINIK

GASTROENTERITIS
AKUT
DEFINISI

 Adanya inflamasi pada membran mukosa saluran pencernaan


dan ditandai dengan diare dan muntah

 Akut  <15 hari


Defekasi dengan tinja
berbentuk cair atau
setengah cair (setengah
padat), kandungan air
tinja lebih banyak dari
biasanya
EPIDEMIOLOGI

 Salah satu penyakit pencernaan yang sangat sering ditemui


 Pasien di negara berkembang lebih berisiko baik dari segi
morbiditas hingga mortalitasnya
 Lebih sering mengenai anak-anak, namun juga banyak
ditemukan pada pasien dewasa
 Di Indonesia pada tahun 2010 diare dan gastroenteritis oleh
penyebab infeksi tertentu masih menduduki peringkat
pertama penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di
Indonesia yaitu sebanyak 96.278 kasus dengan angka
kematian (Case Fatality Rate/CFR) sebesar 1 ,92%
Rotavirus, Enterik
Virus
adenovirus, dll

Salmonella,
Faktor Infeksi Bakteri
E. coli, dll

Giardia lamblia,
Protozoa
Entamoeba histolytica
Etiologi

Malabsorbsi
karbohidrat, lemak,
Malabsorbsi
protein, atau vitamin
dan mineral
Faktor Makanan
Keracunan
makanan
MANIFESTASI KLINIS

 Mual (93%)
 Muntah (81%)
 Diare (89%)
 Nyeri abdomen (76%)
KOMPLIKASI

 Dehidrasi
KOMPLIKASI

 Gangguan keseimbangan asam-basa (metabolik asidosis)


Terjadi karena adanya kehilangan Na-bikarbonat bersama tinja. Secara
klinis asidosis dapat diketahui dengan memperhatikan pernafasan.
Pernafasan bersifat cepat, teratur dan dalam yang disebut pernafasan
Kuszmaull.

 Hipoglikemia
Lemas, apatis, tremor, berkeringat, pucat, syok, kejang sampai koma.
PENATALAKSANAAN

 Tangani atau cegah dehidrasi dengan cairan rehidrasi oral


(bila dehidrasi ringan-sedang) atau terapi cairan intravena
(bila dehidrasi berat)
 Atasi gejala-gejala lain (demam, mual-muntah)
 Lakukan pemeriksaan spesimen tinja
 Terapi kausatif

Anda mungkin juga menyukai