Achmad Syauqie
Pembimbing : Dr.dr.Aziza G. Icksan Sp. Rad (K)
Pendahuluan
“Sekitar dua per tiga diseksi aorta adalah tipe A.” 33,34
Gambaran klasifikasi diseksi aorta
Manisfestasi Klinis
Nyeri dada, umumnya dideskripsikan sebagai nyeri hebat,
onsetnya mendadak, dengan intensitas maksimum saat awal
timbulnya. Nyeri bersifat tajam, digambarkan seperti
dirobek, disayat, atau ditusuk.
Lokasi nyeri di toraks anterior (khas pada diseksi tipe A) atau
antara kedua skapula (diseksi tipe B). Nyeri dapat menjalar
mengikuti meluasnya diseksi sepanjang aorta pada toraks dan
abdomen.34,35
“Klinis lain berhubungan dengan komplikasi. Diseksi dapat
meluas dan menghambat aliran arteri yang bercabang dari
aorta. Sindrom malperfusi dapat memberikan gambaran infark
miokard (jika mengenai arteri koroner), stroke (arteri karotis),
iskemia organ viseral (arteri mesenterika), gagal ginjal (arteri
renalis), hilang pulsasi di ekstremitas (arteri brakiosefalika atau
arteri subklavia kiri), atau paraparesis (iskemi medula spinalis).”
34
“Perbedaan tekanan darah sistolik antara kedua lengan dapat
ditemukan jika diseksi menyumbat arteri subklavia. Pulsus
defisit (perbedaan frekuensi denyut nadi) atau perbedaan
tekanan darah di dua lengan dapat mencurigakan ke arah
diseksi aorta.”
Diseksi akut tipe A. Terlihat gambaran aorta asenden,
aorta desenden, dan mediastinum yang melebar (tanda
panah)
“Benda asing dapat berupa benda asing eksogen dan endogen. Benda
asing eksogen dapat terdiri dari zat organik seperti kacang-
kacangan, tulang, dan zat anorganik seperti peniti, jarum, batu dan
lain-lain. Sedangkan benda asing endogen dapat berupa sekret
kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta, perkijuan, membran
difteri, bronkolit, cairan amnion, dan mekonium. Pada kasus aspirasi
benda asing, sebanyak 80-90% kasus terperangkap pada bronkus.” 64
“CT-scan adalah modalitas yang dapat digunakan dalam penegakan
diagnosis aspirasi benda asing. Benda asing ditunjukkan dengan
adanya gambaran hiperdens pada lumen saluran pernapasan. CT-
scan juga dapat memperlihatkan perbedaan densitas dari benda
asing.”
Selain itu, pemeriksaan berupa bronkoskopi virtual
menggunakan Multidetector Computed Tomography (MDCT)-scan
merupakan metode efektif untuk mendiagnosis benda asing
radiolusen pada saluran trakeobronkial. Memungkinkan
untuk mendapatkan gambar isotropik resolusi tinggi di setiap
potongan yang diinginkan.
Pemeriksaan MRI juga bermanfaat untuk mendeteksi benda
asing yang tidak ditemukan pada saat pemeriksaan
endoskopik atau jika migrasi dari saluran nafas atau esofagus
dicurigai.
MRI memiliki keunggulan berupa noninvasif dan minim
radiasi, tetapi memerlukan waktu yang lama, lebih mahal dan
kontraindikasi terhadap pasien dengan alat pacu jantung
buatan.
Di samping itu, penggunaan MRI pada kasus benda asing yang
bersifat feromagnetik dapat berbahaya karena dapat
menyebabkan benda asing berpindah akibat tertarik medan
magnet.
Gambaran radioopak dari kawat gigi (dental bridge) di
bronkus utama kanan.70
Foto chest X-ray
menunjukkan adanya
fragmen gigi (tanda panah) di
lobus kanan bawah disertai
infiltrat paru di basal lobus
kanan
Riwayat batuk 6 bulan sejak pasien tersedak obat tablet.
(2a) X-ray dada menunjukkan hiperlusen pada lapangan
paru atas. (2b) CT scan menunjukkan adanya air trapping
pada bronkus utama kanan (tanda panah).
Gambaran koin metal yang
tertelan terdapat di
mediastinum superior
Asma
NORMAL ASMA
Pneumothoraks