Indikasi :
1. Penggantian volume pada pasien dengan syok hemoragi, trauma atau luka bakar
2. Pasien dengan perdarahan masif dan telah kehilangan lebih dari 25% dari volume darah total.
Rumus kebutuhan whole blood
Ket :
-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal
-Hb pasien : Hb pasien saat ini
Ket :
-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal
-Hb pasien : Hb pasien saat ini
Indikasi: :
1. Kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari 1000 ml.
3. Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama : (misalnya empisema, atau penyakit
jantung iskemik)
Transfusi harus dilakukan menggunakan hematokrit yang turun hingga 24% bila hemoglobin
<8 g/dL dan perlu diperhatikan komorbid lain seperti penyakit jantung.
Pemberian Kalium melalui vena besar dilakukan dengan kecepatan maksimal 10 mEq/jam atau
konsentrasi maksimal 30-40 mEq/L. Konsentrasi lebih dari 40 mEq/L tidak dianjurkan karena
dapat menyebabkan hiperkalemia dan asidosis kronik.
Jika melalui vena perifer, KCl diberikan maksimal 60 mEq yang dilarutkan dalam NaCl
isotonik 1000 cc dengan kecepatan lambat untuk mencegah iritasi pembuluh darah.
Pada kasus aritmia berat atau kelumpuhan otot pernapasan, KCl diberikan dengan kecepatan
40-100 mEq/L. Pasien yang menerima 10-20 mEq/jam harus berada dalam pemantauan EKG
jantung secara kontinyu. Jika ditemukan gelombang T, waspadai adanya hiperkalemia dan
memerlukan perhatian segera.
Tanpa pemantauan EKG kontinyu, pasien bisa mengalami komplikasi aritmia jantung yang
tidak terdeteksi. Salah satu komplikasi fatal yang tidak diinginkan adalah terjadi cardiac arrest
yang berakhir dengan kematian.