KELOMPOK TUTORIAL C2
FAKULTAS KEDOKTERAN
Ny Vadis, 29 tahun, datang di klinik ginekologi saat ANda bekerja sebagai asisten. Dia mengeluhkan
semakin banyak cairan yang keluar dari vaginanya, gatal pada vulva 2 minggu belakangan. “Saya tidak
tahan untuk menggaruk”, katanya. Dia juga mengeluhkan sakit saat berhubungan intim. Dia bekerja dip
anti pijat dan mengakui kalau nakal
Hipotesa :
Pemeriksaan Fisik :
- Tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu tubuh dalam batas normal
- Jantung – Paru : dalam batas normal
- Abdomen : lunak, tidak nyeri
Pemeriksaan venerologi :
Pemeriksaan speculum :
- Vagina : sangat banyak lender kekuningan, menutupi portio, eritema pada dinding vagina, secret
diusap menggunakan kain kassa
- Portio : eritema, ektopik, secret mukopurulent tampak pada orificium eksterna (secret
dikumpulkan sebagai sampel untuk pemeriksaan penunjang)
- Pap smear untuk apus vagina ditunda
Pemeriksaan vagina :
Pemeriksaan laboratorium :
Hematologi :
- Leukosit : normal
- LED : normal
Sedikit secret diambil untuk sampel pemeriksaan kerentanan dan kultur Diplococci. Pasien disarankan
untuk melakukan pemeriksaan deteksi antigen Chlamydial, akan tetapi dia menolak karena masalah
financial.
Anda mendiskusikan hasil pemeriksaan dengan dokter dan menyimpulkan diagnosisnya adalah Cervico-
vaginitis disebabkan infeksi multiple. Ny. Vadis bertanya mengenai terapi terbaik
DIa juga diberitahu untuk tidak berhubungan intim selama terapi. Suaminya juga mendapat terapi yang
sama walaupun menolak dilakukan pemeriksaan. Karena penasaran, pasien bertanya apakah
penyakitnya dapat mempengaruhi kesuburannya, dan bagaimana pencegahannya
Seminggu kemudia pasien datang kembali, dokter yang memeriksa tidak menemukan tanda-tanda
penyakit yang sama atau penyakit lain, dan semua hasil pemeriksaan fisik dan lab nya normal
SERVISITIS
Definisi :
Peradangan serviks uteri dari selaput lender dari kanalis servikalis. DItandai dengan adanya peradangan
berat mukosa dan submukosa serviks
Etiologi :
Gejala Klinis :
Diagnosis :
VAGINITIS
Definisi :
Peradangan pada vagina yang dapat mengakibatkan gatal, yeri, dan keluarnya cairan pada vagina
Etiologi :
- Vagina secara normal terdapat M.O : Lactobacillus, Acidophillus, Difteroid, Candida, dan flora
yang lainnya
- Terjadi akibat pergeseran komposisi flora normal dan peningkatan bakteri
- Bakteri lain Trichomonas, Candida
Gejala klinis :
- Pruritus
- Keputihan yang banyak
- Dispareunia (sakit saat atau setelah senggama)
- Disuria (nyeri saat berkemih) bila sudah terdapat penyebaran ke uretra atau saluran urinaria
- Bau (sering)
Diagnosis :
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
1. Identifikasi mikroskopik (ditemukan sel-sel clue pada usapan basah clue cell : sel-sel
epitel vagina dengan kerumunan bakteri menempel pada membrane sel. Tampak juga
beberapa sel radang atau latobasili
2. pH >4,5
3. Uji whiff (+) cairan vagina + KOH (potassium hidroksida) = keluar bau anyir atau amis
4. Eritema vagina jarang
PENATALAKSANAAN CERVICO-VAGINITIS
a. Farmakologi
1. Ciprofloxacin (bakterisid)
- Dosis : 500 mg, dosis tunggal
- Golongan fluorokuinolon generasi kedua
- Mekanisme : melakukan penghambatan terhadap dua jenis enzim topoisomerase: enzim DNA
gyrase dan enzim topoisomerase IV. Kedua enzim tersebut berperan dalam pembentukkan DNA
sel bakteri
- Antibiotik broad spectrum
- ESO : mual, muntah, pusing, gangguan hati
-
2. Doxycyclin (bakteriostatik)
- Dosis : 100 mg, 2 dd tab 1 (untuk 7 hari)
- Mekanisme : memperlambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu produksi protein yang
diperlukan bagi pertumbuhan bakteri, kemudia bakteri akan mati
- ESO : mual, muntah, dysphagia
b. Non-Farmakologi
- Berhenti melakukan seks dengan yang bukan pasangan sah nya
- Membawa pasangan sah (suami) untuk dibawa ke dokter dan ditatalaksana juga agar terhindar
dari ping-pong phenomenone
- Jangan berhubungan intim terlebih dahulu selama masa pengobatan (untuk hindari risiko
penularan, dan menghindari sakit saat bersenggama)
- Menggunakan kondom atau alat pengaman seks lainnya bila akan berhubungan intim
-