Soebagyo
Divisi GastroHepatologi anak
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUNS/RSDM
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diare merupakan penyebab kematian bayi
terbanyak yaitu 42%
Diare menempati urutan kedua
penyebab kematian pada balita yaitu
sebesar 13.2%
EPIDEMIOLOGI Angka kematian akibat diare di Indonesia
berkisar antara 150.000 hingga 200.000 per
tahun
Anak-anak mengalami 12 episode diare
per tahun di negara maju maupun negara
berkembang
Insidensi diare di Indonesia pada tahun
2000 adalah 301 per 1000 penduduk
Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali per hari
disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah, yang berlangsung
kurang dari satu minggu.
DIARE
AKUT
Peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi
tinja, dapat disertai gejala mual, muntah, demam atau
sakit perut yang berlangsung selama 3 – 7 hari. Diare
umumnya berlangsung tidak lebih dari 14 hari
Flies
(lalat)
Mekanisme Fingers
Penularan (Jari-jari)
Field
(tanah)
Gizi buruk, Imunodefisiensi
Etiologi Bakteri
Parasit
Gangguan
Sekresi
Klasifikasi Mekanisme
Gangguan
Absorbsi
Akut
Lamanya Kronik
Persisten
Infeksi
•Bakteri
•Virus
•Parasit
Non Infeksi
•Kesulitan makan * alergi
•Defek anatomis *intoleransi
•Malabsorpsi
•Endokrinopati
•Keracunan makanan
•Neoplasma
a. Penyebab Infeksi
Golongan Bakteri: Golongan Virus: Golongan Parasit:
1. Aeromonas hydrophilia 1.Rotavirus 1.Balantidium coli
2. Bacilus cereus 2.Minirotavirus 2.Capillaria phiplippinensis
3. Campylobacter jejuni 3.Astrovirus 3.Cryptosporodium
4. Clostridium erfringens 4.Calcivirus 4.Entamoeba histolityca
5. Clostridium defficile 5.Coronavirus 5.Giardia lamblia
6. Escherichia coli 6.Norwalk 6.Isospora belli
7. Plesiomonas sp 7.Enteric adenovirus 7.Fasiolopsisbuski
8. Salmonella sp 8.Cytomegalovirus 8.Sarcocytis suihominis
9. Shigelloides 9.Herpes simplex virus 9.Strongyloides stercoralis
10.Staphylococcus aureus 10.Trichuris trichiura
11.Vibrio cholera
12.Yersinia enterocolitica
SEKRETORIK
DIARE 2 Toxin stimulasi cAMP & cGMP
MOTILITAS
3 Gangguan kontrol otonomik
4 “ALERGI”
Infeksi
•Bakteri
•Virus
•Parasit
Non Infeksi
•Kesulitan makan
•Defek anatomis
•Malabsorpsi
•Endokrinopati
•Keracunan makanan
•Neoplasma
Gangguan
absorbsi
Gangguan
sekresi
Berdasarkan Gangguan
Patofisiologi motilititas
Diare
inflamasi
Imunologi
Manifestasi immun-mediated ekstraintestinal
dan enteropatogen terkait
Manifestasi Enteropatogen terkait
Reactive arthritis Salmonella, Shigella, Yersinia, Camp
hylobacter, Clostridium difficile
Guillain Barre Syndrome Camphylobacter
Glomerulonephritis Shigella, Campylobacter, Salmonella
IgA nephropathy Camphylobacter
Erythema nodusum Yersinia, Campylobacter, Salmonella
Hemolytic anemia Camphylobacter, Yersinia
Hemolytic Uremic Syndrome S. dysentrie, E. coli
Soebijanto dkk, 2011
Soebagyo B.; 2008.
Anamnesis
Pem. Fisis
Lab
Penatalaksanaan
Diagnosis
Gangguan
absorbsi
Gangguan
sekresi
Berdasarkan Gangguan
Patofisiologi motilititas
Diare
inflamasi
Imunologi
Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995
Penilaian A B C
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai atau tida
k sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, tidak ha Haus, ingin minum Malas minum atau tid
us banyak ak bisa minum
Periksa : turgor Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lamba
t
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/sed Dehidrasi berat
ang Bila ada 1 tanda dita
Bila ada 1 tanda dita mbah 1 atau lebih tan
mbah 1 atau lebih tan da lain
da lain
Terapi Rencana Terapi A Rencana Terapi B Rencana Terapi C
Derajat dehidrasi
Gejala&tanda Keadaan Mata Mulut Rasa Kulit % Estimasi
umum / lidah haus turun defisiens
BB icairan
Natrium 90 75
Klorida 80 65
Kalium 20 20
Sitrat 10 10
WHO 2006
Antibiotik pada diare
Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Kolera Tetrasiklin Eritromisin
12,5 mg/kgBB 12,5 mg/kgBB
4 x sehari selama 3 hari 4 x sehari selama 3 hari
Shigella Ciprofloksasin Pivmecillinam
15 mg/kgBB 20 mg/kgBB
2 x sehari selama 3 hari 4 x sehari selama 5 hari
Ceftriakson
50-100 mg/kgBB
1 x sehari IM selama 2-5 hari
Metronidazole
10 mg/kgBB
Amoebiasis 3 x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3 x sehari selama 5 hari
Depkes RI 1996
1. Penberian cairan
dehidrasi ringan sedang: ORS kp sonde
dehidrasi berat: resusitasi cairan IV
Asering
Ringer’s lactate
(NaCl o,9%)
2. Early feeding
Zinc
3.Zn
5.Probiotik (IDAI)
Continue b
reast feedi
ng as u
sual durin
g and after
rehydratio
n therapy
Continue normal feeding a
s usual
Give repeated small freque
nt feeds (every 3-4 hours)
Avoid sweetened foods
Avoid foods containing a lo
t of fibers
Avoid foods known to have
a laxative effect
I.V
Pilihn pertama :Asering-
Pilihan kedua :Ringer’latate
Pilihan ketiga :NaCl (0,9%)
Kalau sudah mau; diberikan makan
Zn
Probiotik (IDAI)
Anak kurang 1 tahun:
Asering diberikan
Cl-
104 Phos-107
Na+
K+ 140
140
HCO-3 24
Prot- 40
Prot- 14
K+ 4
Na+ 13 HCO3- 10
Ca+ 2,5 Other 6
Mg+ 1,1 Phos- 2 Mg+ 7 Cl-3
Terdapat berbagai permasalahan yang perlu diwaspadai pada diare
maupun selama proses rehidrasi
Komplikasi Dehidrasi
Khusus
Pencegahan
Memperbaiki
daya tahan
tubuh
Bayi Minum ASI
Susu sapi Susu formula
VAKSIN
Bakteri hidup Menduduki
yang reseptor dalam
menguntungkan sel usus
Probiotik
WHO belum
Cara kerja
memberikan
kompetitif
rekomendasi
Prebiotik
WHO belum
Efek pemberian
memberikan
tidak bermakna
rekomendasi
Bertahap
RL diganti D 1/2S ; D1/4S: 24-48 jam
JIKA YA, TANYAKAN:
SUDAH BERAPA LAMA?
APAKAH BERAKNYA BERDARAH (APAKAH ADA DARAH DALAM TINJA?)
LIHAT & RABA:
LIHAT KEADAAN UMUM ANAK:
APAKAH ANAK: LETARGIS ATAU SADAR?
GELISAH & REWEL/MUDAH MARAH?
LIHAT APAKAH MATANYA CEKUNG?
BERI ANAK MINUM, APAKAH ANAK:
TIDAK BISA MINUM ATAU MALAS MINUM.
HAUS, MINUM DENGAN LAHAP?
CUBIT KULIT PERUT UNTUK MENGETAHUI TURGOR.
APAKAH KEMBALINYA: SANGAT LAMBAT(LEBIH DARI 2 DETIK)? LAMBAT
1. Cairan: RINGAN->HF,
SEDANG-> ORS,
BERAT->ASR, RL- (NaCl 0,9%)
Cairan RESUSITASI:, Asering, RL; NaCl 0,9%
2. Diit: harus segera deberikan, kl pdt mau
3. Zn (10 MG/ < 6 BULAN. Dan > 6 BULAN;20 mg/hari-s/d 10 hari-
(WHO)
4. Probiotika: 10 9-12 (~mikroflora usus)
14 hari) (Revitalisasi PMPD, 2006)
5. Antibiotik atas indikasi (Shigella,Amoeba,Cholera, Giardia)
6.Jangan menggunakan spasmolitika
7. Promotif
Penggunaan air bersih/direbus
Peningkatan penggunaan ASI (promosi ASI)
Penggunaan jamban anak, dewasa dan
pembuangan tinja bayi di jamban
Cuci tangan sebelum menyuapi/ makan/kapan saja
Penyapihan yang benar
Vaksinasi campak (PMPD, 1999)
C.Intraseluler
40%
Cairan
tubuh 60% C.Interstis
ial 15 %
C.Ekstraseluler
20 %
Plasma
Lemak,
darah 5%
protein,
mineral
40 %
Cairan Na Cl K Ca Asetat laktat Dekst Kal Osm
DIARE
Waham: anak njalaki-anak, mau tambah pintar
Anak diare cair,ibu melarang banyak minum
Perilaku tidak higienis:
Enterosit belum matur
Masa “oral” 6 bulan-12 bulan (24 bulan)
< 10 100/kg
07/26/10 76
Derajat dehidrasi
Der dehid %Hil BB %TBW Hil vol
07/26/10 78
Cara lain
• Menurut WHO:
• 100 cc/kg
• < 1th 30cc/kg diberikan dalam 1 jam pertama, sedangkan 70cc/kg
diberikan dalam 5 jam berikutnya
• >1th 30cc/kg diberikan dalam ½ jam pertama, sedangkan 70cc/kg
diberikan dalam 2 ½ jam berikutnya
• Jenis cairan adalah ASERING
07/26/10 79
• Defisit K diganti pelahan karena K ini
akan masuk ke CIS. K 20 mEq/L
menjamin memperbaiki kadar K
intraselluler tanpa takut terjadi
hiperkalemia
07/26/10 80
• Dehidrasi isotonik paling baik diberikan
dextrose 5%, 0.45% NaCl (77 mEq
NaCl/L) + 20 mEq/L dalam 8-24 jam
• Hipertonik: cairan sama tapi dalam 24-
48 jam
• Hipotonik: dextrose 5%, 0.9% NaCl
(154 mEq NaCl/L) + 20 mEq/L dalam 24
jam
07/26/10 81
ASERING® & LR
LACTATE: Primarily in the liver, and to lesser degree the kidney,
lactate is metabolized to pyruvate, which is then converted to CO2 and
H2O (80%) or glucose (20%), and regeneration of bicarbonate1
ACETATE: metabolized mainly in muscles and to a lesser extent in
tissues such as kidney, heart and liver2
Coenzyme A
Ref. 1.Rose BD. Clinical Physiology of Acid-Base and Electrolyte Disorders. McGraw-Hill 4th ed 1994
2. Maxwell MH, Kleeman CR, Narins RG. Clinical Disorders of Fluid and Electrolyte Metabolism.
MacGraw-Hill 1987 4th edition p 1063
ASERING® & LR
LACTATE: Primarily in the liver, and to lesser degree the kidney,
lactate is metabolized to pyruvate, which is then converted to CO2 and
H2O (80%) or glucose (20%), and regeneration of bicarbonate1
ACETATE: metabolized mainly in muscles and to a lesser extent in
tissues such as kidney, heart and liver2
Coenzyme A
Ref. 1.Rose BD. Clinical Physiology of Acid-Base and Electrolyte Disorders. McGraw-Hill 4th ed 1994
2. Maxwell MH, Kleeman CR, Narins RG. Clinical Disorders of Fluid and Electrolyte Metabolism.
MacGraw-Hill 1987 4th edition p 1063
Cholestyramine efektif dalam mencegah dia
re akibat radiasi pelvis.
Pada radiasi pelvis terjadi gangguan fungsi il
eum dalam absorpsi asam empedu
Imunologi