Anda di halaman 1dari 13

TATALAKSANA DIARE

DEFINISI

Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali per hari disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah, yang berlangsung kurang dari dua
minggu.
DIARE
AKUT
Peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi
tinja, dapat disertai gejala mual, muntah, demam atau
sakit perut yang berlangsung selama 3 – 7 hari. Diare
umumnya berlangsung tidak lebih dari 14 hari
Klasifikasi Diare

Virus

Etiologi Bakteri

Parasit

Gangguan
Sekresi
Klasifikasi Mekanisme
Gangguan
Absorbsi

Akut

Lamanya Kronik

Persisten
ETIOLOGI
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral infeksi pada GIT (penyebab utama)
Bakteri : Vibrio cholerae, Salmonella spp, E. coli dll
Virus : Rotavirus (40-60%), Coronavirus, Calcivirus dll
Parasit: Cacing (Ascaris, Oxyuris,dll), Protozoa (Entamoba histolica,Giardia
Lambia, dll) Jamur (Candida Albicans)
b. Infeksi parenteral infeksi di luar GIT (OMA, BP, Ensefalitis,dll)
2. Faktor malabsorbsi : KH, Lemak, P
3. Faktor makanan : basi/ beracun, alergi
4. Faktor psikologis : takut dan cemas
ETIOLOGY OF U5 DIARRHEA IN
INDONESIA
5%

1%
“RV”
RV
5% Shigella
3% 1% Aeromonas

1% Salmonella
1%
Campylobacter
5%
2% S. Enteritidis

80% Giardia Lamblia


1%
Mixed (RV+Salmonella)
Mixed (RV+Campylobacter)
84% RV; 16% bacterial
Mixed (RV+Ve Inaba)
<16% need antibiotic

Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2


research, 2005
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pem. Fisis

Lab

Penatalaksanaan

Diagnosis
ANAMNESIS
1. Konsistensi : Lendir ? Darah ? Lendir darah ?
2. Frekuensi
3. Demam/tidak
4. Apakah ada trias disentri ? Tenesmus, bab darah lendir, sakit perut
5. Mual muntah ?
6. Riwayat makanan / minuman ?
7. Mengandung makanan yang mengiritasi saluran cerna ?
8. Apakah ada intoleransi laktosa ?
9. Apakah baru saja ke daerah dengan wabah diare ?
DERAJAT DEHIDRASI
Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995

Penilaian A B C
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai atau tidak
sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, tidak Haus, ingin minum Malas minum atau
haus banyak tidak bisa minum
Periksa : turgor Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
ringan/sedang Bila ada 1 tanda
Bila ada 1 tanda ditambah 1 atau lebih
ditambah 1 atau lebih tanda lain
tanda lain
Terapi Rencana Terapi A Rencana Terapi B Rencana Terapi C
DERAJAT DEHIDRASI
Derajat dehidrasi
Gejala&tanda Keadaan Mata Mulut/ Rasa Kulit % Estimasi
umum lidah haus turun defisiensic
BB airan

Tanpa Baik, sadar Normal Basah Minum Dicubit <5 50 %


dehidrasi normal, kembali
tidak cepat
haus
Dehidrasi Gelisah, rewel Cekung Kering Tampak Kembali 5 – 10 50–100 %
ringan –sedang kehausan lambat

Dehidrasi Letargis, Sangat Sangat Sulit, Kembali >10 >100 %


berat kesadaran cekung kering tidak sangat
menurun dan bisa lambat
kering minum

Duggan C, Santosham M, Glaso RI, MMWR 1992 dan WHO 1995.


TATALAKSANA DIARE
• Memberikan cairan dan diet adekuat

1. Pasien tidak dipuasakan dan diberikan cairan yang adekuat untuk rehidrasi (dewasa: 1 gelas Oralit
tiap BAB cair).

2. Hindari susu sapi karena terdapat defisiensi laktase transien.

3. Hindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein (meningkatkan motilitas dan sekresi
usus).

4. Diet tidak mengandung gas dan mudah dicerna.


• Obat Anti Diare

Pemberian obat anti diare bertujuan menurunkan motilitas usus, misalnya

1. Loperamide (tidak diberikan pada pasien disentri disertai demam), dosis awal 4 mg,
berikutnya 2 mg tiap BAB cair (maksimal 16mg/hari).

2. Absorben (Attapulgite) (2 tablet ~ 1,2-1,5 g tiap BAB cair, max 8,4 g/24jam)

• Probiotik

Pemberian probiotik dalam tatalaksana diare akut masih menuai pro dan kontra.
Penelitian yang menunjukkan efektivitasnya sudah cukup banyak. Namun, para ahli
belum bersepakat dalam hal efektivitasnya.
• Antibiotik

Antibiotik diberikan pada pasien yang diduga mengalami infeksi bakteri


invasif, traveller’s diarrhea, dan imunosupresi. Bila diketahui etiologi dari diare akut,
terapi disesuaikan dengan etiologi.

Terapi empiris di PPK 1 dapat dipilih dari:

1. Golongan kuinolon, Ciprofloxacin 2 x 500 mg/hari selama 5-7 hari

2. Trimetroprim/Sulfamethoxazole 160/800 2 x 1 tablet/hari.

Anda mungkin juga menyukai