Definisi
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang dapat disebabkan berbagai macam
etiologi, disertai dengan adanya hiperglikemia kronis akibat gangguan sekresi insulin atau gangguan
kerja dari insulin, atau keduanya.
Sedangkan Diabetes Mellitus tipe 1 lebih diakibatkan oleh karena berkurangnya sekresi
insulin akibat kerusakan sel -pankreas yang didasari proses autoimun.
Epidemiologi
Klasifikasi
1. Tipe IA, diduga pengaruh genetik dan lingkungan memegang peran utama untuk
terjadinya kerusakan pankreas. HLA-DR4 ditemukan mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan fenomena ini.
2.Tipe IB berhubungan dengan keadaan autoimun primer pada sekelompok penderita yang
juga sering menunjukkan manifestasi autoimun lainnya, seperti Hashimoto disease,
Graves disease, pernicious anemia, dan myasthenia gravis. Keadaan ini berhubungan
dengan antigen HLA-DR3 dan muncul pada usia sekitar 30 50 tahun.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut :
Poliuria
Polidipsi
Polifagi
Berat badan menurun
KGD sewaktu >200mg/dl
Pada penderita yang asimtomatis ditemukan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL
atau kadar glukosa darah puasa lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa yang
terganggu pada lebih dari satu kali pemeriksaan.
Gejala Klinis
Polidipsi, Poliuri, Polifagi + BB turun + Hiperglikemi
(Jika keadaan diatas ditemukan dama kurang lebih 1-2 minggu, maka diagnosis DM-1 sudah
pasti ditegakkan.)
Ketoasidosis
(Pasien DMT-1 yang tidak menyadari penyakitnya, akan datang ke rumah sakit dengan
keadaan dengan dehidrasi sedang sampai berat tetapi masih ditemukan diuresis (poliuria),
terlebih lagi jika disertai dengan pernafasan Kussmaul dan bau keton.)
Pengelolaan DMT-1
Perlu diketahui:
Untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut, komponen pengelolaan DM tipe-1 meliputi:
Pemberian insulin
Pengaturan makan
Olahraga
Edukasi, yang didukung oleh pemantauan mandiri (home monitoring).
Insulin
Insulin campuran
Campuran baku ( campuran insulin kerja pendek dengan menengah )
Penderita mempunyai kontrol metabolik yang baik
Biasanya pada penderita usia muda dengan pendidikan orang tua rendah dan
remaja
Komplikasi
Komplikasi jangka pendek (akut) yang sering terjadi : hipoglikemia dan ketoasidosis.
Komplikasi jangka panjang biasanya terjadi setelah tahun ke-5, berupa : nefropati,
neuropati, dan retinopati.
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Definisi
Ketoasidosis Diabetik adalah keadaan kegawatan atau akut dari DM tipe I , disebabkan oleh
meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin, di
karakteristikan dengan hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat kurangnya insulin ( Stillwell, 1992).
Etiologi
Kekurangan insulin
Peningkatan konsumsi atau produksi glukoasa
Infeksi
Stressor-stressor utama lain yang dapat mencetuskan diabetic ketoasidosis adalah
pembedahan, trauma, terapi dengan steroid dan emosional.
b. Polidipsi koma)
f. Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan n. Bisa terjadi ileus sekunder akibat hilangnya
darah sistolik 20 mmHg atau > pada saat K+ karena diuresis osmotic
i. Hiperventilasi metabolic
Pemeriksaan Diagnostik
a. Kadar glukosa darah: > 300 mg /dl tetapi tidak > 800 mg/dl
d. Darah lengkap (pada KAD sering dijumpai gambaran lekositosis), HbA1c, urinalisis (dan kultur
i. Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan kontrol
j. Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH < 7,3 dan penurunan pada HCO3 250 mg/dl
Penatalaksanaan
Fase I/Gawat :
a. Rehidrasi
1) Berikan cairan isotonik NaCl 0,9% atau RL 2L loading dalam 2 jam pertama, lalu 80 tpm
4) Rehidrasi dilakukan bertahap untuk menghindari herniasi batang otak (24 48 jam).
5) Bila Gula darah < 200 mg/dl, ganti infus dengan D5%
b. Insulin
3) Monitor Gula darah tiap jam pada 4 jam pertama, selanjutnya tiap 4 jam sekali
4) Pemberian insulin parenteral diubah ke SC bila : AGD < 15 mEq/L 250mg%, Perbaikan
c. Infus Bicarbonat
Batas fase I dan fase II sekitar GDR 250 mg/dl atau reduksi
Fase II/Maintenance:
a. Cairan maintenance
b. Kalium Perenteral bila K+ 240 mg/dL atau badan terasa tidak enak.
c. Saat sakit, makanlah sesuai pengaturan makan sebelumnya. Bila tidak nafsu makan, boleh makan