Anda di halaman 1dari 22

Laporan

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 1


Laporan
Harus dipandang sbg. waktu yg tepat untuk
menunjukkan kpd manajemen apa yg auditor
dapat membantu.
Mempunyai dua fungsi yaitu komunikasi dan
anjuran dan jika perlu melakukan tindakan.
Temuan & Pendapat audit penting unt. Manj.
Agar komunikasi efektif saluran harus bersih,
dan medium harus tajam dan mudah dipahami.
Dengan usaha, keinginan, standar dan teknik
yang benar ketrampilan menulis dibangun.
FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 2
Maksud dan Elemen Laporan
Kesadaran Indentifikasi yg jelas dan mudah
dipahami atas kesulitan atau
peluang perbaikan.
Penerimaan Dukungan yg nyata dan
menyakinkan bagi kesimpulan
dan bukti bahwa hal itu penting.
Tindakan Cara yg praktis dan konstruktif
untuk mencapai perubahan
yang dikendaki.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 3


Hambatan dlm Penulisan
Ditulis ulang oleh pengawas.
Laporan terlambat
Terlalu banyak waktu digunakan membuat
laporan
Draft laporan kasar
Lemahnya ketrampilan menulis
Tidak sepakat antara auditor dengan
pengawas
Kurangnya perhatian auditee

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 4


Pencegahan
Kembangkan manual format laporan yang
meliputi tata bahasa, pengejaan, huruf besar,
dan lainnya.
Tunjuk editor laporan sebelum laporan
disampaikan ke pengawas.
Lakukan pelatihan penulisan dan penyusunan
laporan.
Gunakan manual unt. menyakini kelengkapan
temuan.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 5


Memperbaiki Waktu Pelaporan
Laporan biasanya tertunda krn banyak faktor al.
menunda sampai pembicaraan akhir, waktu komentar yg
lama, menulis dr kertas kerja, akomodasi komentar, edit
yg bertingkat, dan review.
Gunakan interim audit memorandum yg disusun segera
bila ada yg perlu dilaporkan, terbatas satu temuan,
segera diminta tanggapan.
Gunakan komputer unt mengirim temuan, editing,
klarifikasi.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 6


Komunikasi
Saat menulis berpikir bagaimana
tulisannya dibaca.
Tulisan hrs dimulai dng latar belakang.
Pahami pembaca baik persepsinya,
harapan, dan kebutuhannya.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 7


Standar Pelaporan
Laporan akhir harus ditulis dan ditandatangani.
Menganjurkan laporan interim unt. tujuan
tertentu ttp tdk menganti laporan akhir.
Ringkasan laporan dpt dibuat unt. level
manajemen di atas atasan yang diaudit yg isinya
gambaran singkat yg diaudit, kesimpulan audit,
pernyataan atas temuan penting, tindakan yg
dilakukan auditee, pernyataan atas keseluruhan
sehingga temuan dalam perspektif yang benar.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 8


Standar Pelaporan (Cont.)
Harus mendiskusikan lebih dahulu kesimpulan
dan rekomendasi dengan auditee agar
menghindari kesalahan persepsi, tambahan
informasi dan perbaikan kata-kata.
Diskusi perlu melibatkan orang yg menguasai
detail operasi dan yg mempunyai otorisasi
dalam penerapan tidakan perbaikan.
Laporan harus objektif yaitu berdasar fakta,
tidak bias, dan bebas dari kesalahan. Temuan,
kesimpulan dan rekomendasi harus tanpa
prasangka.
Bukti harus secara pribadi diobservasi atau
divalidasi
FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 9
Standar Pelaporan(Cont.)
Objektif berarti dalam perspektif yang benar yaitu harus
material, akurat dan relevan.
Kata-kata beberapa, banyak, hampir semua dipakai
untuk menyimpulkan kondisi tetapi harus diikuti dengan
angka yang terinci.
Laporan yang jelas adalah mudah dipahami dan logis
dengan cara menghindari istilah teknis yg tdk perlu dan
didukung cukup informasi.
Kekurangjelasan disebabkan tidak pahamnya auditor,
penulisan membosankan, buruknya struktur pelaporan.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 10


Standar Pelaporan (Cont.)
Laporan yg ringkas yaitu to the point, dan
menghindari detail yg tidak perlu.Tetapi tetap
harus ada alur pikiran, mudah dan enak dibaca.
Laporan yg konstruktif merupakan hasil dari isi
dan cara penulisan.
Laporan tepat waktu yang dikeluarkan tanpa
penundaan dan memungkinkan tindakan segera
dapat dibantu dengan mengeluarkan laporan
kemajuan (informal).

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 11


Standar Pelaporan(Cont.)
Laporan harus menunjukkan tujuan, lingkup, dan hasil
audit dan bila mungkin pendapat auditor.
Laporan dapat meliputi latarbelakang informasi dan
simpulan.
Pernyataan tujuan harus menggambarkan tujuan audit
jika perlu termasuk mengapa audit dilakukan dan target
yang akan dicapai.
Pernyataan lingkup harus mengidentifikasi kegiatan
audit dan periodenya termasuk jika perlu kegiatan yg
berhubungan yg tidak masuk lingkup audit.
Laporan audit harus direview dan setujui oleh Direktur
Internal Audit dan diputuskan didestribusikan kemana.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 12


Editing Laporan
Proses review merupakan lahan belajar auditor.
Review perhatian atas laporan mengenai
kemudahan dibaca, ketepatan, dan kecukupan.
Pengujian atas salah tulis meliputi
membandingkan laporan dng draft, tanda
referensi, perhatikan gambaran utuh, teliti
kesalahan penulisan.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 13


Penulisan Huruf Kapital atau
Huruf Besar
Huruf pertama nama jabatan/pangkat yang diikuti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat, misalnya:
Wakil Presiden Hamzah Haz; Perdana Menteri Nehru;
Profesor Supomo; Laksamana Muda Udara Husein
Sastranegara; Sekretaris Jenderal Departemen
Pertanian; Gubernur Irian Jaya
Perhatikan:
Adam Malik adalah wakil presiden pada masa
pemerintahan Suharto.
Hal itu dilakukan oleh Nehru sebelum menjadi
perdana menteri.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 14


Penulisan Huruf Kapital atau Huruf
Besar cont.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur-unsur nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa, misalnya:
bangsa Indonesia; suku Sunda; bahasa
Inggris (bangsa, suku, bahasa, diawali
dengan huruf kecil)

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 15


Penulisan Kata
Kata Turunan
Bentuk dasar berupa gabungan kata
yang mendapat awalan dan akhiran
sekaligus ditulis serangkai, misalnya:
Menggarisbawahi, menyebarluaskan,
dilipatgandakan, penghancurleburan,
dipertanggungjawabkan,
membebastugaskan

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 16


Kata Turunan
gabungan kata dipakai dalam kombinasi yang
membentuk suatu ikatan ditulis serangkai,
misalnya:
antarkota, biokimia, caturtunggal,
dasawarsa, mancanegara, narapidana,
semiprofesional
Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang diawali
huruf kapital, di antara kedua unsur itu
dituliskan tanda hubung (-), misalnya:
non-Indonesia, pan-Afrikanisme

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 17


Kata Depan di dan ke
Kata depan di dan ke ditulis terpisah, misalnya:
Kain itu terletak di dalam lemari.
Bermalam sajalah di sini.
Jika di mengikuti kata kerja ditulis serangkai,
misalnya:
Buku itu diletakkan di meja.
Keputusan itu dipengaruhi oleh dorongan
emosinya.
Pekerjaan itu dilaksanakan sesuai
petunjuk yang ada.
Mobil itu sedang diperbaiki mesinnya.
FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 18
Penulisan Singkatan
Singkatan nama resmi lembaga yang
terdiri dari huruf awal ditulis dengan huruf
kapital tanpa titik, misalnya:
DPR, PGRI, GBHN, SMU, SMTP, KTP,
BPKP, dsb.
Singkatan umum yang terdiri atas tiga
huruf atau lebih diikuti satu tanda titik,
misalnya: dll., dsb., dst., sda., tetapi: a.n.,
d.a., u.b., u.p..

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 19


Penulisan Akronim
yang bukan nama diri ditulis dengan huruf
kecil: pemilu, diklat, wartel, kasi, kabid
Salah:
Pembukaan Diklat pagi ini ditunda.
Anak itu telah terdaftar sebagai peserta Pemilu.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 20


Tanda Titik Dua(:)
pada akhir suatu pernyataan lengkap
jika diikuti rangkaian atau pemerian,
misalnya:
Kita sekarang memerlukan perabot rumah
tangga: kursi, meja, dan lemari.
jangan ditambah spasi seperti:
Kita sekarang memerlukan perabot
rumah tangga : kursi, meja, dan lemari,
katanya.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang
kemerdekaan itu : hidup atau mati.
FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 21
Tanda Kurung ()
Langsung menyertai tulisan yang dikurung
(tanpa spasi), misalnya:
Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK
(Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus
perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
Contoh penulisan tanda kurung yang salah
(ada spasi):
Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK
( Daftar Isian Kegiatan ) kantor itu.
Keterangan itu menunjukkan arus perkembangan
baru ( lihat Tabel 10 ) dalam pasaran dalam negeri.

FKUI D III Perumahsakitan Internal Audit - Pelaporan 22

Anda mungkin juga menyukai