Anda di halaman 1dari 27

OSTEOPOROSIS

Kelompok : 7
A. TINJAUAN KASUS
1. DEFINISI

OSTEO = Tulang

POROUS = Berlubang-lubang
atau Keropos
Definisi
Pembentukan tulang paling cepat terjadi pada usia
pubertas, ketika tulang menjadi makin besar,
makin panjang, makin tebal, dan makin padat
yang akan mencapai puncaknya pada usia
sekitar 25-30 tahun.

Berkurangnya massa tulang mulai terjadi setelah


usia 30 tahun, yang akan makin bertambah
setelah diatas 40 tahun, dan akan berlangsung
terus dengan bertambahnya usia, sepanjang
hidupnya.
3. PATOFISIOLOGIS
Jika sudah mencapai umur 30 tahun struktur
tulang sudah tidak terlindungi karena adanya
penyerapan mineral tulang.
Dalam keadaan normal terjadi proses yang terus
menerus dan terjadi secara seimbang yaitu
proses resorbsi dan proses pembentukan tulang
(remodelling).
Setiap ada perubahan dalam keseimbangan ini,
misalnya proses resorbsi lebih besar dari proses
pembentukan, maka akan terjadi penurunan
massa tulang.
4. HUBUNGAN OSTEOPOROSIS
DENGAN ZAT GIZI
a) Kalsium
b) Fosfor
c) Vitamin D
d) Vitamin K
5. FAKTOR RESIKO
6. PENATALAKSANAAN
a. Asupan kalsium cukup
b. Paparan sinar matahari
c. Melakukan olahraga secara teratur
d. Hindari rokok dan minuman beralkohol
e. Deteksi dini osteoporosis
B. KONSEP DIET
1. Mendapatkan cukup kalsium
setiap hari
Berikut ini berapa banyak kalsium yang Anda
butuhkan setiap hari.

Usia Miligram per hari

9-18 1300

19-50 1000

51 dan lebih tua 1200


Berikut adalah beberapa makanan untuk membantu Anda mendapatkan
kalsium yang Anda butuhkan. Periksa label makanan untuk informasi
lebih lanjut.
Makanan Bagian Miligram Persen
Plain, lemak bebas
(atau rendah 1 cangkir 450 45
lemak) yoghurt
Keju Amerika 2 ons 348 35
Susu (lemak bebas
atau rendah 1 cangkir 300 30
lemak)
Jus jeruk dengan
1 cangkir 300 30
kalsium ditambah
Brokoli, dimasak
1 cangkir 90 10
atau segar
2. Mendapatkan Cukup Vitamin D
Setiap Hari
Berikut adalah beberapa makanan untuk membantu Anda
mendapatkan vitamin D yang Anda butuhkan.

Makanan Bagian IU Persen


Salmon, dimasak 3 1 / 2 oz 360 90
Susu, tanpa lemak,
mengurangi lemak,
& keseluruhan, 1 cangkir 98 25
yang diperkaya
vitamin D
Telur (vitamin D
1 seluruh 25 6
dalam kuning telur)
Puding (terbuat dari
campuran susu &
1/2 cangkir 50 10
vitamin D yang
diperkaya)
3. Makan Makanan yang Sehat
Zat gizi lain, seperti vitamin A, vitamin C,
magnesium, dan seng, serta protein,
membantu membangun tulang yang kuat
juga.

Susu banyak memberikan nutrisi. Beberapa


contoh adalah daging tanpa lemak, ikan,
sayuran berdaun hijau, dan jeruk.
4. Bergerak atau beraktifitas
Menjadi aktif benar-benar membantu tulang
Anda dengan:
1.memperlambat keropos tulang
2.meningkatkan kekuatan otot

Ada begitu banyak hal yang dapat Anda


lakukan: berjalan, menari, berlari,
memanjat tangga, taman, melakukan yoga
atau tai chi, joging, hiking, bermain tenis,
atau angkat beban.
5. Jangan Merokok
Merokok meningkatkan risiko seorang
wanita terkena osteoporosis. Ini merusak
tulang dan menurunkan jumlah estrogen
dalam tubuh Anda.
6. Buatlah Rumah Anda Nyaman
Mengurangi kemungkinan Anda jatuh
dengan membuat rumah Anda lebih aman.
Misalnya, gunakan alas karet mandi di
shower atau bak.
7. Mencegah Osteoporosis Sejak
Dini
Bicarakan dengan dokter atau perawat
tentang risiko dan manfaat obat-obatan
untuk keropos tulang.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Uraian Kasus
Ny. S umur 58 tahun datang ke RSUD AWS dengan keluhan ngilu pada sendi
yang sering dirasakannya sejak 3 bulan yang lalu, rasa ngilu itu sudah
dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak
memperdulikannya.
Ketika memeriksakan diri ke dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan
rongent kaki. Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita
osteoporosis diperkuat lagi dengan hasil BMD T-score -3. Klien mengalami
menopause sejak 6 tahun yang lalu. Menurut klien dirinya tidak suka
minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai makanan laut.
Klien beranggapan bahwa keluhan yang dirasakannya karena usianya yang
bertambah tua. Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak
pernah mengalami penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah
dirawat di RS.
Pola aktifitas diketahui klien banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya
bekerja sebagai staf administrasi dan tidak suka olahraga karena tidak
sempat. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan metode pil.
Pemeriksaan TB 165 cm, BB 76 kg (BB sebelumnya 78 kg).
B. Pengkajian
1. Data demografi
Nama : Ny. S
Umur : 58 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Ny. S umur 58 tahun datang dengan keluhan ngilu pada sendi yang seringdirasakannya sejak 3
bulan yang lalu, rasa ngilu itu sudah dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak
memperdulikannya.

3. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Klien terlihat bungkuk (kifosis), penurunan berat badan, perubahan gaya berjalan.
Palpasi
Klien merasakan nyeri saat dilakukan palpasi pada area punggung.

4. Riwayat Psikososial
Klien cemas untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berat.

5. Hasil pemeriksaan laboratorium


BMD T-score -3
C. Diagnosa Keperawatan
A.Data Subjektif
1.Klien mengatakan ngilu di bagian sendi sejak
beberapa tahun lalu, namun Ny. S tidak
mempedulikannya. Sejak kurang lebih tiga bulan
yang lalu, ngilu di tubuhnya tak kunjung hilang
2.Klien mengatakan banyak beraktifitas duduk karena
dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan
3.Klien mengatakan tidak suka olahraga karena tidak
sempat.
4.Klien mengatakan terasa sakit pada sendi ketika
berjalan
5.Klien mengatakan aktivitas sehari-hari terhambat
B. Data Objektif
1. Klien mengalami menopause sejak 6 tahun
yang lalu.
2. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan
metode pil.
3 Wajah klien terlihat meringis.
4. Sering terlihat memegang area yang sakit
C. Masalah Keperawatan
Nyeri
Gangguan mobilitas fisik
Resiko cedera
D. Intervensi
1. Pantau tingkat nyeri pada punggung, nyeri terlokalisasi
atau menyebar pada abdomen atau pinggang.
2. Kaji obat-obatan untuk mengatasi nyeri.
3. Rencanakan pada klien tentang periode istirahat
adekuat dengan berbaring dalam posisi telentang
selama kurang lebih 15 menit
4. Rencanakan tentang pemberian program latihan
5. Bantu klien jika diperlukan latihan
E. Evaluasi
Klien merasa lebih nyaman
Nyeri bisa teratasi
Klien mengerti tentang penyakit
osteoporosis
Klien bisa berlatih secara mandiri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai