Anda di halaman 1dari 36

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH

Kondisi Sampah di RW. 03, Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara : Dokumentasi penelitian

Tanggung Jawab sosial perusahaan Mengurangi jumlah sampah yang Masyarakat diberdayakan serta mendapatkan
untuk mendukung program terdapat di masyarakat melalui bank manfaat ekonomi di dalamnya dari
pemerintah dalam bidang sampah bekerja sama dengan pengelolaan sampah anorganik
kesejahteraan sosial pemerintah lokal dan masyarakat

CSR Bank Sampah Pemberdayaan Masyarakat

Perusahaan dapat mendorong Gerakan penghijauan, pengelolaan Masyarakat diajarkan agar tidak membuang
terciptanya aktivitas-aktivitas sampah juga bisa menjadi sarana sampah sembarangan, bagaimana memilah
masyarakat lokal yang memiliki pendidikan gemar menabung untuk sampah lalu dikumpulkan, kemudian
manfaat positif. masyarakat dan anak-anak disetorkan ke bank sampah sebagai
tabungan.
Riset Perbadingan

Penelitian Bank Sampah Dampak


Yunidia Niken Hapsari PT. Petrokimia Gresik Citra
Ringga Variandika Pratama PT. Pertamina (Persero) Citra
Putra
Diwyacitra Tansatrisna Berbasis Komunitas Komunitas tangguh
*ketiga penelitian tidak menggambarkan proses pemberdayaan masyarakat

Bagaimana dengan proses


pemberdayaannya?
?
Sejarah Bank Sampah GIATT
2010 2014
Pembangunan 4 titik Pembangunan Bank
bak sampah Sampah
Pemberian 10 gerobak
bank sampah

Grafik Peningkatan Nasabah dan Reduksi Sampah Anorganik (2014)

400 365 380


350
300 287
250 230
200
200
150 ?
110
100
50 1.4 2.7 3.1 4.3 5.5 7.5
0
Desember Januari Februari Maret April Mei
Nasabah Reduksi Sampah
Bagaimana proses
pemberdayaan masyarakat
melalui Bank Sampah GIATT
oleh Yayasan Komatsu
Indonesia Peduli?

?
Teoritis Praktis
Manfaat penerapan pemberdayaan Penambahan informasi terkait perusahaan-
masyarakat melalui program CSR perusahaan dalam upaya menjalankan
perusahaan. program CSR di lingkungan perusahaan
Penelitian Kualitatif - Informan : Purposive
13 orang
Deskriptif
1. CSR Officer YKIP
2. Pemerintah setempat
3. Pengurus Lingkungan
4. Pengurus Bank Sampah
5. Anggota Bank Sampah

Lokasi penelitian : RW.03, Kel. Sukapura

[Studi literatur Wawancara Observasi Dokumentasi]

Pengumpulan Data
Jim Ife: Strategy Community Empowering

Community
Development
John Elkington: 3P
(People, Planet, Profit)

Stakeholder

Corporate Social
Responsibility
Ann Svedsen: Stakeholder Strategy

Pelengkap Teori
Corporate Social Responsibility | CSR

CSR merupakan aksi responsif perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sebagai wujud
dampak daripada bisnis sebagai upaya wujud keseimbangan serta peningkatan kualitas
kehidupan manusia.

Aturan dan Kebijakan CSR


1. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
2. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbuka, Pasal 74
Stakeholder | Pemangku Kepentingan

Supportive Stakeholder

Stakeholder mengacu pada individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan (Svedsen, 1998).Mengacu pada pengertian aslinya,
maka Stakeholder adalah semua pihak, internal maupun eksternal, dapat mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemberdayaan masyarakat yang dimaksudkan oleh Ife merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan daya (power) dari
kelompok yang kurang beruntung (disadvantaged). Serta menyediakan sumber daya, peluang, pengetahuan dan
keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk menentukan masa depan mereka sendiri dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat

Evaluasi

Pelaksanaan

Perencanaan
Alternatif
Assessment Program

Persiapan
Pemberdayaan Masyarakat
Bank Sampah

Bank Sampah adalah tempat untuk


mengumpulkan berbagai macam
sampah yang telah dipisah-pisahkan
sesuai dengan jenisnya.
Sampah akan ditabung dan dapat
diambil atau dicairkan dalam jangka
waktu tertentu dengan mengadopsi
prinsip perbankan, jadi penyetor
sampah akan mendapat buku tabungan.
Bank Sampah merupakan salah satu
alternatif mengajak warga untuk peduli
dengan sampah dan permasalahannya.
Bank sampah merupakan sebuah sistem
pengelolaan sampah berbasis rumah
tangga, dengan memberikan imbalan
berupa uang tunai ataupun voucher
kepada warga yang memilah dan
menyetorkan sejumlah sampah.
Mekanisme Bank Sampah tingkat nasabah

3 4

Penimbangan Pencatatan

Pemilahan sampah skala


rumah tangga

Penyetoran Hasil sampah yang disetorkan


dimasukkan kedalam Bak Sampah
sementara untuk dipilah
Mekanisme Kerja Bank Sampah

1 4

Pengangkutan sampah dari


pelapak kecil ke pelapak besar

3
Pemilahan oleh petugas bank Bank sampah mendapatkan
sampah keuntungan

Pengangkutan sampah oleh pelapak kecil


Mekanisme Setelah Pengumpulan

Pengumpulan sampah
plastik oleh pelapak
Pengumpulan besar
Sampah dan
Proses Daur Ulang Pengumpulan sampah oleh
pengurus bank sampah
sampah

Pengangkutan sampah dari pelapak


ke industri daur ulang
Industri Daur Ulang
Kerangka Pemikiran

Input Proses
Pengelolaan sampah di RW. 03, Proses Pembentukan bank
Kelurahan sukapura masih menjadi Sampah dengan tujuan berupan
permasalahan serius yang belum bisa pemberdayaan masyarakat
tertangani dengan tuntas sebagai bentuk program CSR

Outcome Output
Masyarakat yang diberdayakan dalam Pemberdayaan masyarakat RW.
program bank sampah terbukti dari 03 melalui program bank sampah
adanya perbaikan tingkat ekonomi
melalui besaran tabungan.
Diferensiasi lingkup CSR

No Program CSR Departemen Kegiatan


1 Care for the Employee Industrial Relation (IR) Acara tahun perusahaan, kebijakan perusahaan,
perekrutan pegawai, pelatihan pegawai dsb
2 Care for the Environment EHS (environment, Kondisi kesehatan lingkungan kerja, keamanan kerja dsb
health & safety)
3 Care for the Community Yayasan Komatsu Pembangunan masyarakat sekitar perusahaan, pendidikan
Indonesia Peduli dan bantuan kemanusiaan

BUSINESS

SOCIAL
Area CSR YKIP
Rukun warga 03, Kelurahan Sukapura,
RW. 03 (9 RT), Kecamatan Cilincing memiliki 9 (sembilan)
Kelurahan Sukapura,
Kecamatan Cilincing rukun tangga dengan jumlah penduduk
sebanyak 5.582 orang dengan usia kerja
sebanyak 3.559 orang.

Anggaran Pemberdayaan Masyarakat tiap


Ring 1 CSR : 4 KM2 tahun : Rp. 250.000.000,-
Ring 2 CSR : 6 KM2
Ring 3 CSR : 8 KM2 1. Perbaikan fasilitas umum
2. Bantuan Pendidikan
3. Kegiatan Sosial dan keagamaan
4. Donasi

Bantuan Gerobak Sampah


Bagaimana proses pemberdayaan
masyarakat melalui Bank Sampah GIATT
oleh Yayasan Komatsu Indonesia Peduli?
Hasil Penelitian - Pembahasan

Tahap Persiapan Proses Pemberdayan Masyarakat


1. Persiapan Petugas : Kemitraan dengan Kelurahan Sukapura supaya sukses
2. Persiapan Lapangan : Bottom Up Process Kebutuhan dari masyarakat

Tahap Assessment
1. Mendapatkan data terkait kondisi sosial dan ekonomi warga RW.03
2. Melihat potensi dan mitra masyarakat untuk dikerahkan

Proses Penandatanganan Kesepakatan dengan Kelurahan


Sukapura dalam Perintisan Bank Sampah
Gambar : Surat Keputusan Kelurahan terkait
keabsahan Bank Sampah GIATT 03

GERAKAN ISTIQOMAH AMANAH TEKUN TERPUJI


Tahap Perencanaan Alternatif Program
1. Pengelolaan Sampah Anorganik
2. Pengelolaan Sampah Organik

Drum Pupuk Cair Mesin Pencacah Kompos

*Berdasarkan hasil masukan dari pengurus Lingkungan, maka awalnya adalah pengelolaan
sampah anorganik

#Makan puncung gabus sembari diskusi


pembagian peran dan prioritas program
Tahap Sosialisasi
1. Pengurus Lingkungan
2. Media printing

Sosialisasi awal ini dilakukan di ruang serba guna kelurahan. Sistem dalam sosialisasi awal
ini lebih seperti rapat dan diharapkan dapat saling memberikan pendapat.

Media cetak yang terpampang di lingkungan RW. 03


untuk sosialisasi hadirnya bank sampah
Tahap Pelatihan

1. Pelatihan Teknis 1
Mendorong para perwakilan warga dan pengurus lingkungan untuk melihat dampak-dampak
negatif bilamana pengelolaan sampah di RW.03 semakin tidak diurus.

2. Studi Lapangan
Memahami alur kerja bank sampah serta tantangannya di masyarakat

3. Pelatihan Teknis 2
Pembentukan pengurus dan program kerja. Disisi lain dijelaskan target-target yang harus
dicapai dan standarisasi bank sampah serta penerapan SOP.

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga


Struktur Kepengurusan Bank Sampah GIATT
Tanggung Jawab 1 : Penerapan Target Investasi
Nasabah Tonase Sampah Investasi

100 - 400 1 - 4 ton/bulan Motor gerobak

401 - 600 4 6 ton/bulan Bangunan bank Sampah

601 - 800 6 8 ton/bulan Mesin pencacah non organik

801 1000 8 10 ton/bulan Gudang pengelolaan pupuk & mesin


pencacah pupuk

Tanggung Jawab 2 : Prosedur Alur Kerja


1. Pilah sampah sesuai jenis dari rumah
2. Setorkan ke Bank sampah
3. Registrasi/Pendaftaran Anggota
4. Sampah ditimbang oleh petugas/ pemilah
5. Sampah dicatat dan dibukukan oleh
bendaharan
6. Nasabah menerima buku tabungan
7. Sampah diangkut oleh pengempul sesaui
dengan waktu dan kesepakatan
Mekanisme Bank Sampah GIATT
Media Komunikasi Atraktif : Pemberdayaan calon nasabah

1. Pemilahan dilakukan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 2 kantong tempat sampah.
Setiap rumah tangga memisahkan sampah sesuai jenisnya seperti sampah plastik, kertas
dan kaca logam.
2. Setelah sampah pemilahan di rumah penuh kemudian dibawa ke Ketua RT terdekat untuk
dilakukan proses pencatatan dan penimbangan.
3. Setelah itu sampah akan diambil oleh pengurus bank sampah GIATT untuk dilakukan
penyotiran ulang serta dijual kepada pengepul.
Menggunakan Segenap Pengurus Lingkungan untuk Suksesi Program

Pengurus Posyandu Ibu Uztad : Pengajian

Pak RT dan wakil RT 04


Penerapan Peraturan Bank Sampah GIATT

1. Nasabah datang ke Bank Sampah GIATT


2. Nasabah datang dan langsung menuju meja teller, dimana diberikan
lembaran kualifikasi sampah bagi calon nasabah baru.
3. Setelah nasabah berminat, maka nasabah bisa mengisi formulir yang
diberikan oleh teller disertakan dengan KTP atau kartu pelajar yang
disamakan dengan form yang nasabah isi.
4. Calon nasabah dikenakan biaya Pendaftaran: Rp.5000 (Lima Ribu Rupiah)
digunakan untuk ditukar menjadi 2 Karung Sampah yang ditempatkan
dirumah nasabah.
5. Nasabah diminta tanda tangannya oleh teller pada form tanda tangan
nasabah kemudian dijelaskan tentang peraturan di bank sampah dan
pemotongan tabungan nasabah sebesar 25% untuk biaya operasional bank
Sampah GIATT dan kebersihan lingkungan RW.03.
6. Teller kemudian menyerahkan buku tabungan kepada nasabah dengan
warna buku tabungan yang berbeda sesuai dengan RT-nya

Pengambilan tabungan dapat dilakukan oleh calon nasabah setelah melakukan 10


(sepuluh) kali penyetoran untuk kebutuhan sebagai berikut, yakni:
Tabungan Pendidikan Anak
Tabungan Listrik
Tabungan Lebaran
Tahap Penyetoran dan Penjualan

Tipe Sampah Gabrukan (Campur)

Penjualan lansung ke Pengepul


INTERVIEW INFORMAN

Sumber : Informan Ketua RT 09 / RW. 03 , ketua pemilah Bank


Sampah GIATT, wawancara 4 Mei 2015

P : Apakah program CSR Bank Sampah Komatsu


bermanfaat?

I : Sejauh ini, tiap minggu saya menyetor hingga 1 ton


botol plastik dan warga punya tabungan sampai 500
ribuan, jadi manfaat sekali.

P : Di RT 09 sendiri, sudah berapa anggota sampai hari


ini?

I : Sudah total 80 orang

P : Sekarang khan YKIP sudah memberikan kepada


pengurus untuk menangani bank sampah secara full,
tantangannya seperti apa agar berlanjut?

I : Tantangannya kita harus bekerja keras untuk nutupin


honor para pekerja, karena semula diberikan oleh
Komatsu. Dan dari Ketua harus ada inovasi-inovasi
program tambahan

Pengambilan Botol Plastik Penyetoran Botol Plastik Pemilahan Botol Plastik


Tahap Monitoring dan Evaluasi

Pencapaian : 386 nasabah dengan pengelolaaan anggaran sebesar Rp. 15.360.000,- (Juni 2015)

Persentase Kebermanfaatan
(100%)
75% Tabungan Nasabah

10% Tabungan Kas RW untuk Kebersihan

15% Operasional Bank Sampah (Listrik, administrasi,


transportasi dll)
Pembahasan
Bank Sampah GIATT People yang fokus kepada pengembangan ekonomi masyarakat RW.03 serta planet
dengan Triple Bottom dimana turut serta dalam model pengelolaan sampah dengan mengurangi jumlah
Line sampah di Kelurahan Sukapura
Bank Sampah GIATT Pihak yang supportive dengan Bank Sampah adalah berasal dari kelompok PKK yang
dan Pemangku terlihat antusias hadir dalam pelatihan teknis dari perintisan bank sampah.
Kepentingan
Proses Pemberdayan Proses pemberdayaan masyarakat serta pemberian target kepada pengurus
Masyarakat Bank merupakan salah satu suksesi keberhasilan daripada program bank sampah
Sampah GIATT

Persiapan Persiapan Petugas, Lapangan dan Assessment

Perencanaan Proses sosialisasi serta pelatihan teknis untuk tujuan utama yakni pemberdayaan
Alternatif Program masyarakat itu sendiri.
Formulasi Rencana Penerapan target pencapaian untuk investasi CSR
Aksi
Pelaksanaan Program Pihak pengurus pun dilakukan pendampingan oleh YKIP misalkan dari pencatatan
keuangan hingga proses penimbangan agar tidak terjadinya kesalahan yang dapat
merugikan nasabah bank sampah
Evaluasi Proses dan Perubahan pengetahuan yang ada di masyarakat RW. 03 tentang nilai ekonomis
Hasil Perubahan sampah memberikan dampak terhadap penanganan timbunan sampah yang ada di
lingkungan maupun tempat tinggal
Kesimpulan

1. YKIP melalui program CSR melakukan upaya perubahan dari kegiatan bersifat
filantropis menjadi upaya pemberdayaan masyarakat hal ini bertujuan untuk
memberikan warga sekitar perusahaan sebuah kesempatan menuju kemandirian.
2. YKIP mendirikan bank sampah GIATT dengan model Bottom-up, yang dilakukan
dengan kemitraan Kelurahan Sukapura sebagai pelindung program
3. YKIP melibatkan segenap stakeholder dalam proses pemberdayaan masyarakat
sewaktu perintisan awal program bank sampah.
4. Kepengurusan Bank Sampah GIATT sepenuhnya berasal dari warga RW.03 yang
melibatkan purposive stakeholder.
5. YKIP dalam melakukan investasi bank sampah memberikan pencapaian target kepada
pengurus bank sampah supaya stimulasikan upaya perolehan nasabah ataupun
tonase.
6. Perilaku dan pengetahuan masyarakat RW. 03 sebagian besar telah berubah terkait
pengelolaan sampah.
7. Bank sampah GIATT tidak hanya memiliki fungsi sebagai perbaikan ekologi tetapi juga
ekonomi di RW.03
1. Penerapan Aksi

Penerapan target Membuat tolak ukur

2. Sosialisasi pengelolaan sampah

Mendorong bertambahnya para pihak yang terlibat dalam program serta


memberikan dampak penambahan pengetahuan terkait suatu hal, seperti
bank sampah yakni untuk pemilahan sampah.

Begini bentuk proses


pemberdayaannya
1. Peningkatan kemampuan para pengurus bank sampah dengan
mengikuti lembaga pelatihan pengelolaan sampah seperti
halnya ISWA (Indonesian Solid Waste Association)
2. Ekspansi program ke RW-RW terdekat agar mendapatkan
nasabah serta tonase sampah lebih besar daripada
sebelumnya
3. Melibatkan segenap pemagku kepentingan lebih aktif dalam
sosialisasi bank sampah GIATT dari karang taruna dan PKK
4. Menyelenggarakan kegiatan perlombaan tingkat RT untuk
memberikan semangat warga dalam kebersihan lingkungan
yang didukung oleh bank sampah GIATT.

Anda mungkin juga menyukai