Anda di halaman 1dari 30

Tutorial

Bells palsy ipsilateralis sinistra


KEPANITERAAN STASE SARAF RSIJ CEMPAKA PUTIH

Pembimbing: Dr. Adre Mayza , Sp.S


Identitas Pasien

Nama : Tn. K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 41 tahun
Agama : Islam
Alamat : Klender -Jakarta
Pendidikan : SMA
Status : Menikah
Pekerjaan : Supir
Anamnesis
Keluhan Utama : Os merasa wajahnya mencong ke arah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang : Hal tersebut dirasakan sejak 2


hari yang lalu, mencong dirasakan saat aktivitas , mata
sebelah kiri selalu mengeluarkan air mata, saat minum air
mengalir dari bibirnya sebelah kiri. Susah makan, sakit kepala
kiri berdenyut. Tidak ada mual dan muntah. Tidak ada sesak.
BAB dan BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya tidak mempunyai keluhan yang sama
seperti ini. Riwayat penyakit herpes disangkal.
Hipertensi disangkal, penyakit jantung disangkal, stroke
disangkal, diabetes melitus disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita hal
yang serupa seperti pasien. sepupu mempunyai penyakit
diabetes melitus.

Riwayat Pengobatan
decolgen dan panadol jika saat sakit kepala

Riwayat Kebiasaan
Makan bergizi. Tidak merokok dan tidak minum Alkohol.
Os tidur di rumah tepat dibawah Ac.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : pasien tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
GCS : 15 Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37oC
Status Generalis

Kepala : normochepal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-)
Hidung : deviasi septum (-), sekret (-)
Telinga : normotia, sekret (-)
Mulut : bibir tampak kering
Leher : tidak ada pembesaran KGB, tidak
ada pembesaran tiroid
Status Generalis

Thoraks

Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tidak ada lesi


Palpasi : Vocal fremitus normal
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi
- Paru : Suara nafas vesikular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
- Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, regular, tidak ada
gallop dan murmur
Status Generalis
Abdomen
Inspeksi : abdomen buncit
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : timpani di seluruh regio abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-) , hepatomegali (-), splenomegali(-)

Ekstremitas
Superior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Inferior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Status Neurologis

Kesadaran : Compos mentis


GCS : 15 Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6

Rangsang meningeal
Kaku Kuduk : (-)
Lasegue : (-)
Lasegue menyilang : (-)
Kernig : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIAL
Nervus Olfaktorius
Dextra Sinistra
Daya pembau Normosmia Normosmia

Nervus Optikus
Dextra Sinistra
Tajam Penglihatan Normal Normal
Lapang Pandang Normal Normal
Pengenalan Warna Normal Normal
Funduskopi
Papil edema Tidak dilakukan
Arteri:Vena
Nervus Okulomotoris
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Gerakan Bola
Mata
Medial
Baik Baik
Atas
Baik Baik
Bawah
Baik Baik
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor ODS 2 mm
Refleks Cahaya
+ +
Langsung
Refleks Cahaya
+ +
Konsensual
Akomodasi Baik Baik
Nervus Trokhlearis
Dextra Sinistra

Gerakan Mata
Baik Baik
Medial Bawah

Nervus Trigeminus
Menggigit Normal
Membuka mulut Normal
Sensibilitas
Oftalmikus + +
Maksilaris + +
Mandibularis + +
Refleks kornea Tidak dilakukan
Refleks bersin Tidak dilakukan
Nervus Abdusens
Dextra Sinistra
Gerakan mata ke lateral + +

Nervus Facialis
Dextra Sinistra
Mengangkat alis + -
Kerutan dahi + -
Menutup mata Normal -
Menyeringai Normal -
Daya pengecap 2/3
Tidak dapat merasakan rasa manis
depan
Nervus Vestibulochoclearis
Dextra Sinistra
Tes Romberg Tidak dilakukan
Tes bisik Normal Normal
Tes Rinne
Tes Weber Tidak dilakukan
Tes Schwabach

Nervus Glosofaringeus & Nervus Vagus


Arkus faring Gerakan Simetris
Daya Kecap Lidah 1/3 belakang Tidak dilakukan
Uvula Letak di tengah
Menelan Tidak dapat menelan
Refleks muntah Tidak dilakukan
Nervus Assesorius
Dextra Sinistra
Memalingkan kepala Baik Baik
Mengangkat bahu Baik Baik

Nervus Hipoglosus
Sikap lidah Tidak ada deviasi
Fasikulasi -
Tremor lidah -

Atrofi otot lidah -


Pemeriksaan Motorik
Anggota Gerak Atas
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur Otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
Reflex Bisep + +
Reflex Trisep + +
Anggota Gerak Bawah
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur Otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
Reflex Patella + +
Reflex Achilles + +
Pemeriksaan Sensorik

Dextra Sinistra
Rasa Raba
- Ekstremitas Atas + +
- Ekstremitas Bawah + +
Rasa Nyeri
- Ekstremitas Atas + +
- Ekstremitas Bawah + +
Rasa Suhu
- Ekstremitas Atas Tidak dilakukan
- Ekstremitas Bawah
Pemeriksaan Refleks
Dextra Sinistra
Babinski - -
Chaddocck - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Gonda - -
Hoffman Trommer - -
Diagnosis
Diagnosa Klinis : parese nervus VII sinistra
Diagnosa Etiologi : susp. Bells palsy
Diagnosa Topis : nervus VII
Terapi
Non-farmakologis:
Istirahat terutama pada keadaan akut .
Tiap malam mata diplester .

Farmakologis:
Prednison 60mg per hari untuk 5 hari
Acyclovir 400mg 5x sehari untuk 7 hari
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Bell Bell
palsy adalah
palsy, kelumpuhan
disebut perifer
juga idiopathic pada
facial
saraf wajah(IFP),
paralysis yangterjadi
menyebabkan kelemahan
pada paralisis wajah
otot unilateral
pada satu sisipaling
yang wajah. Pasien
sering yang
terjadi terkena
didunia
salah satu kelainan
kelumpuhan umum neurologi
wajah unilateral timbulnervus
selama
cranial.
satu Belltiga
hingga palsyini
hariterjadi
dengansecara bertahap dan
keterlibatan dahi
tidak diketahui penyebabnya. (Danette C Taylor,
dan tidak ada kelainan neurologis lainnya.
DO, MS-emedicine).
(JEFFREY D. TIEMSTRA, MD, et all-AFP)
Epidemiologi

Di USA insiden 23 kasus per 100.000


penduduk.
Pada pasien dengan paralisis unilateral
akut sebanyak 60-75% kasus, dan dengan
sisi kanan yang terkena sebanyak 63%
kasus.
kasus kekambuhan sekitar 4-14%.
(Danette C Taylor, DO, MS-emedicine).
Etiologi
Infeksi virus lain.
Neoplasma : setelah pengangkatan tumor otak
(neoroma akustik)
Trauma: fraktur basal tengkorak, luka ditelinga
Neurologis : sindrom Guilain-barre
Metabolic : kehamilan, diabetes melitus
hipertiroid dan hipertensi
Toksik : alcohol, tetanus dan karbonmonoksida.

(Panduan Praktis Diagnosis dan tata Laksana Penyakit Sarap dr. George Dewanto,
SpS et all)
Manifestasi Klinis
Onset akut > 48 jam
Sakit ditelinga belakang
Air mata berkurang
Hiperakusis
Sakit pada otot wajah
Kelopak mata tidak bisa ditutup
Rasa kesemutan atau mati rasa
Dahi dan alis tidak dapat dikeutkan pada sisi yang
terkena
(Danette C Taylor, DO, MS-emedicine)
Diagnosis Anamnesis
(S)

Pemeriksaan
Fisik
(o)
Kategori Bell palsy oleh House
Brackmann
Derajat 1 : Fungsional normal
Derajat 2 : Angkat alis baik, menutup mata komplit, mulut
sedikit asimetris.
Derajat 3 : Angkat alis sedikit, menutup mata komplit dengan
usaha, mulut bergerak sedikit lemah dengan usaha
maksimal.
Derajat 4 : Tidak dapat mengangkat alis, menutup mata
inkomplit dengan usaha, mulut bergerak asimetris dengan
usaha maksimal.
Derajat 5 : Tidak dapat mengangkat alis, menutup mata
inkomplit dengan usaha, mulut sedikit bergerak
Derajat 6 : Tidak bergerak sama sekali.
Dosis Efek samping

Kortikosteroid (prednison) 60 mg per hari selama 5 Dakit kepala, edema,


hari kemudian diturunkan tekanan darah meningkat,
dosis menjadi 40 mg per gula meningkat.
hari selama 5 hari.

Antivirus (acyclovir) 400 mg 5 kali sehari GE, sakit kepala, pusing,


selama 7 hari enzim hati meningkat,
anemia aplastik.
Sir Charles Bell

Anda mungkin juga menyukai