Pembimbing :
dr. Rety Sugiarti, Sp. M
Oleh : Amalia Prima Sundari (2010730008)
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
RS BLUD KOTA BANJAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
Pendahuluan
Pendahuluan
Tujuan
Jenis
Kelamin
Subyek Penelitian
Memakai CL
dengan
CLAC
Memakai
CL tanpa
CLAC
Dengan
Conjuntivitis
Allergic
Subjek sehat
Laki-laki
32 orang
31 orang
29 orang
22 orang
Perempua
n
32 orang
46 orang
26 orang
25 orang
Total/rata
2 usia
64
orang
31,1
9,4
tahun
77
oran
g
32,5
8.1
tahu
n
55
orang
32.3
15.0
tahun
47
oran
g
32,8
9,5
tahun
Kriteria Eksklusi
Blepharitis
Kelainan permukaan ocular
Penggunaan lensa kontak
Penggunaan tetes mata berlanjut
Riwayat pembedahan
Pemeriksaan
Slit-lamp
baik
sebelum
dan
sesudah
fluorescein,
Pengukuran tear film breakup time (BUT),
Meibography,
Produksi air mata dengan Schirmer I test,
Tingkat ekspresi meibum.
Distorsi ditentukan dengan meibography,
ketika distorsi >45 di satu kelenjar meibom di
kelopak mata atas atau bawah. Nilai distorsi
Kelenjar meibom (MG) antara 0-2;
Grade 0 : tidak ada distorsi kelenjar meibom
Grade 1 : 1-4 kelenjar meibom dengan distorsi
Grade 2 : lebih dari lima MGS dengan distorsi
Produksi air mata dievaluasi dengan uji Schirmer
Grade 0 : tidak ada tekanan;
Grade 1 : cloudy meibum dengan tekanan
ringan;
Grade 2 : cloudy meibum dengan tekanan
sedang;
Grade 3 :meibum yang tidak dapat dinyatakan
bahkan dengan tekanan keras.
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Hasil
Hasil
- Tabel 1. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari skor meibum,
meiboscores atau nilai Schirmer antara empat kelompok.
- BUT secara signifikan lebih pendek pada pemakai CL tanpa
CLAC daripada subjek normal
- Nilai keratopati punctate superfisial secara signifikan lebih
rendah pada subjek normal daripada pada pasien dengan AC
dan pada pemakai CL tanpa CLAC.
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Keterbatasan
Penelitian
Kesimpulan