Anda di halaman 1dari 28

Journal

Reading

PEMBIMBING :
DR. H. DINDIN BUDHI RAHAYU, SP. KK
OLEH:
AMALIA PRIMA SUNDARI 2010730008
STASE ILMU KULIT DAN KELAMIN
KEPANITERAAN KLINIK RSUD KABUPATEN CIANJUR
Periode 24 Mei 2015-18 Juni 2015

Pendahuluan

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang


kronis, berulang, dan menyebabkan gangguan
kualitas hidup. DA mempengaruhi sekitar 10-30%
dari anak-anak dan 2-10% dari orang dewasa [1-4] .

Disfungsi pertahanan kulit, memainkan peran penting


terhadap munculnya pemicu, lamanya penyakit dan
perburukan DA.

Lipid dan protein dalam stratum korneum merupakan


kunci dari pertahanan epidermal pada kulit.

Pendahuluan

Ceramide memiliki kandungan utama lipid (50%) dan


terbukti dapat mengikat air dalam kapasitas yang
cukup tinggi didalam kulit.

Pasien dengan DA memiliki kandungan ceramide yang


rendah, terutama tipe 1 dan 3.

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan, bahwa


selain pengurangan ceramide di kulit DA, ceramide
short-chain dapat menyebabkan organisasi lipid
menyimpang dan fungsi sawar kulit menurun pada
pasien DA.

Pendahuluan

Oleh karena itu, pendekatan terapi untuk


memperbaiki
kerusakan
sistem
perlindungan kulit pada DA adalah untuk
menormalkan jumlah ceramide kulit.

Penggunaan
ceramide
yang
mengandung krim topikal telah terbukti
bermanfaat dalam pengelolaan AD [11-13] .

Tujuan Peneltian
Primer
Membuktikan
keamanan &
efektifitas
penggunaan
pseudoceramide
moisturizer pada
pasien anak dan
dewasa DA,
dengan tingkat
keparahan
penyakit ringansedang sebagai

Sekunder
Mengevaluasi
fisiologi kulit,
penerimaan, dan
kepatuhan pasien
dalam
penggunaan
pseudoceramide
moisturizer.

Metode Penelitian

Menggunakan penelitian prospektif, 4


minggu, uji klinis open-label noncontrolled untuk menentukan keamanan
dan efektifitas pengaplikasian 2x sehari
dari pelembab pseudoceramide untuk
terapi pemeliharaan DA ringan sampai
sedang pada anak-anak dan orang
dewasa.

Produk uji dalam penelitian ini adalah


Curel Moisture krim ( Kao Corporation,

Metode Penelitian

Subyek penelitian
40 orang pasien direkrut dari klinik
National Skin Centre, Singapore
Inklusi

Eksklusi

Diagnosis pasti AD
berdasarkan the UK
Working Partys Group
criteria [21]
Usia antara 7-60 tahun,
kondisi stabil.
SCOring Atopic Dermatitis
(SCORAD) skor 15 untuk
AD ringan, dan 15-40
untuk moderat AD [22-24].

Serangan
baru
yang
parah atau penggunaan
terapi
sistemik,
termasuk
antibiotik,
fototerapi,
kortikosteroid
atau
imunosupresan, dalam 4
minggu terakhir.

Metode Penelitian
Studi Desain
Ada total tiga kunjungan studi, yaitu, minggu 0,
minggu 2 dan minggu 4.
Minggu ke-0, ke-2, ke-4
- Pemeriksaan klinis (termasuk evaluasi setiap
efek samping),
- Pengukuran kondisi fisiologis kulit dan kuesioner
terkait dengan kualitas hidup.
- Efek samping dan mereka menggunakan krim
studi.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di Singapura, yang


memiliki iklim tropis dengan hanya dua
variasi musim.

Penggunakan krim 2 x sehari selama 4


minggu, di semua area yang sakit, serta
daerah tubuh lainnya, termasuk lengan
dan fossa cubiti.

Metode Penelitian

Subyek diizinkan untuk menggunakan krim


standar obat yang diperlukan mereka, jika
terjadi keluhan kulit yang berat.

Tidak ada pelembab lain yang boleh


digunakan selama penelitian.

Penggunaan kortikosteroid topikal


didokumentasikan.

Metode Penelitian
Penilaian Klinis Keparahan DA

Keparahan penyakit AD dinilai


menggunakan indeks SCORAD obyektif
dan total dan three-item-severity (TIS)
skor (9 Rata-TIS maksimum)[22-24].
Setiap kasus dievaluasi oleh dokter kulit
yang sama untuk meminimalkan
variabilitas antar pengamat.

Metode Penelitian
Penelitian Fisiologis Kulit

Stratum Corneum hidrasi diukur dengan Corneometer CM


825. Interpretasi :
50 cukup lembab,
35-50 kering,
< 35 sangat kering [25, 26].
TEWL menggunakan Tewameter TM 300, dan dicatat
sebagai g/m2/jam. Semua pengukuran dilakukan di
ruangan yang sama dengan suhu terkontrol 25 C, setelah
15-min aklimatisasi.

Metode Penelitian
Penilaian Pasien terhadap Keparahan DA
- Skor subjektif tercantum Dermatology Life Quality
Index (DLQI) (maksimum skor DLQI 30) [27, 28] dan
patient oriented eczema measurement (POEM).
- (POEM skor maksimal 28) [29, 30]. DLQI dan POEM yang
digunakan disesuaikan bagi dewasa maupun anak.
Selain itu, nilai subjektif untuk pruritus dan insomnia
(skala dari 0 sampai 10) dianalisis selama masa studi.
- Evaluasi subjek dari krim studi juga dinilai pada akhir
penelitian.

Analisa statistik
Perubahan skor keparahan , pengukuran fisiologis
kulit, dan skor subjektif keparahan pasien,
dianalisis pada minggu 0, minggu 2 dan minggu 4.

Hasil

Hasil

Ada perbaikan dalam SCORAD dan


TIS skor pada minggu 2 dan minggu
4.

Pada minggu-2, SCORAD tujuan


menurun menjadi 25,1 (IQR19,3-29,2
)

Minggu-4 , penurunan lebih lanjut


menjadi 22,0 (IQR 21,2-27,8 )

( GAMBAR . 1 )

Hasil

( SCORAD ) penilaian menunjukkan perbaikan klinis


setelah 4 minggu penggunaan pseudoceramide
moisturizer. SCORAD total dan SCORAD objektif
mengalami yang signifikan secara statistik ( p \
0,001 ) .

Rerata TIS juga mengalami lebih dari 4 minggu dari

Hasil

SC hidrasi membaik pada 29 orang ( 85 % ) dari


subyek penelitian. Median awal adalah 39,7 ( IQR
35,3-46,4 ) dan menjadi 49,2 ( IQR 41,2-54,6 )
pada minggu ke-4 ( p \ 0,001)
TEWL dari 9,4 (awal) 11,2 pada minggu ke 4 (p
= 0,1)

Hasil

Sebuah perbaikan yang nyata, tetapi tidak


signifikan secara statistik terlihat pada skor
insomnia : 2 poin (IQR 0-6) pada skala analog
visual ( VAS ) untuk 0 poin (IQR 0-3) pada
minggu ke 4 ( p = 0,03 ) .

Adverse Event
Pada minggu-2:
5 pasien ( 12,5 % ) pruritus.
1 pasien ( 2,5 % ) sensasi panas setelah
penerapan krim.
Pada minggu-4,
2 pasien (5%) pruritus
1
pasien menghentikan penggunaan krim
pada minggu 3 setelah terjadi perburukan
ruam dan papula acneiform pada wajah.

Akhir Penelitian & Evaluasi

23 orang (57,5%) dari subyek menilai


krim studi sangat baik,
13 orang (32,5%) dinilai sebagai baik,
4 orang (10%) dinilai sebagai cukup baik.
Mayoritas (82,5%) dari subyek menyukai
krim
dan
melaporkan
bahwa
memperbaiki kulit kering, memperingan
gejala dan memperbaiki tekstur kulit.

Akhir Penelitian & Evaluasi

Kepatuhan pengobatan dinilai oleh


dokter; 27 (67,5%) pasien dilaporkan
memiliki kepatuhan yang sangat baik, 11
(27,5%) kepatuhan baik dan 2 (5%)
kepatuhan yang buruk.

Tidak ada perbedaan dalam jumlah krim


yang digunakan oleh orang dewasa atau
anak-anak.

Diskusi

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian


sebelumnya yang menunjukkan bahwa
penggunaan pelembab ceramide '' fisiologis
'' efektif dalam memperbaiki keparahan
penyakit, mengurangi penggunaan steroid
dan mencegah perburukan penyakit [11, 12, 31]

Ini menunjukkan pentingnya perbaikan


barier kulit jangka panjang dalam terapi
pemeliharaan AD [32, 33].

Diskusi

Hidrasi SC meningkat secara signifikan, hal ini


menarik bahwa penulis tidak menemukan
perbedaan signifikan untuk pengukuran
TEWL. Standardisasi pengukuran TEWL secara
teknis memang cukup sulit, dan temuan
serupa telah dilaporkan dalam studi yang lain.
[13, 31, 34, 35].

Hidrasi SC lebih sensitif jika dihubungkan


dengan fungsi sawar kulit, dibandingkan
dengan TEWL pada pasien AD [36],

Diskusi

Pseudoceramide moisturizer aman dan


dapat ditoleransi dengan baik, hanya 5%
dari pasien melaporkan pruritus setelah
aplikasi.

Keterbatasan Penelitian

jumlah sampel yang sedikit


Desain penelitian non-blinded
Durasi penelitian yang cepat
Buruknya pengawasan terhadap
pengaplikasian di tangan.
Penulis tidak menjelaskan secara jelas
mengenai jumlah pasti pseudoceramide
yang digunakan pada area spesifik yang
terkena.

Kesimpulan

Studi
ini
menunjukkan
bahwa
penggunaan
rutin
pseudoceramide
moisturizer, efektif dan aman sebagai
terapi pemeliharaan pada pasien AD
ringan sampai sedang .

Anda mungkin juga menyukai