Anda di halaman 1dari 14

Decopm Cordis

Kelompok 4 gelombang 1

Ruang Interna I
Seminar Hasil RSUD DR R
SOERDARSONO
Praklinik
A n g g o t a ke l o m p o k 4
Ermelinda O.A Sosa (2015610034)
Jeni Rambu Konga (2015610046)
Melkianus Dangu Elu (2015610067)
Sindi Muthiah Utami (2016610106)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 2


SECTION 1

Laporan Pendahuluan
Menurut brown world, 2002 mendifinisakan
decompensasi cordis atau yang lebih dikenal gagal
jantung adalah suatu keadaan patofisiologis yaitu
kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung
gagal memompakan darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuan
hanya ada kalau disertai peniggalan tekanan
pengisian ventrikel kiri.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


Infark Miopati Maiformasi Hipertensi
Miokard Jantung Defek Katub Kongenital Kronik

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Gejala paru Gejala sistemik Gejala susunan saraf
(dipsneu,ourthopneu) (malaise, lethargi, oliguri, pusat
nokturi, mual, muntah, (insomnia, sakit kepala,
hepatomegali, oedem delirium)
perifer) 6
Dekompensasi kordis adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas
yang berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung ( Tabrani,1998; Price,1995).

Miopati jantung, Maiformasi Aerterosklerosis coroner Stenosis aortha,


kongenital, Defek katub hipertensi kronik
Aliran ke miokard terganggu
Peningkatan after load
Hipoksia miokard
Beban kerja jantung meningkat
Infark miokard

Penurunan kontraktilitas jantung


Decomp cordis

Gagal pompa ventrikel kiri Gagal pompa ventrikel kanan

Forward failure
Tekanan diastol meningkat
Suplai o2 turun sinkop
Bendungan atrium kanan dan
Metabolisme anaerob
Penurunan curah vena sistemik
Asidosis metabolik jantung
Splenomegali, hepatomegali
ATP menurun Gangguan
pertukaran gas Mendesak diafragma

woc Fatigue, malaise


Nyeri akut dipsnue

Intoleran aktivitas Ketidakefektifian


pola nafas
Defisit perawatan diri
Askep degan gangguan sistem cardiovaskuler
(decomp cordis) pada Tn. S di ruang interna I
RSUD DR R Soedarso Pasuruan
Tn. S berusia 60 tahun berkerja sebagai petani
selama 35 tahun masuk rumah sakit tanggal 01-
08-2017 dengan keluhan sesak nafas sejak
kemarin disertai lemas. Saat pengkajian tanggal
02-08-2017 klien dengan RM. 17018213
mengeluh terkadang sesak. Klien tampak

ASKEP dipsneu terpasang O2 nasal kanul 4L/m, tangan


kiri terpasang infus Rl. Klien mengatakan ia
merokok 12 batang/ hari selama 40 tahun. Pada
riwayat kesehatan dahulu pasien mengatakan
sering merasa sesak nafas, kaki bengkak, dan
sering kontrol ke praktek dokter dan puskesmas
dan mendapat terapi. Istri klien mengatakan
bahwa keluarga tidak pernah sakit seperti yang
diderita pasien.

9
PF
KU: lemah, dipsneu terpasang nasal kanul
4L/m, infus RL 14tpm, dc
Kesadaran : composmentis
Ttv: TD 90/60mmhg N 76 x/m RR 24x/m S
35,5OC
Jantung I: tidak ada lesi P: terdapat nyeri
tekan P: pekak A: S3, irreguler
Paru I: simetris RR 24x/m P: ada nyeri tekan P:

Fokus Pola
sonor A: whezing
aktivitas latihan
SMRS : klien beraktivitas secara mandiri
Pengkajian MRS : untuk ma/mi klien dibantu oleh
keluarga
Pemeriksaan penunjang
Lab : gb 13,3 g/dl rbc 4,97 g/dl Hct 39,0 %
Terapi
lasix 20mg/2ml novaldo 1000mg/2ml
Ondansentron 2x4mg via iv
Ranitidine 2x25 mg via iv
10
Ketidakefektifan pola nafas bd penurunan suplai
O2 dd
S: pasien mengatakan sesak
O: tampak lemah, dipsnue, terpasang o2
nasal kanul 4l/m, TD 90/60mmgh N 76x/m RR
24x/m S 35,5oC
Gangguan pertukaran gas bd kegagalan

Diagnosa mekanisme jantung dd


S : pasien mengatakan sesak,
O: tampak lemah, dipsnue, terpasang o2
Keperawatan nasal kanul 4l/m, TD 90/60mmgh N 76x/m RR
24x/m S 35,5oC RBC 4,97 g/dl
Penurunan curah jantung bd kegagalan
mekanisme jantung dd
S: pasien mengatakan sesak
O: tampak lemah, dipsnue, terpasang o2
nasal kanul 4l/m, TD 90/60mmgh N 76x/m RR
24x/m S 35,5oC RBC 4,97 g/dl jantung s3
irreguler 11
Prioritas masalah
Intervensi
Ketidakefektifan pola nafas bd penurunan suplai O2
Nic
Rencana Asuhan Keperawatan
1. bina hubungan saling percayai perawat.
Diagnosa keperawatan no 1
2. ajarkan pasien u/ beristirahat.
Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24
jam di harapakan status respirasi klien dapat kembali
3. posisikan pasien u/ memaksimal kan semi
fowler.
normal
4. asang 02 nasal kanul
Kriteria hasil:
5. Observasi ttv sebelum dan sesuda
dapat menunjukan tanda dalam batas yang dapat di pemberian 02.
terima melaporkan perubahan dispneu.
6. beri Air pelembab di ganti setiap 24 jam
NOC status pernafasan 7. berikan 02 sesuai kebutuhan
Indikator: 8. berikan 02 tambahan dengan klien
mengatakan sedikit kanula/nasal dan obat
1 frekuensi pernafasan
sesuai indikasi
2 irama pernafasan

3 suara auskultasi nafas


12
IMPLEMENTASI EVALUASI

tgl No.dx ja Tindakan keperawatan Respon Ttd Hari No. evaluasi Ttd
kep m klien /tgl Dx
jam kep
02/0 Ketidak 1. Membina hubungan saling Klien jeni
8/17 efektifa percayai perawat. menga 02/ 1 S: pasien mengatakan kadang sesak , masih jeni
08/ tampak lemah
n pola 2. Mengajarkan pasien u/ takan
17 O: klien masi terpasang 02
nafas beristirahat. belum
TTV: TD: 140/90 mmhg
bd 3. Memposisikan pasien u/ merasa
N : 80 x / menit
penurun memaksimal kan semi nyama
S : 36 Oc
an fowler. n RR : 22 x/mnt
suplai 4. Memasang 02 nasal kanul A : masalah ketidakefektifan pola nafas belum
O2 5. mengobservasi ttv sebelum teratasi
dan sesuda pemberian 02. P : intervensi di lanjutkan no 5-8

03/0 Ketidak 1. mengobservasi ttv sebelum Klien jeni 03/ 1 S: pasien mengatakan tidak sesak lagi
8/17 efektifa dan sesuda pemberian 02. menga 08/ O: pasien bisa bernapas dengan baik jeni
n pola 2. Memberikan air pelembab takan 17 TTV : TD : 140/100 mmhg
nafas di ganti setiap 24 jam memb N : 76 x/mnt
bd 3. Memberikan 02 sesuai aik S : 36 oc
penurun kebutuhan RR: 20 x/mnt
an 4. Memberikan 02 tambahan A: masalah ketidakefektifan pola nafas
suplai dengan klien mengatakan teratasi(ps pulang)
O2 sedikit kanula/nasal dan P: Intervensi dihentikan (ps pulang)
obat sesuai indikasi

13
T H A N K YO U !
Do You Have Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai