Pembimbing :
dr. Sigit Prastyanto, Sp.A
Disusun Oleh :
Noer Rizky Helga Widowati
1161050139
Faktor Genetik
karena adanya mutasi gen spesifik yang menyebabkan cacat
pada pembentukan jaringan elastik yang membentuk dinding
duktus arteriosus Gen PDA1 resesif, kromosom 12
Faktor Lingkungan
pajanan terhadap rubella pada waktu di dalam kandungan,
persalinan prematur, hipoksia, lahir di dataran tinggi.
Duktus ini merupakan otot arteri dengan lapisan otot polos tebal pada tepi
medialnya
Keseimbangan dari faktor vaskular yang menyebabkan relaksasi dan kontraksi
Relaksasi Kontraksi
prostaglandin yang tinggi penurunan kadar prostaglandin
Hipoksemia peningkatan tekanan oksigen parsial
produksi nitrat oksida pada peningkatan reseptor prostaglandin
ductus tersebut. endotelin prostaglandin-1
norepinefrin
asetilkolin
bradikinin
Menurunnya responsifitas duktus Kelainan struktur otot polos duktus
terhadap oksigen
Relaksasi aktif dari prostaglandin
dan prostasiklin
Patofisiologi
Kecil (<3mm)
asimptomatik
Sedang (4-5mm)
Tidak mau menyusui
Berat badannya tidak bertambah
Berkeringat secara berlebihan
Kesulitan dalam bernafas
Jantung yang berdenyut lebih cepat
Mudah kelelahan
Pertumbuhan terhambat
Berat (>5mm)
Gejala PDA sedang lebih berat
Takhipnoe
Takikardi
Banyak berkeringat
Pemeriksaan Fisik
Takhipnoe
Takikardi
Banyak berkeringat
Tanda khas pada denyut nadi berupa pulsus seler disebut water hammer
pulse.
Pada pemeriksaan fisik jantung
Palpasi :
Thrill sistolik yang paling jelas teraba pada ICS II kiri yang dapat menyebar ke sekitarnya
Auskultasi :
Bunyi jantung pertama sering normal, diikuti sistolik click.
Bunyi jantung kedua selalu keras, terkeras di sela iga II kiri.
Machinery murmur yang punctum maksimumnya pada ICS II linea sternalis kiri.
Pasien dengan pirau yang besar, dapat terdengar murmur mid-diastolik pada presentasi
katup mitral yang terdengar pada daerah apeks 4,8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan EKG
Dapat ditemukan gelombang P yang
melebar, kompleks QRS yang tinggi
akibat beban tekanan pada atrium dan
ventrikel kiri.6
Secara umum bisa disebutkan
PDA kecil dalam batas normal
PDA sedang hipertrofi ventrikel kiri
dengan atau tanpa dilatasi atrium kiri.
PDA besar tampak hipertrofi
biventrikuler dengan dominasi aktivitas
ventrikel kiri dan dilatasi atrium kiri.2
Rontgen Thoraks
Bila PDA kecil sekali, gambaran jantung dan
pembuluh darah paru normal.
Bila PDA cukup besar, maka gambaran
radiologinya:
Aorta descendens dan arkus tampak normal
A. pulmonalis tampak menonjol lebar di
samping aorta.
Pembuluh darah paru dan hilus tampak
melebar
Pembesaran atrium kiri
Pembesaran ventrikel kanan dan kiri.
Gambar 6. Gambaran duktus dengan ukuran 3,1 mm pada PDA besar Gambar . Gambaran ekokardiografi dengan Dopler
MRI12
2. Ibuprofen
Dosis pertama 10mg/kgBB
Dosis kedua dan ketiga 5mg/kgBB
Indikasi operasi duktus arteriosus dapat diringkas sebagai
berikut:
PDA pada bayi yang tidak memberikan respon terhadap
pengobatan medikamentosa.
PDA dengan keluhan.
PDA dengan endokarditis infektif yang kebal terhadap terapi
medikamentosa.
1. Gianturco coil
4. Nit Occluder