Anda di halaman 1dari 35

DERMATOFITA

Pembimbing:
dr. Wind Faidati, Sp. KK
Definisi: Penyakit pada jaringan yang
mengandung zat tanduk (misalnya stratum
korneum pada epidermis, rambut dan kuku)
yang disebabkan oleh golongan jamur
dermatofita

Sinonim : Tinea, ringworm, kurap, teigne,


herpes sinata
Jamur ini terbagi dalam 3 genus :
Trichophyton Microsporum Ephydermophyton

Golongan jamur ini dapat mencerna keratin kulit oleh karena


mempunyai daya tarik kepada keratin (keratinofilik) sehingga
infeksi jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai dari stratum
korneum sampai dengan stratum basalis.
Jamur mikosis superficialis beserta tempat predileksinya
TINEA KAPITIS

TINEA BARBE

TINEA KRURIS
KLASIFIKA
SI TINEA PEDIS
ET MANUM
TINEA
UNGUIUM
TINEA
KORPORIS
Penderita
merasa
gatal

Tepi lesi Gejala Kelainan


berbatas
lebih aktif
Klinis tegas

Polimorfik
1. Tinea Capitis
Tinea Capitis adalah kelainan pada kulit dan rambut
kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita.

Sinonim : Ringworm of the scalp


Berdasarkan bentuk yang khas, Tinea Kapitis dibagi
dalam 3 bentuk :
- Gray pacth ring worm : Penyakit ini dimulai dengan
papul merah kecil yang melebar ke sekitarnya dan
membentuk bercak yang berwarna pucat dan bersisik.
Warna rambut jadi abu-abu dan tidak mengkilat lagi,
serta mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga
menimbulkan alopesia setempat.
Dengan pemeriksaan sinar wood tampak flourisensi
kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui
batas "Grey pacth" tersebut. Jenis ini biasanya
disebabkan spesies mikrosporon dan trikofiton.
- Black dot ring worm : gambarannya
sama seperti grey patch ring worm.
- Tipe ini menyebabkan rambut putus
tepat pada permukaan kulit kepala.
- Ujung rambut tampak sebagai titik-
titik hitam diatas permukaan kulit,
yang berwarna kelabu sehingga
tampak sebagai gambaran back dot".
- Kerion : Bentuk ini adalah yang serius, karena disertai
dengan radang yang hebat yang bersifat lokal,
sehingga pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil
yang berkelompok dan kadang-kadang ditutupi sisik-
sisik tebal.
Rambut di daerah ini putus-putus dan mudah dicabut.
Bila kerion ini pecah akan meninggalkan suatu daerah
yang botak permanen oleh karena terjadi sikatrik.
Terapi

Sistemik Topikal

Ketoconazol 5-
Griseofulvin 10-25
10mg/kg BB, dewasa
mg/kg BB, dwasa Ketoconazol krim
200 mg/hariselama
500mg/hari
7-14 hari
2. Tinea Barbe
Tinea Barbe adalah infeksi jamur dermatofita pada
daerah dagu/jenggot yang menyerang kulit dan folikel
rambut.
3. Tinea Cruris
Penyebab: Trichophyton sp., E.floccosum
Klinis :
- Pada lipatan paha, perineum dan sekitar anus, dapat
meluas ke area gluteus dan perut bagian bawah.
- Keradangan pada tepi lesi lebih terlihat daripada
bagian tengahnya
- Polimorf
- Bila menahun hiperpigmentasi dengan sedikit
skuama
kronis
4. Tinea Pedis
Tinea pedis ialah dermatofitosis pada kaki, terutama
pada sela-sela jari dan telapak kaki.

Etiologi : Ephydermopyton Floccosum, beberapa


spesies Trichophyton
Ada 3 bentuk:
Interdigitalis: Dicelah jari terutama IV dan V
tdpt fisura dan sering terlihat maserasi. Dapat
disertai infeksi sekunder (selulitis, erisipelas)
Moccasin foot: seluruh tepi kaki didapatkan skuama
kering, eritema ringan, papul atau pustul di tepi lesi
Subakut: terlihat vesikel, pustul kadang-kadang
bula. Setelah pecah vesikel akan meninggalkan
sisik yang berbentuk lingkaran disebut dengan
kolaret. Dapat terjadi infeksi sekunder (selulitis,
erisipelas).
5. Tinea Unguium
Dibagi menjadi 3 bentuk klinis:
Subungual distalis: lesi dimulai dari tepi distal
kuku menjalar ke proksimal. Di bawah kuku
terdapat sisa kuku yang rapuh menyerupai
kapur.
Subungual proksimalis: lesi dimulai dari pangkal
kuku proksimal yang membentuk gambaran khas
yaitu kuku di bagian distal masih utuh sedangkan
yang bagian proksimal rusak.
Leukonikia trikofita: terdapat keputihan di permukaan
kuku yang dapat dikerok untuk dibuktikan adanya
elemen jamur (disebut juga leukonia).
6. Tinea Corporis
Merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh yang tidak
berambut (glabrous skin)
Klinis:
- Lesi bulat atau lonjong, batas tegas, terdiri dari
eritema dan skuama kadang-kadang dengan vesikel
dan papul di tepi, daerah tengah lebih tenang, tanda
radang lebih terlihat.
- Jika sudah menahun: tanda radang tidak terlihat
Tinea imbricata: disebabkan oleh Trichophyton
concetricum. Kulit kepala dapat terserang tetapi rambut
tidak dapat terserang.

Tinea Favosa: disebabkan oleh Trichopyton schoenlieni,


Trichophyton violaceum, dan Mycrosporum gypseum.
Terdapat krusta skutula.
Stratum korneum
bagian tengah Terbentuk
Papul coklat yang terlepas lingkaran skuama
perlahan konsentris
membesar

Tinea
imbricata

Bentukan skuama
polisiklik Lingkaran skuama
Bertemu membesar
denganlingkarann
skuama lain
Krusta berbentuk
cawan (skutula)
tercium bau tikus
atau mousy odor Rambut terlepas

Tinea
favosa Meluas ke
seluruh kepala

kebotakan Terbentuk
jaringan parut
Terapi
Dewasa : 0,5-1 gram/hari
(setelah sembuh klinis
dilanjutkan 2 minggu
agar tidak residif)
Griseofulvin

Anak-anak :0,25 0,5


gram atau 10 25 mg per
kg BB
Obat per oral, yang juga efektif yaitu ketokonazol yang
bersifat fungistatik. Pada kasus-kasus resisten
terhadap griseofulvin dapat diberikan obat tersebut
sebanyak 200mg per hari selama 10 hari 2 minggu
pada pagi hari setelah makan.
Pada pengobatan kerion stadium dini, diberikan
kortikosteroid sistemik sebagai anti-inflamasi, yakni
prednisone 3 x 5mg atau prednisolon 3 x 4mg sehari
selama 2 minggu. Obat tersebut diberikan bersama-
sama dengan griseofulvin. Griseofulvin diteruskan
selama 2 minggu setelah sembuh klinis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai