TAHUN 2018
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Target Capaian
N Satu Status
Indikator
o an 2015 2016 2015 2016 Capaian
Tingkat
%
1 pengangguran 2,02 1,75 4,06 5,05
terbuka
Jumlah nilai
(Rp
Investasi 343.607, 360.787, 670.161, 261.396,
2 000,
berskala 48 85 35 44
000)
nasional
CAPAIAN KINERJA dan PERMASALAHAN
Masih rendahnya rasio jalan dalam kondisi baik
1 Persentase rumah
% 48 49 45 45
tinggal bersanitasi
2 Rumah tangga %
80 85 78,40 81,51
pengguna air bersih
3 Rasio rumah layak %
44 51 77,49 77,49
huni (%)
CAPAIAN KINERJA dan PERMASALAHAN
Produktivitas
1 kw/ ha 62,12 62,47 61,19 52,36
padi
Produktivitas
2 kw/ ha 47,5 48,20 51,25 41,41
Jagung
Produktivitas
3 kw/ ha 12,2 12,20 7,81 11,84
Kedelai
ISU STRATEGIS DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
Isu Strategis Prioritas Pembangunan
Masih rendahnya kualitas infrastruktur,
terutama jalan (2015, Kondisi baik 58,83%
atau 542,4 km, dari target 68,2% atau 628 km) Penguatan Infrastruktur
Masih belum meratanya pembangunan
Masih rendahnya cakupan pemenuhan hak
dasar penduduk miskin
Penanggulangan Kemiskinan
Masih rendahnya tingkat kesempatan kerja
Masih rendahnya penanganan PMKS
Masih tingginya ketergantungan fiskal daerah
Pemantapan Reformasi Birokrasi
pada pemerintah pusat
Peraturan RTRW yang belum sesuai dengan
Pengembangan dunia usaha dan
kebutuhan investasi
pariwisata, serta pemantapan ketahanan
Masih belum optimalnya infrastruktur
pangan
penunjang destinasi wisata
Masih rendahnya motivasi dan partisipasi anak
Pendidikan
usia sekolah
Masih rendahnya akses dan pemerataan
pelayanan kesehatan serta perilaku hidup Kesehatan
bersih dan sehat masyarakat
EKONOMI DAERAH DAN
KERANGKA PENDANAAN
PDRB KABUPATEN BANJARNEGARA TH 2015
KATEGORI HB (Dalam Jutaan HK (Dalam Jutaan
NO LAPANGAN USAHA
SEKTOR Rupiah) Rupiah)
Pertanian, Kehutanan, dan
A Primer 5.277.602,61 32,99 3.760.992,41 30,67
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian Primer 1.016.613,99 6,36 703.894,76 5,74
C Industri Pengolahan Sekunder 2.252.214,04 14,08 1.619.236,57 13,20
D Pengadaan Listrik dan Gas Sekunder 3.485,30 0,02 3.532,34 0,03
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E Sekunder 6.519,23 0,04 5.982,50 0,05
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi Sekunder 1.046.209,68 6,54 826.214,38 6,74
Perdagangan Besar dan Eceran;
G Tersier 2.296.077,98 14,35 1.988.600,53 16,22
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan Tersier 587.036,99 3,67 525.115,65 4,28
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I Tersier 289.751,49 1,81 244.228,88 1,99
Minum
J Informasi dan Komunikasi Tersier 386.386,31 2,42 414.921,46 3,38
K Jasa Keuangan dan Asuransi Tersier 442.556,99 2,77 342.543,42 2,79
L Real Estate Tersier 244.125,39 1,53 216.422,44 1,76
M, N Jasa Perusahaan Tersier 58.532,28 0,37 47.264,41 0,39
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan Sosial Tersier 593.023,93 3,71 456.128,65 3,72
Wajib
P Jasa Pendidikan Tersier 966.723,02 6,04 675.462,44 5,51
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Tersier 198.491,67 1,24 150.404,50 1,23
R, S, T, U Jasa Lainnya Tersier 330.543,19 2,07 281.482,47 2,30
Produk Domestik Regional Bruto 15.995.894,09 100 12.262.427,81 100
Laju Pertumbuhan Ekonomi Berkembangnya sektor sekunder
Banjarnegara 5,48% (Prov 5,4%, dalam hal ini industri pengolahan
Nas 4,79%) membawa harapan baru akan
Pertanian-Perdagangan besar dan kekuatan fundamental ekonomi di
eceran serta Reparasi mobil dan Kabupaten Banjarnegara. Dengan
sepeda motor-industri tumbuhnya sektor ini diharapkan
merupakan 3 sektor dengan output dari sektor primer akan
kontribusi terbesar. semakin banyak diserap oleh
industri pengolahan sehingga
meningkatkan nilai tambah produk
sektor primer. Selain itu industri
pengolahan yang bersifat tradable
(bersifat padat karya) diharapkan
dapat meningkatkan penyerapan
tenaga kerja.
INFLASI
Masih kurang kuatnya daya saing daerah. Mengatasi hal ini, upaya untuk
mendorong kenaikan daya saing daerah perlu ditempuh bersama-sama oleh
para penentu kebijakan di daerah, terutama dalam hal peningkatan
kapasitas infrastruktur dan penciptaan iklim investasi;
Menyediakan infrastruktur yang cukup dan berkualitas. Hal ini merupakan
prasyarat agar dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan
berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai akan menjadi
kendala bagi masuknya investasi;
BELANJA TIDAK
1 1.304.256.400.850 1.360.181.005.000 1.423.450.557.988
LANGSUNG
A Belanja Pegawai 957.370.494.850 979.737.440.000 1.038.521.686.400
B Belanja Bunga - - -
C Belanja Subsidi - - -
D Belanja Hibah 50.330.629.000 31.275.563.000 20.000.000.000
E Belanja Bantuan Sosial 17.009.000.000 19.456.000.000 10.000.000.000
F Belanja Bagi Hasil 5.101.124.000 5.205.375.000 6.844.633.998
Belanja Bantuan
G 270.883.386.000 318.444.860.000 343.084.237.590
Keuangan
H Belanja Tidak Terduga 2.500.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
Prioritas Nasional
I. PENDIDIKAN IV. PENGEMBANGAN VI. KETAHANAN PANGAN IX. PEMBANGUNAN
1. Pendidikan Vokasi DUNIA USAHA DAN 15. Peningkatan Produksi WILAYAH
PARIWISATA pangan 22. Pembangunan Wilayah
2. Peningkatan Perbatasan dan Daerah
8. Pengembangan 3 16. Pembangunan sarana
kualitas guru Tertinggal
Kawasan Pariwisata dan prasarana pertanian
II. KESEHATAN (dari 10) (termasuk irigasi) 23. Pembangunan Perdesaan
3. Peningkatan 9. Pengembangan 5 24. Reforma Agraria
VII. PENANGGULANGAN
Kesehatan Ibu dan Kawasan Ekonomi 25. Pencegahan dan
KEMISKINAN
Anak Khusus (KEK) (dari 10) Penanggulangan Bencana
17. Jaminan dan Bantuan (a.l Kebakaran Hutan)
4. Pencegahan dan 10. Pengembangan 3 Sosial Tepat Sasaran
Kawasan Industri (KI) 26. Percepatan Pembangunan
Penanggulangan 18. Pemenuhan Kebutuhan
(dari 14) Papua
Penyakit Dasar
5. Preventif dan 11. Perbaikan Iklim 19. Perluasan Akses Usaha 10. POLITIK, HUKUM,
Promotif (Gerakan Investasi dan Penciptaan Mikro, Kecil, dan PERTAHANAN &
Masyarakat Hidup Lapangan Kerja Koperasi KEAMANAN
Sehat) 12. Peningkatan Ekspor 27. Penguatan Pertahanan
VIII.INFRASTRUKTUR,
Barang dan Jasa Bernilai
III. PERUMAHAN DAN KONEKTIVITAS, DAN 28. Kepastian Hukum
Tambah Tinggi
PERMUKIMAN KEMARITIMAN
V. KETAHANAN ENERGI 29. Stabilitas Politik dan
6. Penyediaan 20. Pengembangan Sarana
Keamanan
Perumahan Layak 13. EBT dan Konservasi dan Prasarana
Energi Transportasi (darat, laut, 30. Reformasi Birokrasi
7. Air Bersih dan udara, dan inter-moda)
Sanitasi 14. Pemenuhan Kebutuhan
Energi 21. Pengembangan
Telekomunikasi dan
Informatika
Tema RKPD Provinsi Jawa Tengah 2018
Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan dan Berdikari
Prioritas Provinsi
Penguatan daya saing ekonomi daerah yang berbasis pada potensi unggulan daerah
yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan.
Penguatan percepatan penanggulangan kemiskinan melalui upaya pengurangan beban
pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil
untuk masyarakat miskin.
Penguatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia diberbagai bidang dan
cakupan layanan sosial dasar.
Penguatan ketahanan pangan dan energi yang didukung pembangunan pertanian
dalam arti luas serta pengembangan dan pemanfaatan energi secara berkelanjutan.
Forum OPD
Usulan diakomodir = 541Titik