Anda di halaman 1dari 12

Memperbaiki Kinerja Berbasis

Perilaku

Marthen Luther Jufuway 142140093


Nikodemus Ade Pamungkas 142140107
Andreas Eka Krisadi 142140111
Feedback Sebagai Dasar Perbaikan
Kinerja
Feedback merupakan langkah dasar dalam upaya
perbaikan kinerja. Terdapat 2 fungsi utama :
Instructional
Sebagai dasar dalam pemberian instruksi ketika
mengklarifikasi peranan atau mengajarkan perilaku
yang baru untuk mendukung perbaikan kinerja.
Motivasional
Alat pemotivasi para pegawai karena informasi kinerja
yang disampaikan sebagai acuan dalam pemberian
reward dan punishment.
Ada tiga aspek penerima membutuhkan
perhatian yaitu :
Karakteristik penerima
Ada seseorang yang aktif mencari informasi feedback
namun ada juga yang tidak.
Persepsi penerima feedback
Orang cenderung menerima feedback positif lebih
akurat dibanding menerima feedback negatif.
Evaluasi kognitif penerima feedback
Orang yang menerima feedback akan mengevaluasi
keakuratan dan kredibilitas sumber feedback serta
kelayakan standar.
Perubahan Perilaku
Beberapa hasil perubahan perilaku yang mungkin bisa
terjadi antara lain :
Pegawai mempunyai keinginan untuk memperbaiki kinerja
tetapi tidak memahami apa yang harus dilakukan.
Pegawai sangat bersemangat di awal periode tetapi
selanjutnya kembali pada perilaku yang sebenarnya.
Pegawai termotivasi untuk mampu lebih baik daripada
kinerja selanjutnya dengan upaya yang tekun secara terus
menerus,
Pegawai melakukan perlawanan dan tidak merasa
bertanggung jawab untuk perbaikan kinerja berikutnya.
Teknik Feedback
Beberapa cara yang umumnya digunakan
adalah:
Atasan mengevaluasi bawahan.
Bawahan mengevaluasi atasan.
Setiap individu (pegawai) membandingkan
kinerjanya.
Faktor faktor Penentu Feedback yang
Efektif
Berikut faktor faktor utama yang perlu
diperhitungkan :
Hubungan feedback dengan tingkat kinerja yang
diharapkan harus jelas.
Memberikan feedback khusus yang berhubungan dengan
pengamatan terhadap perilaku dan ukuran hasil.
Hubungan anatara saluran feedback terhadap area kunci
keberhasilan.
Memberikan feedback sesegera mungkin.
Memberikan feedback positif untuk perbaikan tidak hanya
untuk hasil akhir.
Fokus feedback terhadap kinerja, bukan perorangan.
Dasar feedback pada organisasi yang akurat dan kredibel.
Reward sebagai Dasar Perbaikan
Kinerja
Terdapat empat alternatif norma pemberian
reward agar dapat digunakan untuk pemicu
kinerja pegawai, yaitu:
Goal conguence (kesesuaian tujuan)
Equity (keadilan)
Equality (kemerataan)
Kebutuhan
Model ABC atas Perubahan Perilaku
Model ABC atas perubahan perilaku
merupakan gabungan dari 3 elemen, yaitu
antecedents, behaviour dan consequences.
Perilaku sebetulnya dapat diubah dengan
melalui 2 cara, yaitu berdasarkan apa yang
mempengaruhi perilaku sebelumnya terjadi
dan apa yang mempengaruhi perilaku setelah
terjadi.
Antecedents
Dapat dideskrisikan sebagai orang, tempat, sesuatu, atau
kejadian yang datang sebelum perilaku terbentuk yang
dapat mendorong kita untuk melakukan sesuatu atau
berkelakuan tertentu.
Behaviour
Merupakan segala apa yang kita lihat pada saat kita
mengamati seseorang melakukan aktivitas / pekerjaan
(Ayers dalam Issaac, 2000).
Consequences
Kejadian kejadian yang mengikuti perilaku dan
mengubah adanya kemungkinan perilaku akan terjadinya
kembali di masa datang.
Memodifikasi Perilaku
Terdapat 5 langkah untuk memodifikasi
perilaku kerja yaitu:
Identifikasi perilaku yang ditargetkan
Analisis fungsional terhadap situasi
Menyusun kembali antisiden dan menyediakan
konsekuensi konsekuensi
Mengevaluasi hasil
Pembelajaran dalam modifikasi perilaku untuk
peningkatan kinerja
Perilaku Disfungsional
Jadi perilaku bawahan dikatakan disfungsional jika
mereka melanggar peraturan peraturan pada sistem
pengendalian yang sudah ada padahal mereka
mengetahuinya.
Terdapat dua penekanan pada pengertian disfungsional
ini. mempermainkan indikator penilaian kinerja,
memanipulasi informasi strategis. Mempermainkan
indikator performansi dan memanipulasi strategis
terhadap informasi mungkin merupakan kibat dari cara
yang digunakan atasan untuk menggunakan informasi
dalam evaluasi kinerja.
Penyebab Terjadinya Perilaku
Disfungsional
Tidak adanya goal congruence
Pengaruh perilaku disfungsional rekan kerja
Asimetri informasi

Anda mungkin juga menyukai