Anda di halaman 1dari 14

Nama: bambang pamungkas

4315210021
Latar belakang
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-
produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan
tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah
dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Berdasarkan sifatnya
Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos.
Contohnya : Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan
dan manusia, Sisa makanan, Sisa manusia. kardus, kertas dan lain-lain.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu,
dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual
adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng,
kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Berdasarkan bentuknya:

Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen
yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah
kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
Batasan Masalah
Membahas tentang masalah sampah dijakarta
Memberi solusi mengenai penanganan sampah
dijakarta.
Masalah yang terjadi
Sampah di Jakarta Diperkirakan Capai 6.000 Ton per Hari
Setiap tahun pula, Ibu Kota harus mengeluarkan ratusan miliar rupiah untuk
membayar biaya pengolahan sampah dan biaya sosial warga sekitar TPST.

Sampah yang memenuhi sebuah kawasan di Jakarta Utara. (Yunaidi/National Geographic


Traveler)
Produksi sampah di DKI Jakarta terus naik dan kini diperkirakan mencapai 6.000 ton per
hari. Angka itu dua kali lipat target yang tertuang dalam kontrak kerja sama Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya sebagai pengelola Tempat Pembuangan
Sampah Terpadu Bantar Gebang, yakni 3.000 ton per hari.
Sesuai kontrak kerja sama yang berlaku 15 tahun hingga 2023 itu, jumlah sampah yang
dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang ditargetkan
4.500 ton per hari pada empat tahun pertama kerja sama. Terhitung mulai tahun 2012
atau tahun kelima sejak kerja sama, sampah yang dibuang ditargetkan turun jadi 3.000
ton per hari, dan 2.000 ton per hari sejak tahun kesembilan.
Faktor penyebab masalah dijakarta
1. Kurangnya jumlah tempat-tempat sampah di tempat-tempat umum, pembagian tempat
samapah sendiri harus dipisahkan mana yang organik dan mana tempat sampah untuk
anorganik agar sampah mudah untuk diolah nantinya.
2. Kurangnya slogan-slogan yang menjelaskan mengenai manfaat lingkungan yang bersih
dan larangan untuk membuang sampah.
3. Perilaku masyarakat karena sistem kepercayaan masyarakat kota Jakarta terhadap
perilaku dalam membuang sampah. Hal itu sudah berada dalam alam bawah sadar
mereka bahwa membuang sampah sembarangan bukan menjadi hal yang salah dan
wajar untuk dilakukan.
4. Pengaruh lingkungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perilaku
membuang sampah sembarangan tidak akan pernah lepas dari masyarakat karena
kebanyakan orang lebih memilih untuk melakukan imitasi atau meniru padahal hal
tersebut merupakan perilaku yang buruk.
5. Seseorang akan melakukan hal yang menurut mereka lebih mudah untuk dilakukan,
seperti orang tidak akan membuang sampah sembarangan apabila banyak tersedia
tempat sampah di jalan dan tempat-tempat umum.
solusi
Dengan mengubah sampah menjadi energi listrik
Saat ini jika melihat dari TPST Bantar Gebang sudah
memiliki pembangkit PLTSA berkapasitas 26 MW. Potensi
listrik dari TPST Bantar Gebang ini sudah
dijadikan sebagai pembangkit listrik oleh PT Godang Tua
Jaya sebagai pengelola TPST Bantar Gebang. Jika masing
masing rumah rata-rata membutuhkan daya 1.000 watt
listrik, maka melalui TPST Bantar Gebang ini mampu
memenuhi kebutuhan listrik dari 26.000 rumah.
dari 1000 ton sampah bisa kita bisa mendapatkan 0,5-1
megawatt, sedangkan lewat incinerator, 1000 ton sampah
bisa menghasilkan sampai 12 megawatt.
Diperlukan keseriusan dari pemerintah serta kerjasama
aktif pemerintah dengan pihak investor swasta. Prospek
pengembangan TPA yang dapat mengolah sampah menjadi
energi listrik sangat bagus untuk kedepannya. Sampah bisa
menjadi alternatif energi baru dan terbarukan selain dapat
mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang
dihasilkan dengan adanya sampah. Pada saat ini negara-
negara maju sudah banyak yang menjalankan konsep ini
seperti Amerika Serikat dengan 2.500 MW listrik per tahun
dihasilkan dari sampah sebesar 35 juta ton (17% dari total
sampah yang dihasilkan) dan Denmark juga berhasil
memanfaatkan lebih dari 80% volume sampah untuk waste
to energy.
Skema cara kerja alat pengubah
sampah menjadi listrik
Cara kerja
Komponen
Saya akan menjelaskan bagaimana cara kerja dari sebuah mesin incinerator ,
kalau kita belah maka akan tampak seperti gambar di sebelah kanan , dan
berikut ini keterangan dari bagian-bagian dari sebuah mesin incinerator :
Primary Chamber : itu adalah ruang bakar utama dimana semua limbah atau
sampah yang akan kita bakar dimasukkan ke dalam primary chmaber ini .
Primary burner : Ini merupakan alat pembakar yang ada di dalam ruang bakar
utama.
Excess air supply : Api tidak akan bisa menyala jika tidak ada udaranya ,
makanya dengan bantuan excess air supply udara dikirimkan ke dalam ruang
bakar.
Auxiliary burner : ini berfungsi untuk pembakar pada ruangan yang kedua (
atas )
Gas vortex : dalam ruangan ke 2 ( atas ) gas yang dihasilkan dari ruang
pembakaran utama tadi di bikin berputar menyerupai cyclone .

Limbah yang akan dibakar dimasukkan ke dalam


primary chamber melalui main door .
Didalam main chamber , sampah dibakar
menggunakan primary burner
Gas hasil pembakaran dari main chamber kemudian di
bakar lagi dengan menggunakan auxiliary burner
Kemudian gas yang dihasilkan dari ruang bakar ke dua
ini barulah dilepas ke udara bebas.
Kekurangan dan kelebihan
Keuntungan dari Incinerator dalam mengurangi volume
sampah atau limbah yaitu minimnya pengguanaan lahan,
efisien, tidak terpengaruh iklim, dapat menghilangkan
bahan-bahan organik dan bebas dari gangguan kesehatan
lingkungan, panas (kalor) dapat dijadikan sumber arus
listrik, uap dapat mengeringkan lumpur pada
penggolongan limbah (sludge).
Namun, incinerator juga memiliki kekurangan yaitu
modal awal yang cukup besar, biaya operasional cukup
tinggi, masih memerlukan langkah-langkah lanjutan pada
akhir proses (abu dan sisa pembakaran) di buang ke lahan
lain, belum dapat membakar bahan material.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai