Anda di halaman 1dari 22

TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

ABSORPSI, DISTRIBUSI, METABOLISME, DAN EKSKRESI PADA


BENZENA
NAMA KELOMPOK

WULANDARI 1511015079
DWI ANGRAINY. F.J 1511015051
NUR SITI UMMAYAH 1511015007
RAHMAN BAIDAWI 1511015013
ZAKINA OCTAVIANO 1511015003
HAFSAH 1511015075
EKA NUR ANNISA. R 1511015041
DEVILA MITA NAPA 1511015049
LINDA 1511015019
MUSHADDIN 1611015057
Pengertian Benzena
Benzena adalah senyawa organik siklik sederhana yang
biasanya ditemukan dilingkungan dalam konsentrasi yang rendah.

Sumber benzena terutama berasal dari


penguapan bensin sebesar 1-5% benzena,
juga terdapat di pembuatan mesin
otomobil, rokok sigaret, dan asap dari
proses pembakaran.
Lanjutan
Dalam World Health Organization (WHO) (1996) dan ATSDR (2007)
disebutkan bahwa benzene merupakan senyawa hidrokarbon aromatik
rantai tertutup tidak jenuh yang mempunyai nama lain benzol,
cyclohexatrene, phenyl hydrid, atau coal naphta, dan senyawa ini adalah
jenis pelarut yang paling sering dijadikan sebagai objek penelitian (Betty
, 2011; Zuliyawan, 2010). Benzene sebagai senyawa kimia sangat
banyak digunakan dalam berbagai industri di dunia. Di Amerika Serikat,
dari 20 zat kimia terbanyak yang diproduksi benzene merupakan
peringkat teratas. Hal ini disebabkan oleh karena secara luas benzene
digunakan sebagai pelarut , selain itu benzene juga digunakan sebagai
bahan intermediet dalam pembuatan senyawa kimia lain serta sebagai
zat adiktif pada bensin (Pudyoko, 2010). 10/9/2017
Sumber Benzen
Sumber Alami
Secara alami benzene juga dapat terbentuk dari peristiwa alam seperti
letusan gunung merapi dan kebakaran hutan (Zuliyawan, 2010).
Sumber Antropogenik
Sumber benzene terutama berasal dari penguapan bensin sebesar 1-5%
benzene, selain itu dapat juga berasal dari pembuatan mesin otomobil,
rokok, dan asap dari pembakaran. Kadar benzene di udara luar ruangan
ada pada kisaran 0,02 - 34 ppb (1 ppb = 1000 kali lebih kecil dari 1 ppm).
Orang yang tinggal di perkotaan kemungkinan terpapar benzene dengan
kadar yang lebih tinggi karena umumnya di wilayah perkotaan lebih
banyak terdapat tempat pembuangan limbah hasil proses industri, pabrik
petrokimia, asap kendaraan yang lebih banyak, dan juga stasiun pengisian
bahan bakar umum (Ramon, 2007). 10/9/2017
Jalur Paparan Benzen

Inhalasi
Inhalasi adalah jalur paparan benzene yang paling dominan (Cliona et al, 2012;
Jeffrey et al, 2013; Nadir, 1996). Jalur paparan inhalasi menyebabkan
terjadinya asupan harian sebesar 4050% dari seluruh jalur paparan (Jeffrey et
al, 2013; Nadir, 1996). Konsentrasi ambang bau untuk benzene (1,5-5 ppm)
sudah dapat menjadi peringatan yang cukup untuk bahaya paparan benzene
secara akut (Nadir, 1996; WHO, 2010). Benzene mudah diabsorbsi melalui
saluran pernafasan, ketahanan paru-paru mengabsorbsi benzene lebih kurang
50% untuk beberapa jam paparan antara 2100 cm3 /m3 (Pudyoko, 2011).
Namun diperkirakan bahwa paparan benzene sebesar 20.000 ppm selama 5- 10
menit akan mengakibatkan dampak yang fatal (Paul et al, 2012; ATSDR, 2007). 10/9/2017
Lanjutan
Ingesti
Kontaminasi benzene dapat masuk melalui minuman dan
makanan (WHO, 2010). Benzene dapat terabsorbsi dengan
efektif melalui saluran pencernaan dan dapat mengakibatkan
intoksikasi akut, walaupun data kuantitatif pada manusia masih
kurang (Sungkyoon et al, 2006). Diperkirakan bahwa paparan
benzene sebesar 10 ml adalah dosis yang dapat mematikan bagi
manusia (Zuliyawan, 2010). Dalam Pudyoko (2011) juga
disebutkan bahwa absorbsi benzene melalui saluran pencernaan
dapat mengakibatkan efek akut yang membahayakan.

10/9/2017
Lanjutan
Kulit dan Mata
Apabila benzene memercik pada mata dapat mengakibatkan
rasa sakit dan cedera pada kornea. Hunting et al (2005)
menemukan 3 kasus kematian dari 338 pekerja lakilaki.
Kematian ini disebebkan oleh leukemia, dimana sebelumnya
pekerja tersebut biasanya menggunakan cairan BBM untuk
membersihkan peralatan-peralatan dengan tangan terbuka dan
bahkan juga untuk mencuci tangan mereka. Berdasarkan
penelitian in vitro yang dilakukan pada kulit manusia,
diperkirakan bahwa absorbsi benzene melalui kulit, lebih kecil
jika dibandingkan dengan total absorbsi (Ramon, 2007;
10/9/2017
Pudyoko, 2011).
Absorbsi Benzena
Benzene yang masuk melalui inhalasi apabila tidak segera
dikeluarkan melalui ekspirasi, maka akan diabsorbsi ke
dalam darah
Absorbsi melalui kontak pada kulit cepat tapi tidak luas,
hal ini disebabkan karena sifat benzene yang dapat
menguap dengan cepat pula
Sekitar 50 ppm konsentrasi benzene di udara yang terhirup
akan diabsorbsi sebanyak kurang lebih 50% nya setelah 4
jam paparan
Lanjutan...

Setengah dari benzene yang terhirup dalam


konsentrasi tinggi akan masuk ke dalam saluran
pernafasan yang kemudian masuk ke dalam aliran
darah

Setelah masuk ke dalam aliran darah, benzene


akan beredar ke seluruh tubuh dan disimpan
sementara di dalam jaringan lemak dan sumsum
tulang, kemudian dikonversi menjadi metabolit di
dalam hati dan sumsum tulang. Setelah kurang
lebih 48 jam paparan, sebagian besar hasil
metabolisme akan keluar melalui urin.
Distribusi benzena
Dibandingkan dengan konsentrasi benzene
yang terdapat di dalam aliran darah, jumlah
benzene dalam jaringan lemak, sumsum
tulang dan urin 20 kali lebih banyak.
Kemudian dalam jaringan otot dan organ 1-3
kali lebih banyak dibandingkan dalam darah.
Sel darah merah sendiri (eritrosit)
mengandung benzene dua kali lebih banyak
daripada plasma.
Metabolisme benzena
Di dalam tubuh benzene pertama sekali
dimetabolisme di hati dan dioksidasi oleh katalis
enzyme cytochrome P- 450- monooksigenase
menjadi benzene oksida Benzene oksida kemudian
mencapai keseimbangan dengan oxepin

Setelah itu, terbentuklah beberapa metabolit (


bahan yang dihasilkan secara langsung oleh reaksi
biotransformasi )sekunder baik secara enzymatic
dan non enzymatic .

Metabolit merupakan Biotransformasi benzene


dalam tubuh berupa metabolit akhir yang utama
adalah fenol yang dieksresikan melalui urin dalam
bentuk konjugasi dengan asam sulfat dan
glukuronat
Lanjutan
Sejumlah kecil dimetabolisme menjadi
kathekol, karbon dioksida dan asam mukonat
dan beberapa metabolit lainnya

Setelah itu, metabolit-metabolit tersebut


kemudian dibawa ke sumsum tulang dimana
toksisitas benzene terlihat melalui metabolit
reaktif benzene tersebut
Proses Metabolisme Benzena
Eksresi benzena
Ekskresi benzene terutama di dalam urin sebagai metabolit, khususnya
sebagai asam sulfat dan glucuronid terkonjugasi fenol

Parkes & William (2002) menyebutkan bahwa ekskresi urin sebesar 33%
terdiri dalam bentuk phenol terkonjugasi sebesar 23,5%, hydroquinone
4,8%, cathecol 2,2% dan hydroxyquinol 0,3%. Sejumlah kecil benzene
juga akan terdeteksi di dalam urin, dimana waktu paruhnya (half life)
tergantung pada disposisi benzen yang terdapat pada beberapa
bagian tubuh. Dilaporkan bahwa waktu
paruh yang lebih pendek kira- kira 10-
15 menit, sedang 40-60 Menit dan lama
16-20 jam

10/9/2017
Sifat Benzen
Sifat Fisik Sifat Kimia
a. Benzena merupakan senyawa yang a. Benzena merupakan cairan yang
tidak berwarna. mudah terbakar
b. Benzena berwujud cair pada suhu b. Benzena lebih mudah mengalami
ruang (270C). reaksi substitusi daripada adisi.
c.Titik didih benzena : 80,10C, Titik c. Halogenasi: benzena dapat bereaksi
leleh benzena: -5,5 oC dengan halogen dengan katalis besi
d. Benzena tidak dapat larut air tetapi (III) klorida membentuk halida
larut dalam pelarut nonpolar benzena dan hydrogen klorida.
e. Benzena merupakan cairan yang
mudah terbakar
Manfaat benzena
Sebagai zat aditif pada makanan
Sebagai obat-obatan
pestisida

TRINITROTOLUENA parfum pestisida fenol anilin


(TNT)
Efek toksik benzen
Efek toksik paparan terhadap benzena pada konsentrasi yang sangat
tinggi melalui
inhalasi atau dosis oral yang besar, mengakibatkan depresi sistem
susunan syaraf dan dapat berakibat kematian.
Pada tingkat permulaan benzena terutama berpengaruh terhadap
susunan syaraf pusat.
Tanda-tanda utamanya adalah : perasaan mengantuk, pusing, sakit
kepala, vertigo, dan kehilangan kesadaran.

10/9/2017
Pencegahan

Sumber Bergerak Manusia

a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik. Apabila kadar oksidan dalam udara ambien telah

b) Melakukan pengujian emisi secara berkala dan KIR melebihi baku mutu (235 mg/Nm3 dengan waktu
kendaraan. pengukuran 1jam) maka untuk mencegah dampak
c) Memasang filter pada knalpot. kesehatan dilakukan upaya-upaya:
Sumber Tidak Bergerak a) Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
a) Memasang scruber pada cerobong asap. b) Mengurangi aktifitas di luar rumah.
b) Memodifikasi pada proses pembakaran.

10/9/2017
Studi Kasus Mengenai Benzen
Judul Jurnal : Kajian faktor individu terhadap kadar Fenol urin pekerja bagian
pengeleman sandal
Nama Penulis : Sri Maywati
Waktu Terbit : Januari 2012
Jenis Penelitian : Survei dengan pendekatan cross sectional.
Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2011 pada pekerja
bagian pengeleman industri sandal Kota Tasikmalaya.
Tujuan Penelitian : menganalisis hubungan faktor individu (tingkat pendidikan dan higiene
perorangan) terhadap kadar fenol urin pekerja bagian pengeleman pada
home industri sandal Kota Tasikmalaya.

10/9/2017
Hasil penelitian
Sebagian besar responden memiliki kadar fenol
urin pada rentang 50,00-100,00 mg/l sebanyak 28
orang (49,1 %) dan yang paling sedikit memiliki
kadar fenol kurang dari 25 mg/l sebanyak 3 orang
(5,3 %)
Hasil pengukuran menunjukkan kadar minimal
sebesar 19,62 mg/l dan maksimal 137,24 mg/l
dengan rata-rata 63,44 dan SD 28,13. Tabel 1
menunjukkan sebagian besar responden memiliki
kadar fenol urin pada rentang 50,00-100,00 mg/l
sebanyak 28 orang (49,1 %) dan yang paling
sedikit memiliki kadar fenol kurang dari 25 mg/l
sebanyak 3 orang (5,3 %).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai