Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

STROKE HEMORAGIK
oleh:
dr. Pradevi Schottkynda

Pembimbing :
dr. Yopie Ibrahim
dr. Dwi Putri Y

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
KABUPATEN BOYOLALI
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny S
Usia : 67 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sambi , boyolali
No RM : 1708112234
Tanggal Masuk : 16 Agustus 2017
Anamnesa
Keluhan Utama

Penurunan kesadaran

Gambaran klinis

Pasien diantar keluarga dengan penurunan


kesadaran , kelemahan kedua anggota gerak bawah
sejak +1 jam SMRS setelah jatuh dirumah saat
membersihkan rumah , Demam (-) mual (-)
muntah (-) batuk (-) sesak (-). Susah makan dan
minum.
Riwayat pengobatan: Pasien tidak teratur
meminum obat hipertensinya, pasien belum
mendapatkan pengobatan selama perjalanan ke
rumah sakit
Riwayat kesehatan/ penyakit: H ipertensi (+)
tidak terkontrol ,DM (-), Stroke (+) 7 tahun yang
lalu, Riwayat sakit jantung (-)
Riwayat keluarga: Tidak ada keluarga pasien yang
mengalami keluhan yang sama seperti pasien
Riwayat pekerjaan: pasien bekerja sebagai ibu
rumah tangga
Kondisi lingkungan sosial dan fisik : Pasien
tinggal bersama anak anaknya
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum GCS E3V2M2
Tensi : 160/110 mmHg
Respirasi : 20 kali per menit.
Tanda Vital Nad i : 86 kali per menit.
Suhu : 36,4 C.

Kepala tidak ada deformitas , tidak ada benjolan

Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut


Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mata (3mm/3mm), refleks cahaya (+/+)

Mulut dbn

THT Tidak ada kelainan


Leher Tidak ada kelainan
JANTUNG Inspeksi; Iktus kordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis teraba di SIC V LMCS, tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi : Batas jantung kanan atas : SIC II linea sternalis dextra
Batas jantung kanan bawah : SIC IV linea parasternalis
dekstra
Batas jantung kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : SIC VI linea medioklavicularis
sinistra
Auskultasi: HR 86 x/menit, bunyi jantung I-II intensitas normal, regular,
bising (-), gallop (-).

PARU Inspeksi : Normochest, simetris, sela iga melebar (-), iga mendatar (-),
pengembangan dada kanan = kiri, retraksi intercostal (-)

Palpasi :Simetris. Pergerakan dada kanan = kiri, peranjakan dada kanan =


kiri, fremitus raba kanan = kiri

Perkusi :Sonor / Sonor

Auskultasi :Suara dasar vesikuler intensitas (-/-), suara tambahan


wheezing (-/-), ronchi basah kasar (-/-), krepitasi (-/-)
ABDOMEN Inspeksi : dinding perut sejajar dinding
dada
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani, asites (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)

EKSTREMITAS
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
REFLEKS R. Biseps : (+2/+2)
FISIOLOGIS R. Triseps : (+2/+2)
R. Patella : (+2/+2)
R. Archilles : (+2/+2)

REFLEKS R. Babinsky : (+/+)


PATOLOGIS R. Chaddock : (-/-)
R. Oppeinheim : (-/-)
R. Schafner : (-/-)

MENINGEAL Kaku kuduk : (-)


SIGN Brudzinsky I : (-)
Brudzinsky II : (-)
Kernig sign : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hemoglobin : 12,3 g/dl
Hematokrit : 40,4%
Eritrosit : 4,58
Trombosit : 288
Leukosit : 7,2
MCH : 26,8
MCHC : 30,4
MCV : 88,3
GDS : 125
PEMERIKSAAN EKG
normal sinus ritme
Diagnosis

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang yang ada, maka pasien di
diagnosis dengan stroke hemoragik dd stroke non
hemoragik, perlu dilakukan pemeriksaan CT SCAN
untuk menegakkan diagnosis.
Terapi
IVFD RA 20 tpm drip neurobion 1 a / ekstra
Inj Citikolin 500 mg / 12 jam
Inj Piracetam 3gr / 12 jam
Inj Furosemid 1 A / 24 jam
02 3lpm
Pasang kateter urin
Konsul dr novita Sp, S acc terapi + inj manitol 125 ml/ 6
jam Trappering tiap hari rawat bangsal
Observasi keadaan umum, tanda vital, dan penurunan
kesadaran
FOLLOW UP
Rabu 16/8/2017 Kamis 17/8/2017 Jumat 18/8/2017
Pasien dikirim bangsal GCS E 2M1V1 01.00
TD : 145/96, N : 109, RR : 30, SpO2 99 %
1 jam di bangsal Tx lanjut sesuai program
pasien mengalami TD:142/84, N :142, rr : 54
Motivasi keluarga kondisi pasien
, Sp02 : 80 %
penurunan kesadaran Hasil lab tgl 17-8-2017
GCS (E2,V2,M2 ) Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 12,8 g/dl 10.00
pindah HCU Hematokrit : 41,8% TD:97/54, N :145, rr : 60 ,
Visit dr Novita Sp,S Eritrosit : 4,71 Sp02 : 70 %, s :37,6
Pasang NGt Trombosit : 299 Inj Antrain 1a / ekstra
Leukosit : 14,5
Inj asam tranexamat MCH : 27,1
1a/ 8 jam ( 3hr ) MCHC : 30,6
11.00
Candesartan 1x 10 mg MCV : 88,9 GCS E 1M1V1
GDS : 157 TD : 86/43, N : 143,
O2 NrM (8-12 LPM )
Ureum :40 (15-50) SpO2 60 %
CR : 0,9 (0,6-1,3 )
Asam urat : 4,0 11.45
Kolestrol total : 158 TD :-, n : tak teraba ,
Trigliserida : 71
pupil : midriasis, EKG :
FLAT
Pasien PLUS
KASUS Pasien diantar keluarga dengan penurunan kesadaran ,
kelemahan kedua anggota gerak bawah sejak +1 jam SMRS
setelah jatuh dirumah saat membersihkan rumah , Demam (-)
mual (-) muntah (-) batuk (-) sesak (-). Susah makan dan minum.

TEORI Stroke hemoragik : defisit neurologis akut, adanya penurunan


kesadaran, nyeri kepala mual ,muntah, biasanya disetai hipertrensi
, lesi khas UMN ( Hiperrefleks, refleks patologis )

Stroke Iskemik : defisit neurologis akut ( biasanya hemiparesis,


berlangsung >72 jam , biasanya kesadaran tidak menurun, lesi
UMN

KESIMPULAN KASUS SESUAI TEORI


DAN MENGARAH KE STROKE HEMORAGIK
FAKTOR RESIKO STROKE
MAYOR
Hipertensi merupakan faktor risiko baik untuk orang tua
atau dewasamuda.
Diabetes Mellitus :Orang yang diobati dengan insulin
mempunyai resiko mengidap stroke.
PenyakitJantung.
MINOR

TIA KENAIKAN FIBRINOGEN


USIA OBESITAS
JENISKELAMIN MEROKOK
HEMATOKRIT TINGGI KONTRASEPSI
HIPERLIPIDEMIA STRESS
HIPERURICEMIA FAKTOR GENETIK

KASUS Peada kasus ditemukan faktor risiko


Mayor : hipetensi
KESIMPULAN Kasus dan teori sesuai
DIAGNOSIS Anamnesa, dapat memberikan gejala dan tanda yang sesuai
dengan daerah fokal
Melakukan pemeriksaan fisik neurologik
Skoring untuk membedakan jenis stroke
Skor Siriraj :
( 2,5 x derajat kesadaran ) + ( 2 x vomitus ) + ( 2 x
nyeri kepala ) + ( 0,1 x tekanan diastolik ) ( 3 x petanda
ateroma ) 12 =
Hasil : SS > 1= Stroke Hemoragik
-1 > SS > 1 = perlu pemeriksaan penunjang ( Ct- Scan )
SS < -1 = Stroke Non Hemoragik
Keterangan : - Derajat kesadaran :
sadar penuh (0), somnolen (1), koma (2)
- Nyeri kepala : tidak ada (0), ada (1)
- Vomitus : tidak ada (0), ada(1)
- Ateroma : tidak ada penyakit jantung, DM
(0), ada (1)
SH

Gejala Klinis SNH

PIS PSA

1. Gejala defisit fokal Berat Ringan Berat/ringan


2. Permulaan (onset) Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
3. Nyeri Kepala Hebat Sangat hebat Ringan/tidak ada
4. Muntah pada awalnya Sering Sering Tidak,kecuali lesi di
batang otak
5. Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak
Selalu
6. Kesadaran Bisa hilang Bisa hilang sebentar
Bisa hilang/ tidak
7. Hemiparesis Sering sejak awal Permulaan tidak ada
Sering dari awal
Pemeriksaan Penunjang
Scan tomografik, sangat membantu diagnosis dan membedakannya
dengan perdarahan terutama pada fase akut.
Angiografi serebral ( karotis atau vertebral ) untuk membantu
membedakan gambaran yang jelas tentang pembuluh darah yang
terganggu, atau bila scan tidak jelas.
Laboratorium : Bila curiga perdarahan tes koagulasi ( HT, HB, PTT,
Protrombin Time), Trombosit, Fibrinogen, GDS, Cholesterol, Ureum dan
Kreatinin.
EKG (Elektrokardiogram ) : Untuk menegakkan adanya miokard infark,
disritmia (terutama atrium fibrilasi) yang berpotensi menimbulkan
stroke iskemik atau TIA.
Foto Rongten Thorax = untuk melihat tanda kardiomegali sebagai
tanda hipertensi sebagai faktor risiko stroke

KESIMPULAN
PADA KASUS DILAKUKAN ANAMNESA DAN PX FISIK DAN NEUROLOGI NAMUN TIDAK
DILAKUKAN SKORING
PADA KASUS HANYA DILAKUKAN PP , PX LABORATORIUM DAN EKG
Harusnya dilakukan pemeriksaan thorak , tidak dilakukan pp lain karena keterbatasan
fasilitas
PENATALAKSANAAN Terapi Umum
Dengan 5 B, yaitu:
Breath: Oksigenasi, pemberian oksigen dari luar
Blood: Usahakan aliran darah ke otak semaksimal
mungkin dan pengontrolantekanandarahpasien.
Brain: Menurunkan tekanan intra kranial dan
menurunkan udema serebri.
Bladder: Denganpemasangan DC
Bowel : Salura npencernaan dan pembuangan

Stroke Hemoragik
Anti udema otak : Deksametason, Manitol
Melindungi jaringan otak : Neuroprotektan : piracetam
Obat hemostatikum : Kalnex
Neurotropik : Neurodex

KESIMPULAN PADA KASUS SUDAH DILAKUKAN TERAPI SESUAI TEORI


PROGNOSIS
Sebanyak 75% penderita stroke tidak dapat
bekerja kembali akibat ketidakmampuan
tubuhnya.30-50% penderita stoke mengalami
depresi post-stroke yang ditandai oleh letargi,
sulit tidur, rendah diri, dan menarik diri dari
masyarakat.Emosi yang labil dapat terjadi
sebanyak 20% pada penderita stroke.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai