Materi Pengembangan SDM Pamong Desa

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN SDM PAMONG DESA

MENURUT UU NOMOR 6 TAHUN 2014


TENTANG DESA

Oleh :

Ir. SYURYADI SABIRIN, M.Si


Kepala Badan Pengembangan SDM Provinsi Maluku
Biodata
Nama : Ir. SYURYADI SABIRIN, M.Si
NIP : 196502041991031013
Pangkat / Gol. : Pembina Utama Madya, IV/d
T4, Tgl Lahir : Padang, 04 Februari 1965
Agama : Islam
Email : sabirinsyuryadi1@gmail.com
Pendidikan : - S1 Pertanian Universitas Andalas Padang
- S2 Sosiologi Universitas Pattimura Ambon
- Sedang melanjuti Program S3 di IPDN Jatinagor
Diklat Kompetensi : - Spama Depdagri Tahun 1998
- Diklat Kepemimpinan Tingkat II di Jawa Timur
Tahun 2006

Pusdiklat Spimnas Bidang Kepemimpinan


Lembaga Administrasi Negara
APA ITU PAMONG DESA ?
Pamong Desa Atau Pemerintah Desa
Menurut Undang-undang No 6 tahun
2014 tentang Desa , Pasal 1 Ayat 3
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa
atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
Siapakah Pemerintah Desa dan
Apa saja tugasnya?
Pasal 25 bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau
yang disebut dengan nama lain dan yang dibantu oleh
perangkat Desa atau yang disebut dengan nama lain.
Selanjutnya pada Pasal 26 disebutkan; Kepala Desa bertugas
menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa. Di bantu oleh Perangkat
Desa (sesuai pasal 48) yang terdiri atas Perangkat Desa terdiri
dari :
a. Sekretariat desa;
b. Pelaksana kewilayahan; dan
c. Pelaksana teknis.
Pengembangan Organisasi dan
Perangkat Desa
Pemerintah desa berkewajiban melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan sesuai dengan kewenangannya. Dalam
pasal 18 disebutkan bahwa Kewenangan Desa meliputi
kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan adat istiadat Desa.
Untuk melaksanakan tugas-tugas ini diperlukan susunan
organisasi dan perangkat desa yang memadai agar
mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik.
Dengan demikian susunan organisasi pemerintah desa
yang ada saat ini perlu dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dalam upaya melaksanakan amanat Undang-
undang Desa.
Kewenangan Kepala Desa
Menurut Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
pasal 26 Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;
menyebutkan Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;
bahwa
Kepala Desa Menetapkan Peraturan Desa;
berwenang: Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
Membina kehidupan masyarakat Desa;
Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;
Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikan-nya agar
mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat
Desa;
Mengembangkan sumber pendapatan Desa;
Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;
Memanfaatkan teknologi tepat guna;
Mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif;
Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Dengan banyaknya kewenangan dan kewajiban yang
melekat kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai penyelenggara Pemerintahan Desa, maka
pengembangan kompetensi SDM Perangat Desa
dianggap sebagai sebuah keharusan yang mutlak
demi tercapainya penyelenggaraan pemerintahan
desa yang Akuntabel, Visioner, dan Profesional
Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur
Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia menurut para ahli :

Mondy dan Noe mendefiniskan bahwa pengembangan sumber daya


manusia merupakan fungis utama MSDM yang mencakup tidak hanya
pelatihan dan pengembangan tetapi juga kegiatan-kegiatan perencanaan
dan pengembangan karir individu serta penilaian kinerja.

Bogardus mendefinisikan bahwa pengembangan sebagai bidang


fungsional dari ilmu manajemen sumber daya manusia yang terkait
dengan program-program pelatihan, pengembangan, perubahan, dan
manajemen kinerja untuk memastikan bahwa orang-orang dengan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan, akan
tersedia pada saat dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan
organisasi.

Wexley dan latham mendefiniskan bahwa pelatihan dan pengembangan


sebagai upaya terencana oleh sebuah organisasi untuk memfasilitasi
karyawannya dalam mempelajari perilaku yang terkait dengan pekerjaan.
Istilah perilaku digunakan dalam arti luas, yang meliputi setiap
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh karyawan melalui praktik
atau pengalaman langsung.
Tujuan Pengembangan SDM
Tujuan dari diadakannya pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia di dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan produktivitas
kerja para karyawan sehingga kegiatan organisasi dapat berjalan dengan
lancar dalam mewujudkan tujuan-tujuan dari organisasi tersebut
Selain dari itu tujuan dari pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia adalah mencegah keuasangan dalam semua tingkat organisasi.
Maksudnya adalah karena banyaknya teknologi yang semakin canggih dan
modern serta kebutuhan organisasi yang selalu berubah pada setiap saat,
sedangkan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki para aparatur
terbatas sehingga menyebabkan pengetahuan tersebut tidak dapat
digunakanan lagi.
Sementara itu Wexley dan Lathan menyebutkan ada 3 tujuan dari program
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yaitu:
1. Meningkatkan kesadaran diri individu
2. Meningkatkan keterampilan individu dalam suatu bidang keahlian
atau lebih
3. Meningkatkan motivasi individu untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaannya secara memuaskan.
Pengembangan Kompetensi SDM
Pamong Desa
Pengembangan perangkat desa merupakan keharusan yang harus
dilakukan secara terus-menerus, mengikuti perkembangan masyarakat,
kemajuan teknologi, dan bertambahnya tugas serta wewenang yang
harus diemban. Sesuai dengan BAB XIV Pasal 112 sampai dengan pasal
115 tentang Pembinaan dan Pengawasan.

Ada beberapa cara pengembangan perangkat desa sesuai kekurangan


dan kebutuhannya, yaitu:
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
(anggaran APBDes)
Kursus atau In House Training
(anggaran APBDes)
Peningkatan Sistem Seleksi
Perangkat Desa
Meningkatkan Tingkat Pendidikan
(anggaran APBDes)
Intisari BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 112-115

PEMERINTAH, PEMPROV DAN PEMKAB/KOTA MEMBINA DAN


MENGAWASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
PEMERINTAH, PEMPROV DAN PEMKAB/KOTA
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT, DENGAN :
1. MENERAPKAN HASIL PENGEMBANGAN IPTEK, TEKNOLOGI TEPAT
GUNA, UTK EKONOMI DAN PERTANIAN
2. MENINGKATKAN KUALITAS PEMERINTAHAN DAN MASYARAKAT
DESA MELALUI PENDIDIKAN , PELATIHA N DAN PENYULUHAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DILAKSANAKAN DENGAN
PENDAMPINGAN DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN
PEMANTAUAN

12
Selain kegiatan yang disebutkan sebelumnya
Peningkatan SDM Pamong Desa (Pemerintah Desa
beserta Perangkat Desa) bisa juga dilakukan
melalui program kerjasama dengan lembaga-
lembaga pemerintah terkait pendampingan
kegiatan, monitoring evaluasi bersama, program
desa percontohan dan kegiatan lainnya baik dari
pemerintah maupun kerjasama dengan pihak
swasta dalam membangun Desa.
HASIL YANG DI HARAPKAN SETELAH
PENGEMBANGAN SDM PAMONG DESA
Harapan Metamorfosis
Desa setelah
Pengembangan SDM
Pamong Desa
Tanam Sirih dalam Taman
Gali Lubang Tepi Perigi
Terima kasih hadirin budiman
Semoga kita berjumpa lagi

Anda mungkin juga menyukai