Anda di halaman 1dari 18

Definisi

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara


periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
endometrium

Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal


mulainya haid yang lalu dan mulainya haid
berikutnya, 97% wanita panjang siklus haid nya 18-42
hari.
Lama haid bervariasi sekitar 3-8 hari.
Jumlah darah yang keluar rata-rata 33.2 16cc. (>80 cc
dianggap patologik)
Usia menarche berkisar pada 10-16 tahun.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Hormon pengatur fungsi ovarium meliputi:
1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan folikel-folikel, ovulasi,
formasi corpus luteum diatur oleh sistem kelenjar hypothalamo-
hipofise
2. Hypothalamus memproduksi gonadotropin-releasing hormones
(GnRH)
3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju kelenjar hipofise
anterior
4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang menginduksi sekresi
luteotropic hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
Fisiologi Siklus Menstruasi

5. Pelepasan FSH dan LH bergantung pada GnRH dan terjadi setiap 90


menit (berkala)

6. Estradiol dan progestin mengatur transmisi neuro-kimia ke


hypothalamus untuk memproduksi GnRH (umpan balik negatif)
Fisiologi Siklus Menstruasi
Siklus Ovarium:
- Embrio perempuan mempunyai 4 - 7 juta folikel primordial.
- Pada saat pubertas hanya 400,000 folikel primordial tersisa.
- 30 35 tahun proses reproduksi mengkonsumsi semua folikel
(siklus bulanan menggunakan ratusan hingga ribuan folikel).
- Setiap bulan hanya satu folikel, dari ovarium kanan atau kiri
yang akan menjadi dominan dan menjadi folikel matang (folikel
deGraaf, berdiameter 25 mm).
- Seleksi dari folikel dominan terjadi pada hari ke-6 to 8 setelah
siklus.
Siklus haid dapat ditinjau dari ovarium dan uterus,
SiklusOvarium terdiri dari :
a. Fase folikuler
b. Fase ovulasi
c. Fase luteal

Siklus uterus terdiri dari :


a. Fase proliferasi
b. Fase sekresi
c. Fase menstruasi
Fase folikuler (hari 1-10)

Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan hormon ini akan merangsang
pertumbuhan 10 20 folikel namun hanya 1 folikel yang dominan yang menjadi matang
FSH dan LH yang relatif tinggi dipicu oleh penurunan kadar estrogen dan progesteron
pada akhir fase sebelumnya
Hari 10-14
Bertambahnya ukuran folikel, terjadi akumulasi cairan
diantara sel granulosa dan menyebabkan terbentuknya
anthrum, sehingga folikel primer berubah bentuk
menjadi folikel dgraaf
Kadar estrogen menjadi semakin bertambah
(terutama dari jenis estradiol) dan mencapai
puncaknya 18 jam sebelum ovulasi. Dengan semakin
meningkatnya kadar estrogen, produksi FSH dan LH
menurun ( umpan balik negatif )
Fase Ovulasi (Hari ke 14)
Ovulasi terjadi dengan pembesaran folikel yang cepat
dan diikuti protrusi permukaan kortek ovarium dan
pecahnya folikel menyebabkan keluarnya oosit
Sesaat sebelum ovulasi terjadi penurunan kadar
estradiol secara tiba-tiba dan peningkatan produksi
progesteron.
Fase Luteal (hari 15-28)
Sisa folikel yang telah ruptur berada didalam ovarium. Sel
granulosa mengalami luteinisasi dan membentuk corpus
luteum.

Terbentuknya corpus luteum akan menyebabkan sekresi


progesteron terus meningkat

Selama fase luteal, kadar gonadotropin tetap rendah


sampai terjadi regresi corpus luteum pada hari ke 26 28.
Bila terjadi konsepsi dan implantasi, corpus luteum tidak
akan mengalami regresi. Namun, bila tidak terjadi
konsepsi dan implantasi, corpus luteum akan mengalami
regresi dan siklus haid akan mulai berlangsung kembali
Siklus Endometrium
Fase Menstruasi
Pada saat-saat akhir corpus luteum, terjadi penurunan
produksi estrogen dan progesteron. Penurunan ini
diikuti dengan kontraksi spasmodik dari arteri spiralis
sehingga terjadi ischemik dan nekrosis lapisan
superfisial endometrium sehingga terjadi perdarahan.
Vasospasme nampaknya merupakan akibat adanya
produksi prostaglandin lokal
Fase Proliferasi
Pada akhir haid, regenerasi endometrium berlangsung
dengan cepat. Pada stadium ini Fase Proliferasi , pola
kelenjar endometrium adalah regular dan tubuler,
sejajar satu sama lain dan mengandung sedikit cairan
sekresi.
Fase Sekresi
Pasca ovulasi, produksi progesteron memicu terjadi
perubahan sekresi pada kelenjar endometrium.
Terlihat adanya vakuola yang berisi cairan sekresi pada
epitel kelenjar. Kelenjar endometrium menjadi
semakin berliku-liku.
Fisiologi Siklus Menstruasi

Perubahan morfologis
dan endokrin pada
siklus menstruasi:
Lendir serviks
Pada fase folikuler dini, konsistensi lendir servik kental dan
impermeable ( seperti putih telur )
Pada fase folikuler lanjut, meningkatnya kadar estrogen
menyebabkan lendir yang menjadi lebih encer dan relatif
semipermeabel dan relatif mudah ditembus oleh spermatozoa.
Perubahan lendiri servik yang menjadi lebih encer ini disebut
sebagai spinnbarkheit
Pasca ovulasi, progesteron yang dihasilkan corpus luteum
menetralisir efek estrogen sehingga lendir servik menjadi kental
kembali dan impermeabel.

Anda mungkin juga menyukai