Anda di halaman 1dari 14

TOKSOPLASMOSIS

dr. Rivai Usman, Sp.A

Fadhilannisa Rinanda
030.12.094
PENDAHULUAN
Infeksi toksoplasma adalah infeksi laten
yang paling banyak pada manusia. Angka
kejadia toksoplasma pada anak di berbagai
negara adalah bervariasi. Sekitar 225.000
kasus dari toksoplasmosis dilaporkan
setiap tahunnya, dengan 5000 pasien
dirawat inap dan 750 meninggal,
menyebabkan T. gondii merupakan penyebab
ketiga terbanyak untuk penyakit foodborne
letal di Amerika.
DEFINISI
Toksoplasmosis
adalah suatu
penyakit yang
disebabkan oleh
infeksi
Toxoplasma
gondii (T.
gondii) yang
merupakan
parasit protozoa
obligat.

Penyakit ini memiliki manifestasi sistemik yang sangat bervariasi pada anak. T.
gondii dapat menimbulkan infeksi baik pada individu dengan sistem imun adekuat
maupun pada individu yang mempunyai risiko untuk menderita penyakit tergolong
berat dam dapat mengancam kehidupan. Termasuk dalam kelompok rentan ini ialah
janin, neonatus, dan kasus dengan defisiensi imun seperti keganasan, transplantasi,
atau HIV-AIDS 3
Etiologi

Toksoplasmosis disebabkan
oleh Toxoplasma gondii
tergolong koksidia yang
memperbanyak diri dalam sel
hidup. T. gondii merupakan
koksidia yang banyak
ditemukan di alam dan kucing
merupakan host definitifnya.

4
Epidemiologi
.

Insidensi toksoplasma bervariasi


bergantung pada individu dan hewan
dengan daerah yang berbeda-beda
Sekitar 225.000 kasus dari
toksoplasmosis dilaporkan setiap
tahunnya, dengan 5000 pasien dirawat
inap dan 750 meninggal
T. gondii merupakan penyebab
ketiga terbanyak untuk penyakit
foodborne letal di Amerika
Insidensi T. gondii prenatal
adalah sekitar 1-120 kasus per
10.000 kelahiran.

5
Patofisiologi

6
Manifestasi klinis

7
Pasien Manifestasi Klinis

Imunokompeten
Asimtomatis 90% infeksi akut tak terdeteksi
Limfadenitis Limfadenopati local / general
Khoreoretinitis Lesi retina fokal disertai vitritis, dengan atau tanpa parut
Aritmia, perikarditis, gagal jantung
Miokarditis Polimiositis akut, sindrom sejenis dermatomiositis
Polimiositis Demam ringan, kelemahan umum, sakit kepala, nyeri tenggorok,
nyeri otot. Bisa berkembang menjadi pneumonitis, hepatitis,
Manifestasi sistemik ensefalitis

Gejala neurologis fokal atau non fokal, perubahan status mental


Tidak khas atau nekrosis retina
Imunokompromais Keluhan pada leher, toraks, atau lumbal
Ensefalitis Infiltrat interstisial
Demam, gangguan multiorgan, gagal napas akut, syok septik
Khoreoretinitis
Mielopati 90% infeksi akut tak terdeteksi
Pneumonitis Limfadenopati lokal atau generalisata
Sistemik

USG: normal atau terdapat dilatasi ventrikel, kalsifikasi intrakranial


Kehamilan USG: normal, penebalan plasenta, hepatomegali, asites
Asimtomatis
Limfadenitis
Fetus 85% ada penyakit kongenital tak diketahui pada saat lahir
Penyakit neurologis Khorioretinitis, hidrosefalus, kalsifikasi serebral
Kelainan lain Demam, hepatomegali, splenomegali, limfadenopati, ikterus,
trombositopenia, anemia

Bayi
Asimtomatis

Kelainan neurologis
8
Kelainan umum
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Diagnostik laboratorium toksoplasmosis


Serologi (IgG) bagi individu terpapar T. gondii, penting untuk penetapan infeksi akut
atau kronis.
Histologi (hematoksilin dan eosin, imunoperoksidase, Wright-Giemsa, dan
pengecatan periodic acid-Schiff. Adanya takhizoit menandakan infeksi akut.
Isolasi parasite dari jaringan, biakan jaringan.
PCR, deteksi DNA cairan amnion, cairan serebrospinal, cairan okuler, lavas
bronkhoalveoler, darah perifer, dan urin.
Pemeriksaan radiologis bila curiga toksoplasmosis serebri. Pada fetus/bayi
(ultrasound, CT), pada imunokompromais (CT, MRI)

9
Tatalaksana

Terapi presumtif ensefalitis toksoplasmosis dengan pirimetamin dan


klindamisin
Pada pasien imunokompeten dengan manifestasi klinis berat dapat di
berikan pirimetamin (25 mg/hari) dan sulfadiazine (2 g/hari) per oral selama
1 bulan atau klindamisin.
Infeksi kongenital diberikan terapi spesifik selama 1 tahun
Pada imunokompromais, profilaksis primer terutama pada pasien AIDS perlu
segera diberikan dan diperlakukan sebagai toksoplasmosis akut. Terapi akut
dengan sulfadiazine (4-8 g/hari), pirimetamin (50-75 g/hari), dan vitamin
selama 6 minggu.

10
Pencegahan

11
Komplikasi

Komplikasi multipel dapat timbul pada toksoplasmosis kongenital, seperti


retardasi mental,
kejang,
tuli, dan
buta.
Toksoplasmosis ensefalitis dan abses otak dapat timbul dan menjadi permanen
dengan sequele neurologi, tergantung lokasi lesi dan luasnya kerusakan lokal dan
inflamasi. Lesi paling sering mengenai daerah ganglia basalis.
Toksoplasmosis okuler, tergantung dari lokasi dan beratnya retinokoroiditis,
Komplikasi mata lainnya dapat berupa katarak, oklusi pembuluh darah retina, dan
glaukoma sekunder.

12
Prognosis

Dengan terapi adekuat, toksoplasma dapat sembuh tanpa meninggalkan


sequele. Sebaliknya tanpa terapi gejala penyakit dapat berlangsung hilang
timbul dan menjadi bertambah berat.

13
14

Anda mungkin juga menyukai