Anda di halaman 1dari 16

GAGAL NAFAS

Your Subtitle Goes Here


Definisi

Gagal napas adalah memburuknya proses


pertukaran gas paru yang mendadak dan
mengancam jiwa, menyebabkan retensi karbon
dioksida dan oksigenasi yang tidak adekuat.
(Morton G.P, dkk, 2008)
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem
pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah
normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2)
dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah
ventilasi difusi atau perfusi (Susan Martin T, 1997).
Klasifikasi

Gagal napas akut diklasifikasikan menjadi :


1. gagal napas hipoksemia akut (tipe 1),
2. gagal napas hiperkapnia (tipe II),
3. atau gabungan gagal napas hiperkapnia dan
hipoksemia ( tipe 1 dan tipe II).
Etiologi

1. Penyakit paru/ jalan napas intrinsik


2. Penyakit bronkeal
3. Penyakit perenkim
4. Penyakit Kardiovaskuler
5. Gangguan Ekstrapulmonal Penyakit Pleura Dan
Dinding Dada
6. Gangguan Otot Pernafasan Dan Taut
Neuromuskular
7. Gangguan saraf perifer dan medula spinalis
8. Gangguan Sistem Saraf Pusat
Faktor Pemicu
Perubahan sekret trakeobronkus
Infeksi: virus atau bakteri
Gangguan pembersihan trakeobronkus
Obat-obatan: sedatif, narkotik, anestesia, oksigen
Inhalasi atau aspirasi iritan, muntah, benda asing
Gangguan kardiovaskular: gagal jantung, embolisme paru, syok
Faktor mekanis: pneumotoraks, efusi pleura, distensi abdomen
Trauma, termasuk pembedahan
Abnormalitas neuromuskular
Gangguan alergi: bronkospasme
Patofisiologi

Gagal mapas didefinisikan sebagai PaO2 50 mm Hg atau


kurang, PaCo2 lebih dari 50 mm Hg, dan pH arteri kurang dari
7,35%. Definisi ini valid hanya pada kasus ketika AGD dasar
dianggap normal. Pada pasien yang ditetapkan mengalami
hipoksemia kronis atau hiperkapnia, gagal napas akut ditandai
dengan deklorasi akut gas darah relatif terhadap kadar yang
sebelumnya, bukan nilai absolutnya. Pada pasien yang
mengalami penyakit paru kronik, AGD yang berkaitan denfan
gagal napas akut klasik mungkin tidak ada karena pasien ini
beradaptasi terhadap kadar gas darah di luar rentang ini,sesuai
dengan proses penyakit mereka.
Phatway Gagal Nafas
1. Trauma
2. Depresi system saraf pusat
3. Penyakit akut paru
4. Kelainan neurologis
5. Efusi pleura, hemotokrat dan pneumotorka

Gg saraf pernafasan dan otot pernafasan

permeabilitas membrane alveolan kafiler

Gg evitalium slveolar Gg endothalium


kapiler
Odema paru kelebiham
volume cairan
Cairan masuk ke intertisial
comlain paru
tahanan jalan nafas
cairan surfaktan
Kehilangan fungsi silia sal
Pernafasan
Gg pengembangan paru
Kolap alveoli Bersihan jalan nafas

ekspansi paru tidak efektif

Ventilasi dan perfusi


Tidak seimbang Pola nafas tidak efektif


Terjadi hipoksemia/hiperkapnia
Gg pertukaran gas

O2 dan CO2 Dyspenia,sianosis curah jantung Gg perfusi


jaringan
Sumber : (Harsono, 1996)
Manifestasi Klinis

Tanda gagal nafas total


1. Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan.
2. Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga serta tidak ada
pengembangan dada pada inspirasi
3. Adanya kesulitasn inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi buatan
Tanda gagal nafas parsial
1. Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan whizing
2. Ada retraksi dada
Gejala:
1. Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
2. Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2
menurun)
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemerikasan gas-gas darah arteri


2. Pemeriksaan rontgen dada
3. Hemodinamik
4. EKG
5. Analisis gas darah dan kadar elektrolit
6. Pemeriksaan darah lengkap: anemia bisa
menyebabkan hipoksia jaringan, polisitemia bisa
menyebabkan gagal napas hipoksemi kronik
Diagnosis

1. Sesak napas akut


2. PaO2 kurang dari 60 mmHg dengan pernapasan di
udara ruangan
3. PaCO2 lebih dari 50 mmHg
4. Ph darah sesuai dengan asidosis respiratorik
5. Perubahan status mental pasien
Prinsip Managemen Gagal Napas

1. Hipoksemia dapat menyebabkan kematian pada


gagal napas
2. Tujuan objektif primer untuk kembali normal dan
mencegah hipoksemia
3. Tujuan objektif sekunder untuk mengontrol PaCO2
dan asidosis respiratorik
4. Obati penyakit yang mendasari
5. Penderita dengan kelainan neuromuskuler :
monitor dan diobati
Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan gagal napas pada umumnya


meliputi oksigenasi jaringan yang adekuat,
meningkatkan kapasitas residu fungsional,
mempertahankan tekanan kapiler paru yang rendah,
mengobati penyakit dasar dan mengatasi komplikasi
yang timbul. Oksigenasi jaringan dengan cara
mempertahankan tekanan arteri yang aman,
mengurangi edema paru, menurunkan kebutuhan
oksigen seminimal mungkin
Komplikasi

1. Paru: emboli paru, fibrosis dan komplikasi sekunder penggunaan


ventilator
2. Jantung: cor pulmonale, hipotensi, penurunan kardiak output, aritmia,
perikarditis dan infark miokard akut
3. Gastrointestinal: perdarahan, distensi lambung, ileus, diare dan
pneumoperitoneum. Stress ulcer sering timbul pada gagal napas akut
4. Polisitemia
5. Infeksi nosokomial: pneumonia, infeksi saluran kemih, sepsis
6. Ginjal: gagal ginjal akut dan ketidaknormalan elektrolit dan asam
basa
7. Nutrisi: malnutrisi dan komplikasi yang berhubungan dengan
pemberian nutrisi enteral atau parenteral
Prognosis

1. Angka kematian karena gagal napas tergantung etiologi


dan penyakit yang mendasarinya
2. Prognosis cukup baik jika gagal napas pada fase akut
dan tidak ada hipoksemia lama (pada kasus kejang atau
intoksikasi)
3. Prognosis lumayan pada keadaan yang berhubungan
dengan gagal napas kronik sekunder seperti penyakit
neuromuscular atau kelainan rongga thoraks
4. Prognosis buruk pada gagal napas yang berhubungan
dengan eksaserbasi akut pada penyakit kronik
Pencegahan

Karena gagal napas bukan merupakan suatu penyakit


tersendiri, melainkan merupakan hasil beberapa kelainan
yang ada di paru, maka pencegahan terbaik adalah
kelainan di paru tersebut secara efektif dan cepat.
Penting untuk diwaspadai infeksi yang timbul di sistem
respirasi walaupun ringan. Pasien dengan masalah di
paru sebisa mungkin harus menghindari pajanan polutan.
Jika sudah terjadi gagal napas tindakan terbaik untuk
pasien adalah perawatan di ICU dengan peralatan
lengkap dan pengawasan ketat. Pemakaian ventilasi
mekanis akan membantu meminimalkan komplikasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai