Gartika Sapartini
Berlangsung dalam
Membutuhkan beberapa menit
tindakan ANAFILAKSIS setelah paparan
emergensi terjadi, dapat
bertahan >2 jam
Mengancam
jiwa
Beberapa penyebab terjadinya alergi
Sumber: www.medindia.net.
Penyebab terjadinya reaksi anafilaksis
Sumber: Simons dkk
IMUNOLOGI
Reaksi
hipersensitivitas
tipe I
Pelepasan
Interaksi
mediator-
antara IgE
mediator Anafilaksis dengan
induksi reaksi
alergen
anafilaksis
Sel mast
atau
basofil
PATOFISIOLOGI
Sumber: www.as.miami.edu.
PATOFISIOLOGI
Reaksi-reaksi
imunologis
yang bersifat
multiorgan
80%
manifestasi
pada kulit
PATOFISIOLOGI
Sumber: www.bio.davidson.edu.
PATOFISIOLOGI
Mediator-mediator yang berperan dalam reaksi anafilaksis beserta korelasi klinisnya
PATOFISIOLOGI
Sumber: www.bio.davidson.edu.
DIAGNOSIS
Kriteria klinis dari anafilaksis
Sumber: Simons dkk.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Fisik
Anamnesis
Waktu & lokasi
Terapi saat onset
Lama serangan
Hal-hal yang diduga dapat menyebabkan
terjadinya anafilaksis:
konsumsi obat-obatan dalam 6 jam terakhir
sengatan binatang
aktivitas fisik (olah raga)
status atopi
Pemeriksaan Fisik
Skin test:
menentukan penyebab spesifik reaksi anafilaksis
pemantauan ketat
dilakukan dalam 3 4 minggu setelah onset awal
DIAGNOSIS BANDING
Berdasarkan manifestasi klinis:
DIAGNOSIS BANDING
Berdasarkan penyebab kelainan:
TATALAKSANA
Reaksi Anafilaksis
Adrenalin**
** Adrenalin i.m. 1:1000 (dapat diulangi setiap 5 menit jika tidak ada perbaikan),
tempat penyuntikan terbaik pada daerah anterolateral paha 1/3 tengah
Penegakkan
diagnosis
alergi
Menentukan Penentuan
patomekanisme alergen pencetus
yang terlibat reaksi anafilaksis
PENCEGAHAN