Anda di halaman 1dari 125

TUMBUH KEMBANG ANAK

By. Nursyahid Siregar, SST


Tujuan mempelajari Tumbuh
Kembang
Sebagai alat ukur dalam asuhan
keperawatan.
Diperlukan untuk mengetahui yang normal
dalam rangka mendeteksi deviasi dari
normal.
Sebagai guideline untuk menilai rata-rata
terhadap perubahan fisik, intelektual, sosial
dan emosional yang normal.
Mengetahui perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan merupakan penuntun
bagi perawat dalam mengkaji tingkat
fungsional anak dan penyesuaiannya
terhadap penyakit dan dirawat di rumah sakit.
TUMBUH KEMBANG
TUMBUH :
BERTAMBAHNYA SEL-SEL TUBUH/
UKURAN TUBUH BERTAMBAH
BERKAITAN DENGAN HAL FISIK YANG
TERLIHAT
TINGGI BADAN & BERAT BADAN
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan
dangan masalah perubahan dalam besar,
jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat ( gram, pound ) ukuran panjang
( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan
metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen
tubuh).
Perkembangan ( Development ) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.
Perkembangan menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan.
Prinsip tumbuh kembang
tumbuh kembang terus menerus
dan komplek
tumbuh kembang merupakan
proses yang teratur dan dapat
diprediksi
tumbuh kembang berbeda dan
terintegrasi
setiap aspek tumbuh kembang
berbeda dalah setiap tahapnya dan
dapat dimodifikasi
tahapan tumbang spesifik untuk
setiap orang
Prinsip Perkembangan
manusia tumbuh secara terus menerus
manusia mengikuti bentuk yang sama dalam pertumbuhan dan
perkembangan
manusia berkembang menyebabkan dia mendapatkan proses
pembelajaran dan kematangan
masing-masing tahapan perkembangan memiki karakteristik tertentu
selama bayi (infancy) dan balita merupakan saat pembentukan
perilaku, gaya hidup, dan bentuk pertumbuhan.
BEBERAPA PERIODE
INFANT : 0 1 THN
TOODLER : 1 3 THN
PRE SCHOOL : 3 6 THN
SCHOOL : 6 12 THN
ADOLECENT : 12 17 THN
Menutur Hasil Rapat Kerja UKK
pediatric Sosial di Jakarta
Masa Pranatal
Masa Mudigah/embrio : konsepsi 8
Minggu
Masa janin/fetus : 9 minggu lahir.
Masa Bayi : usia 0 1 tahun
a. Masa Neonatal : 0 28 hari : Masa
Neoratal dini : 0 7 hari, Masa Neonatal
lanjut : 8 28 hari.
b. Masa pasca Neonatal : 29 hari 1
tahun
Masa Toddler : usia 1 3 tahun
Masa Pra Sekolah : Usia 3 6 tahun
Masa Sekolah : Usia 6 18/20 tahun
c. Masa Pra remaja : usia 6 10 tahun
d. Masa Remaja : masa remaja dini wanita
usia 8 13 tahun, pria usia 10 15 tahun,
Masa temaja lanjut Wanita usia 13 18
tahun, Pria usia 15 20 tahun.
Indikator Pertumbuhan &
Perkembangan Anak
Pertumbuhan Anak :
Peningkatan ukuran tubuh :
Berat badan
Tinggi badan
Lingkar kepala
Faktor penentu pertumbuhan anak

Internal :
Genetik : ayah, ibu, nenek,
kakek, dst
Proses selama kehamilan :

nutrisi, penyakit, obat, polusi, dll


Eksternal: nutrisi, penyakit, polusi,
aktivitas fisik
Perkembangan Anak
Fungsi-fungsi individu
sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
motorik (gerak kasar, halus)
kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
komunikasi / berbahasa
emosi - sosial
kemandirian
kreativitas
kerjasama dan kepemimpinan
moral-spiritual
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG ANAK
FAKTOR FISIK
FAKTOR BIOLOGIS
FAKTOR PSIKOLOGIS
FAKTOR SOSIAL
Peningkatan Berat Badan
Berat badan lahir meningkat: 10-14 hari
6 bulan pertama: 20 gr/hari
5 bulan : Dua kali lipat berat badan lahir
1 tahun : Tiga kali lipat berat badan lahir
Usia 1-5 tahun: 2.5 kg/tahun
Lingkar Kepala
Berhubungan dengan perkembangan volume
otak
Lingkar kepala lebih besar dari normal
(makrosefali)
88% IQ normal,
5 % keterbelakangan mental ringan
7 % keterbelakangan mental berat (Lober &
Priestly, 1981)
Lingkar kepala lebih kecil dari normal
(mikrosefali)
keterbelakangan mental
Kehamilan, kelahiran, penyakit sampai umur 3
tahun
Pola Pertumbuhan dan
Perkembangan
Directional trends
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan
secara teratur, berhubungan dengan
petunjuk atau gradien atau reflek dari
perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi
neuromuscular
Prinsip-prinsip ini meliputi:
Cephalocaudal atau Head to tail (dari arah
kepala ke kaki)
Misalnya: mengangkat kepala dulu kemudian
mengangkat dada dan menggerakkan
ekstremitas bagian bawah.
Proximodistal atau Near to Far
Direction(Menggerakkan anggota gerak yang paling
dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang
lebih jauh dari pusat)
Misalnya: bahu dulu baru jari-jari.
Mass to specific atau simple to
complex(Menggerakkan daerah yang lebih
sederhana dulu baru kemudian daerah yang lebih
kompleks)
Misalnya: mengangkat bahu dulu baru kemudian
menggerakkan jari-jari yang lebih sulit atau
melambaikan tangan baru bisa memainkan jarinya
Sequential Trends
mis : tengkurap - merangkak;
berdiri - berjalan.
Sensitive Period :
Masa Kritis, Masa Sensitif ,
Masa Optimal
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang adalah proses yang
continue sejak dari konsepsi sampai
maturitas /dewasa yang dipengaruhi oleh
factor bawaan dan lingkungan.
Dalam periode tertentu terdapat masa
percepatan atau masa perlambatan serta laju
tumbuh kembang yang berlainan diantara
organ-organ.
Pola perkembangan anak adalah sama pada
semua anak, tetapi kecepatan berbeda
antara anak yang satu dengan yang lain.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
: Jean Piaget
PERKEMBANGAN MORAL :
L. Kholberg
PERKEMBANGAN EGO :
Erik Erikson
PERKEMBANGAN IMAN
:James Fowler
Tumbang infant
1 bulan
- Membawa tangannya menuju ke mata dan
mulut
- Menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri jika
ditengkurapkan
- Mengikuti pergerakan benda pada jarak sekitar
15 cm dari garis tengah mukanya (tepat di
depannya)
- Bereaksi terhadap suara berupa kaget,
menangis atau terdiam
- Berpaling kepada suara atau bunyi yang
dikenalnya
- Memperhatikan wajah seseorang
3 bulan
- Mengangkat kepala 45 derajat (mungkin sampai 90 derajat)
jika ditengkurapkan
- Membuka dan menutup tangannya
- Jika diberdirikan diatas permukaan yang datar, kakinya
menekan ke bawah
- Mengikuti gerakan mainan yang bergoyang dan berusaha
mencapainya
- Mengikuti pergerakan benda di depan wajahnya, dari kanan ke
kiri atau sebaliknya
- Memperhatikan wajah lebih seksama
- Tersenyum mendengar suara ibunya
- Mulai mengeluarkan suara-suara
5 bulan
- Mulai bisa menegakkan kepalanya dengan
mantap
- Berguling dari tengkurap ke terlentang
- Menggapai benda
- Mengenali orang pada jarak tertentu
- Mendengarkan suara orang dengan seksama
- Tersenyum spontan
- Menjerit dengan gembira
7 bulan
- Duduk tanpa bantuan
- Bila diberdirikan, bisa menahan beberapa berat badannya
- Memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan kiri atau
sebaliknya
- Memperhatikan benda yang dijatuhkan
- Bereaksi bila namanya dipanggil
- Bereaksi bila dilarang
- Mengoceh, menggabungkan vokal dan konsonan
- Bergoyang dengan penuh suka cita bila diajak bermain
- Bermain ciluk-ba
9 bulan
- Berusaha menggapai mainan yang berada diluar
jangkauannya
- Tampak keberatan bila mainannya diambil
- Merangkak atau melata pada tangan dan lutunya
- Berusaha untuk berdiri
- Berdiri dengan berpegangan
- Mengucapkan 'mama' atau 'papa'
12 bulan
- Duduk dari posisi tengkurap
- Berjalan dengan berpegangan, mungkin melangkah
1-2 langkah tanpa bantuan
- Berdiri tegak tanpa bantuan untuk beberapa saat
- Memanggil orangtuanya dengan menyebut 'mama'
atau 'papa'
- Minum dari gelas
- Bertepuk tangan dan melambaikan tangannya.
Perkembangan kognitif
Perkembangan Kognitif Anak Usia
1 2 Tahun (12 24 bulan)
Sewaktu lahir, berat otak anak
sekitar 27% berat otak orang
dewasa. Pada usia 2 tahun, berat
otak anak sudah mencapai 90%
dari berat otak orang dewasa
(sekitar 1200 gram). Hal ini
menunjukkan bahwa pada usia ini,
masa perkembangan otak sangat
pesat. Pertumbuhan ini
memberikan implikasi terhadap
kecerdasan anak.
Sewaktu lahir, berat otak anak
sekitar 27% berat otak orang
dewasa. Pada usia 2 tahun, berat
otak anak sudah mencapai 90% dari
berat otak orang dewasa (sekitar
1200 gram). Hal ini menunjukkan
bahwa pada usia ini, masa
perkembangan otak sangat pesat.
Pertumbuhan ini memberikan
implikasi terhadap kecerdasan anak.
Tumbang toddler
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Biologis
Secara umum pertumbuhan baik dari
segi berat maupun tinggi badan
berjalan cukup stabil/ lambat.Rata-
rata bertambah sekitar 2,3 kg
/tahun,sedangkan tinggi badan
bertambah sekitar 6 7 cm / tahun (
tungkai bawah lebih dominan untuk
bertambah dibanding anggota tubuh
lain ).
Hampir semua fungsi tubuh sudah matang
dan stabil sehingga dapat beradaptasi
dengan berbagai perubahan dan
stress,sehingga saat ini sudah bisa diajarkan
toilet training .
Pada fase ini perkembangan motorik sangat
menonjol.
2. Perkembangan psikososial
Menurut Sigmund Freud, pada fase ini
tergolong dalam fase anal dimana pusat
kesenangan anak pada perilaku menahan
faeses bahkan kadangkala anak bermain-
main dengan faesesnya. Anak belajar
mengidentifikasi tentang perbedaan antara
dirinya dengan orang lain disekitarnya.
Konflik yang sering terjadi adalah adanya
Oedipus complex atau katarsis yaitu dimana
seorang anak laki-laki menyadari bahwa
ayahnya lebih kuat dan lebih besar
dibandingkan dirinya. Sedangkan pada
wanita disebut dengan elektra complex.
Sedangkan Erickson menggolongkan tahap
ini dalam fase Otonomi vs Guilt, ( inisiatif vs
rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini
berpusat pada kemampuan anak untuk
mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan
Fase Preoperasional dimana sifat egosentris
sangat menonjol. Pada fase ini.sering
ditemukan ketidakmampuan untuk
menempatkan diri sendiri ditempat orang lain.
Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase
Konvensional ,anak mulai belajar baik dan
buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai
dasar peletakan nilai moral.
Kohlberg menggolongkan fase ini dalam 3
tahap,yaitu :
1. Egosentris :kebaikan seperti apa yang saya mau
2. Oreintasi :hukuman dan ketaatan,baik dan buruk
sebagai konsekuensi tindakan
3. Inisiatif : anak menjalankan aturan sebagai sesuatu
yang menyenangkan dirinya.
3. Komunikasi
Adanya rasa ingin tahu yang
besar dan belum fasihnya
kemampuan Bahasa,sehingga
pada saat memberikan
penjelasan kepada anak toddler
gunakanlah kata-kata yang
sederhana dan singkat.
4. Nutrisi
Kebutuhan nutrisi yang tinggi karena mereka terus
bergerak.kebutuhan nutrisi tiap anak sekitar 1800
kalori dan akan menurunpada setiap pertambahan
usia sekitar 90 kkal/kg BB

5. Pengaruh permaianan sangatlah penting pada masa


ini, yaitu berpengaruh dalam perkembangan
intelektual dimana dengan melakukan eksplorasi dan
manipulasi terhadap alat permainan,mulai
mengembangkan otonomi dalam permainan, dan
belajar memecahkan masalah. Tidak kalah penting
pula pengaruh terhadap perkembangan moral, yaitu
anak akan mempelajari nilai benar dan salah dalam
permainan sehingga mereka dapat diterima
lingkungannya.
Permainan yang tepat adalah solitary play ( 1 2 th )
dan parallel play ( 2 3 tahun )
6. Trauma
Kecenderungan cedera, karakteristiknya
yang tidak bisa diam ,penuh rasa ingin tahu
sering menjadi penyebab cedera fatal bahkan
sampai kematian apabila orang tua kurang
waspada.
Pada usia 1 2 tahun, anak memiliki rasa
ingin tahu yang sangat besar. Pada usia ini,
anak mengembangkan rasa
keingintahuannya melalui beberapa hal
berikut ini :
1. Belajar melalui pengamatan/ mengamati
2. Meniru orang tua
3. Belajar konsentrasi
4. Mengenal anggota badan
5. Memahami bentuk, kedalaman,
ruang dan waktu
6. Mulai mampu berimajinasi.
7. Mampu berpikir antisipatif
8. Memahami kalimat yang terdiri
dari beberapa kata
9. Cepat menangkap kata-kata
baru
Perkembangan Kognitif Anak Usia 2
3 Tahun (24 36 Bulan)
1. Berpikir simbolik
2. Mengelompokkan, mengurut
dan menghitung
3. Meningkatnya kemampuan
mengingat
4. Berkembangnya pemahaman
konsep
5. Puncak perkembangan bicara
dan bahasa
Tumbang pra sekolah
Dalam hal pertumbuhan, Secara fisik anak
pada tahun ketiga terjadi penambahan BB
1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB 14,6
kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm
dan TB rata-rata 95 cm.
Kecepatan pertumbuhan pada tahun
keempat hampir sama dengan tahun
sebelumnya.BB mencapai 16,7 kg dan TB
103 cm sehingga TB sudah mencapai dua
kali lipat dari TB saat lahir.Frekuensi nadi
dan pernafasan turun sedikit demi sedikit.
Pertumbuhan pada tahun kelima sampai
akhir masa pra sekolah BB rata-rata
mencapai 18,7 kg dan TB 110 cm,yang
mulai ada perubahan adalah pada gigi yaitu
kemungkinan munculnya gigi permanen
sudah dapat terjadi.
Sementara tidak jauh beda dalam segi
perkembangan, kemampuan beberapa aspek vital
anak mengalami peningkatan-peningkatan signifikan
dari tahun ketahun, diantaranya adalah Aspek
motorik :
Tahun ketiga
Anak mampu berdiri diatas satu kaki untuk beberapa
detik,menaiki tangga dengan kaki bergantian,dan
turun dengan dua kaki untuk melangkah,melompat
panjang.Anak mampu menyusu balok menara 9-10
kotak.membangun jembatan dengan 3 kotak,mampu
memasukkan biji-bijian kedalam kotak berleher
sempit dengan benar dan dalam menggambar anak
dapat meniru lingkaran dan silangan serta
menyebutkannya.
Tahun keempat
Anak sudah dapat melompat dan meloncat dengan satu
kaki,menangkap bola dengan tepat,berjalan mnuruni tangga
dengan kaki bergantian.anak sudah mampu menggunakan
gunting dengan baik untuk memotong gambar mrngikutio
garis,dapat memasang sepatu tetapi belum dapat mengikat
talinya .

Tahun kelima
Pada tahun kelima sampai ke enam anak sudah mampu
melompat dan meloncat pada kaki bergantian serta melempar
dan menangkap bola dengan baik .Anak sudah mampu
menggunakan gunting dan alat sederhana seperti pensil dengan
sangat baik,mampu mengikat tali sepatu,anak juga sudah
mampu mencetak beberapa huruf,angka atau kata seperti nama
Aspek Sosial
Pada tahun ketiga anak sudah hampir mampu berpakaian dan
makan sendiri,rentang perhatian meningkat ,mengetahui jenis
kelaminnya sendiri,dalam permainan sering mengikuti
aturannya sendiri tetapi anak sudah mulai berbagi.
Tahun keempat anak sudah cenderung mandiri dan keras
kepala atau tidak sabar,agresif secara fisik dan
verbal,mendapat kebanggan dalam pencapaian,masih
mempunyai banyak rasa takut.pada akhir usia prasekolah anak
sudah jarang memberontak,lebih tenang,mandiri,dapat
dipercaya,lebih bertanggungjawab,mencoba untuk hidup
berdasarkan aturan,bersikap lebih baik,dalam permainan sudah
mencoba mengikuti aturan tetapi kadang curang.
Aspek Kognitif
Tahun ketiga berada pada fase pra
conceptual,anak cenderung egosentrik dalam
berfikir dan berperilaku,mulai memahami
waktu,mengalami perbaikankonsep tentang
ruang,dan mulai dapat memandang konsep dari
perspektif yang berbeda.

Tahun keempat anak berada pada fase


inisiatif,memahami waktu lebih baik,menilai
sesuatu menurut dimensinya,penilaian muncul
berdasarkan persepsi,egosentris mulai
berkurang,kesadaran social lebih tinggi,mereka
patuh kepada orang tua karena mempunyai
batasan bukan karena memahami hal benar
atau salah.
Thank.s
Tumbang anak usia sekolah
I.Pertumbuhan dan Perkembangan
Fisik
a. Parameter Umum
Rata rata tinggi badan anak usia 6 tahun
adalah 112,5 cm dan rata-rata BB anak usia
6 tahun mencapai 21 Kg.

b. Nutrisi
Kebutuhan kalori harian anak usia 6 tahun
menurun berhubungan dengan ukuran tubuh,
dan rata-rata membutuhkan 2.400 kalori
perhari. Banyaknya anak yang tidak
menyukai sayuran, biasanya hanya 1 jenis
makanan, yang disukai orang tua memiliki
peranan penting dalam mepengaruhi pilihan
anak terhadap makanan.
c. Pola Tidur
Kebutuhan tidak setiap anak bervariasi biasanya
memiliki tentang 8 sampai 9,5 jam setiap malam.

d. Kesehatan Gigi
Mulai sekitar usia 6 tahun gigi permanen tumbuh dan
anak secara bertahap kehilangan gigi desi dua.

e. Eliminasi
Pada usia 6 tahun, 85 % anak memiliki kendala
penuh terhadap kandung kemih dan defekasi,
enurisis Nokturnal (mengompol) terjadi pada 15%
anak berusia 6 tahun.
Perkembangan Motorik

Motorik Kasar

Biasanya anak bermain


sepatu roda, berenang,
kemampuan berlari dan
melompat meningkat secara
progresif

Motorik Halus

Anak mampu menulis tanpa


merangkai huruf misalnya.
Hanya menulis salah satu
huruf saja.
II. Perkembangan Psikososial

a. Tinjauan (Erikson)
1. Erikson menyatakan krisis psikososial yang dihadapi sebagai
Industri Versus Inferioritas
a. Hubungan dengan orang terdekat anak meluas hingga
mencakup teman sekolah dan guru.
b. Anak usia sekolah secara normal telah menguasai tiga tugas
perkembangan pertama (kepercayaan, otonomi, dan inisiatif)
dan saat ini berfokus pada penguasaan kepandaian (Industry).
c. Perasaan industri berkembang dari suatu keinginan untuk
pencapaian.
d. Perasaan inferioritas dapat tumbuh dari harapan yang tidak
realistis atau perasaan gagal dalam memenuhi standar yang
ditetapkan orang lain untuk anak. Ketika anak merasa tidak
adekuat, rasa percaya dirinya akan menurun.
2. Anak usia sekolah terikat dengan
tugas dan aktivitas yang dapat ia
selesaikan.

3. Anak usia sekolah mempelajari


peraturan, kompetensi, dan kerja
sama untuk mencapai tujuan.

4. Hubungan sosial menjadi sumber


pendukung yang penting semakin
meningkat.
Rasa takut dan stesor
1. Sebagian perasaan takut yang terjadi sejak masa
kanak-kanak awal dapat terselesaikan atau
berkurang, namun, anak dapat menyembunyikan
rasa takutnya untuk menhindari dikatakan sebagai
pengecut atau bayi.

2. Rasa takut yang sering terjadi


a. Gagal di sekolah
b. Gertakan
c. Guru yang mengintimidasi
d. Sesuatu yang buruk terjadi pada orang tua
Stresor yang sering terjadi
a. Stresor untuk anak usia sekolah yang lebih
kecil, yaitu dipermalukan, membuat keputusan,
membutuhkan izin / persetujuan, kesepian,
kemandirian, dan lawan jenis.

b. Stresor untuk anak usia sekolah yang lebih


besar yaitu kematangan seksual, rasa malu,
kesehatan, kompetensi, tekanan dari teman
seksual, rasa malu, kesehatan, kompetisi,
tekanan dari teman sebaya, dan keinginan
untuk menggunakan obat-obatan.
Sosialisasi

1. Masa usia sekolah merupakan periode perubahan dinamis dan


kematangan seiring dengan peningkatan keterlibatan anak
dalam aktivitas yang lebih kompleks, membuat keputusan,dan
kegiatan yang memiliki tujuan.

2. Ketika anak usia sekolah belajar lebih banyak mengeani


tubuhnya, perkembangan sosial berpusat pada tubuh dan
kemampuannya.

3. Hubungan dengan teman sebaya memegang peranan penting


yang baru.

4. Aktivitas kelompok, termasuk tim oleh raga, biasanya


menghabiskan banyak waktu dan energi.
Bermain dan mainan
1. Bermain menjadi lebih kompetetif dan kompleks selama periode usia sekolah.

2. Karakteristik kegiatan meliputi tim oleh raga, klub rahasia, aktivitas geng,
pramuka atau organisasi lain. Puzzle yang rumit, koleksi, permaianan papan,
membaca, dan mengagumi pahlawan tertentu.

3. Peraturan dan ritual merupakan aspek penting dalam bermain dan permaianan.

4. Mainan, permainan, dan aktivitas yang mengingatkan pertumbuhan dan


perkembangan meliputi:

a. Permainan kartu dan papan bertingkat yang rumit


b. Buku dan kerajinan tangan
c. Musik dan seni.
d. Kegiatan olah raga (mis., berenang)
e. Kegiatan tim
f. Video game (Tingkatkan pemantauan orang tua terhadap isi permainan untuk
menghindari pajanan terhadap perilaku kekerasan dan seksual yang tidak
dikehendaki).
Disiplin

1. Anak usia sekolah mulai menginternalisasikan pengendalian


diri dan membutuhkan sedikit pengarahan dari luar. Mereka
melakukannya, walaupun membutuhkan orang tua atau orang
dewasa lain yang dipercaya untuk menjawab pertanyaan dan
memberikan bimbingan untuk membuat keputusan.

2. Tanggung jawab pekerjaan rumah tangga membantu anak usia


sekolah merasa bahwa mereka merupakan bagian penting
keluarga dan meningkatkan rasa pencapaian terhadap
prestasi mereka.

3. Izin mingguan, diatur sesuai dengan kebutuhan dan tugas


anak, membantu dalam mengajarkan keterampilan, nilai, dan
rasa tanggung jawab.

4. Ketika mendisiplinkan anak usia sekolah, maka orang tua dan


pemberi asuhan lain harus menyusun batasan yang konkret
dan beralasan serta mempertahankan peraturan sampai
batas minimal.
IV. Perkembangan Psikoseksual

Tinjauan (Freud) :

1. Periode latensi, yang terjadi dari usia 5 sampai 12


tahun, menunjukkan tahap yang relatif tidak
memperhatikan masalah seksual sebelum masa
pubertas dan remaja.

2. Selama periode ini, perkembangan harga diri


berkaitan erat dengan perkembangan keterampilan
untuk menghasilkan konsep nilai dan menghargai
seseorang.
Perkembangan Seksual

1. Masa praremaja dimulai pada akhir usia sekolah,


perbedaan pertumbuhan dan kematangan diantara
kedua gender semakin nyata pada masa ini.

2. Pada tahap awal usia sekolah, anak memperoleh


lebih banyak pengetahuan dan sikap mengenai seks.
Selama masa usia sekolah, anak menyaring
pengetahuan dan sikap tersebut.

3. Pertanyaan mengenai seks memerlukan jawaban


jujur yang berdasarkan tingkat pemahaman anak.
V. Perkembangan Kognitif

a. Tinjauan (Piaget)
1. Anak berusia antara selama 7 dan 11 tahun berada dalam
tahap konkret operasional, yang ditandai denga penalaran
induktif, tindakan logis, dan pikiran konkret yang reversibel.

2. Karakteristik spesifik tahap ini antara lain:


a. Transisi dari egosentris ke pemikiran objektif (yi., melihat dari
sudut pandang orang lain, mencari validasi, bertanya).
b. Berfokus pada kenyataan fisik saat ini disertai
ketidakmampuan melihat untuk melebihi kondisi saat ini.
c. Kesulitan menghadapi masalah yang jauh, masa depan atau
hipotesis.
d. Perkembangan berbagai klasifikasi mental dan aktivitas yang
di minta.
e. Perkembangan prinsip konservasi (yi., volume, berat, massa,
dan angka).
3. Aktivitas yang khas pada anak tahap ini
antara lain:
a. Mengumpulkan dan menyortir benda (mis.,
kartu baseball, boneka, dan kelerang).
b. Meminta / memesan barang-barang
menurut ukuran, bentuk, berat, dan kriteria
lain.
c. Mempertimbangkan pilihan dan variabel
ketika memecahkan masalah.
Bahasa

1. Anak mengembangkan pola


artikulasi orang dewasa formal
pada usia 7 sampai 9 tahun.

2. Anak belajar bahwa kata-kata


dapat dirangkai dalam bentuk
terstruktur.

3. Kemampuan membaca merupakan


salah satu keterampilan paling
penting yang dikembangkan oleh
anak.
VI. Perkembangan Moral

Menurut Kohlberg, anak-anak sampai


pada tingkat konvensional tahap
konformitas peran, biasanya antara
usia 10 dan 13 tahun. Mereka
mengalami peningkatan keinginan
untuk menyenangkan orang lain.
Mereka juga mengamati dan untuk
beberapa pengembangan,
eksternalisasi standar orang lain dan
ingin di anggap baik oleh orang-orang
yang pendapatnya mereka penting.
VII. Peningkatan Kesejahteraan

a. Umum
Menganjurkan keluarga untuk mengikuti rekomendasi untuk kunjungan perawatan anak
sehat, skrining, imunisasi, dan keamanan.

b. Nutrisi
1. Menganjurkan pola makan yang sehat dan membantu membentuk pilihan makanan anak
yang positif.
2. Mengingatkan anak dan pemberi asuh mereka untuk membatasi makanan siap saji yang
tidak bergizi (junk food).
3. Memberikan penyuluhan tentang dasar-dasar piramida makanan dan bantu anak untuk
membedakan antara makanan yang bergizi dan tidak bergizi.

c. Tidur
Menganjurkan keluarga untuk membuat kesepakatan waktu tidur dan memberikan
keleluasaan pada malam hari saat liburan sekolah.
d. Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Membantu perkembangan perasaan mampu
(industry) dengan mendorong perkembangan
keterampilan anak disekolah, olah raga, bermain,
dan aktivitas lainnya.

2. Konseling keluarga mengenai tindakan keamanan


untuk anak yang ditingalkan kedua orang tuanya
selama bekerja.

3. Menganjurkan orang tua untuk membatasi waktu


nonron TV keluarga.
e. Keluarga
1. Menganjurkan komunikasi terbuka

2. Mengembangkan tanggung jawab dengan tugas-tugas dan


keterikatan pada peraturan dan jadwal keluarga.

3. Mendorong pengambilan keputusan dan individualitas. Demikian


pula anak mempelajari untuk menerima konsekuensi dari
tindakannya sendiri.

4. Menganjurkan orang tua untuk mengetahui teman kelompok


sebaya anak. Teman sebaya adalah penting, tetapi anak akan
kembali kepada keluarga untuk mendapat dukungan dan
persetujuan.
Kesehatan

1. Meningkatkan
perawatan diri dan
kebersihan, termasuk
flossing.

2. Memantau anak
terhadap masalah
perilaku.
g. Bimbingan antisipasi.
Mengajarkan anak tentang pubertas dan
semua perubahan emosi serta fisik; obat-
obatan, alkohol, tembakau; dan pendidikan
seks.
PENYULUHAN ANAK DAN
KELUARGA
Tindakan keamanan untuk Anak yang Ditinggal di Rumah
Tanpa Orang Dewasa

Buatlah daftar nomor telepon darurat dan pastikan anak


mengetahi cara menggunakannya.

Instruksikan anak untuk memberitahu kepada si penelpon bahwa


orang tua tidak dapat menerima telepon karena mereka sibuk
daripada mengatakan orang tua tidak ada dirumah.

Ajarkan anak tentang pertolongan pertama dan tindakan


keselamatan dasar (mis., kebakaran, keselamatan terkait
cuaca, dan memasak) yang sesuai.
Buatlah rutinitas setelah pulang sekolah, dan
pastikan bahwa anak dapat memahaminya.

Instruksikan anak untuk mengunci setiap pintu dan


tidak memperhatikan kunci rumah kepada orang lain.

Pertimbangkan memelihara hewan peliharaan untuk


menemani anak.

Pulang ke rumah sesuai rencana. Jika terjadi


penundaan yang penting maka telepon rumah anak
untuk menghilangkan anisetas.
Pertumbuhan Fisik & Kesehatan
Remaja
1.Definisi Remaja

Remaja didefinisikan sebagai tahap


perkembangan transisi yang
membawa individu dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa, yang ditandai
dengan perubahan fisik karena
pubertas serta perubahan kognitif dan
sosial.
Pandangan Teoritis tentang Remaja
G. Stanley Hall : adolescence is a time of
storm and stress .
Artinya, remaja adalah masa yang penuh
dengan badai dan tekanan jiwa.
yaitu masa di mana terjadi perubahan besar
secara fisik, intelektual dan emosional pada
seseorang yang menyebabkan kesedihan
dan kebimbangan (konflik) pada yang
bersangkutan, serta menimbulkan konflik
dengan lingkungannya
Pertumbuhan Fisik Remaja

Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam


tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir
daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut
trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang
lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi
sekitar usia 15 17 tahun, sekarang sekitar 12 14
tahun.
Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan
sepenuhnya pada usia 23 24 tahun dan perempuan
pada usia 19 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai
tinggi maksimum pada usia 18 20 dan perempuan
pada usia 13 14 tahun.
Pubertas

Pubertas adalah periode pada masa remaja


awal yang dicirikan dengan perkembangan
kematangan fisik dan seksual sepenuhnya
(Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai
dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri
seks primer dan sekunder.
Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap
Kondisi Psikologis Remaja
Hampir semua remaja memperhatikan perubahan
pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik
dan perhatian remaja berpengaruh pada citra
jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-
esteem).

Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan


tentang citra jasmani, yaitu :
Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender).
Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
Masalah Kesehatan pada Remaja

Remaja memiliki resiko kesehatan paling


tinggi karena faktor kecelakaan, alkohol,
narkoba, hamil diluar nikah, kebiasaan
makan (diet) dan perilaku hidup sehat yang
buruk.
Teori tumbuh kembang
Erikson (perkembangan kepribadian)

1. Trust vs Mistrust (0-1thn)


2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
(1-3 thn)
3. Inisiatif vs Kesalahan (3-6 thn)
4. Kerajinan vs Inferioritas (6-12 thn)
5. Identitas vs Kekacauan Identitas (12 -18 thn)
6. Keintiman vs Isolasi (20-30 thn)
7. Generativitas vs Stagnasi ( 30-60 thn)
8. Integritas vs Keputusasaan (> 60 thn)
Sigmund Freud (Teori Psikoanalisis)
Struktur kepribadian manusia itu terdiri
dari id, ego dan superego
Perkembangan kepribadian :
(1) tahap oral
(2) tahap anal: 1-3 tahun
(3) tahap palus: 3-6 tahun
(4) tahap laten: 6-12 tahun
(5) tahap genital: 12-18 tahun
Teori perkembangan Piaget
1. Sensorimotor (0 2 tahun)
Perilaku preverbal, kegiatan motorik
sederhana terkoordinasi, dapat
mempersepsikan perasaan yang berbeda
2. Preoperasional (3 7 tahun)
Egoscentrism: dapat menghubungkan
konsep suatu benda dengan kenyataan,
konsep elaborate (rumit/panjang),
mengajukan pertanyaan.
3. Concrete operation (7 12 tahun)
Pemecahan masalah: mulai mengerti
hubungan seperti ukuran, mengetahuai kiri
dan kanan, mempunyai pendapat atau sudut
pandang.
4. Formal operation (mulai 12 tahun)
Hidup dalam sekarang/nyata dan bukan
sekarang/ tidak nyata, lebih mempokuskan
kepada sesuatu yang mungkin, dapat
menggunakan alasan ilmiah, dapat
menggunakan logika.
Teori Kohlberg
1. Taraf Pra-Konvensional
Pada taraf ini anak telah memiliki sifat responsif
terhadap peraturan dan cap baik dan buruk, hanya
cap tersebut ditafsirkan secara fisis dan hedonistis
(berdasarkan dengan enak dan tidak enak, suka dan
tidak suka) kalau jahat dihukum kalau baik diberi
hadiah. Anak pada usia ini juga menafsirkan baik
buruk dari segi kekuasaan dari asal peraturan itu
diberi, orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya.
Pada taraf ini terdiri dari dua tahpan yaitu :
1) punishment and obedience orientation. Akibat-akibat fisik
dari tindakan menentukan baik buruknya tindakan tersebut
menghindari hukuman dan taat secara buta pada yang
berkuasa diangga bernilai pada dirinya sendiri.

2) Instrument-relativist orientation. Akibat dalam tahap ini


beranggapan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang
dapat menjadi alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan
kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar
manusia dianggap sebagai hubungan jual beli di pasar. Engkau
menjual saya membeli, saya menyenangkan kamu, maka kamu
mesti menyenangkan saya.
2. Conventional Level ( taraf Konvensional)
Pada taraf ini mengusahakan terwujudnya harapan-harapan keluarga atau bangsa bernilai
pada dirinya sendiri. Anak tidak hanya mau berkompromi , tapi setia kepadanya, berusaha
mewujudkan secara aktif, menunjukkan ketertiban dan berusaha mewujudkan secara aktif,
menunjang ketertiban dan berusaha mengidentifikasi diri mereka yang mengusahakan
ketertiban social.

Dua tahap dalam taraf ini adalah :


1) Tahap interpersonal corcodance atau good boy-nice girl orientation.
Tingkah laku yang lebih baik adalah tingkah laku yang membuat senang orang lain atau
yang menolong orang lain dan yang mendapat persetujuan mereka. Supaya diterima dan
disetujui orang lain seseorang harus berlaku manis. Orang berusaha membuat dirinya
wajar seperti pada umumnya orang lain bertingkah laku. Intensi tingkah laku walaupun
kadang-kadang berbeda dari pelaksanaanya sudah diperhitungkan, misalnya orang-orang
yang mencuri buat anaknya yang hampir mati dianggap berintensi baik.

2) Tahap law and order, orientation. Otoritas peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan
dan pemeliharaan ketertiban social dijunjung tinggi dalam tahap ini. Tingkah laku disebut
benar, bila orang melakukan kewajibannya, menghormati otoritas dan memelihara
ketertiban social.
3. Post conventional Level ( taraf sesudah konvensional)
Pada taraf ini seorang individu berusaha mendapatkan perumusan
nilai-nilai moral dan berusaha merumuskan prinsip-prinsip yang sah
(valid) dan yang dapat diterapkan prinsip itu berasal dari otoritas orang
atau kelompok yang mana.

Tahapannya adalah :
1) Social contract orientation. Dalam tahap ini orang mengartikan
benar-salahnya suatu tindakan atas hak-hak individu dsan norma-
norma yang sudah teruji di masyarakat. Disadari bahwa nilai-nilai
yang bersiat relative, maka perlu ada usaha untuk mencapai suatu
consensus bersama.

2) The universal ethical principle orientation. Benar salahnya tindakan


ditentukan oleh keputusan suara nurani hati. Sesuai dengan prinsip-
prinsip etis yang dianut oleh orang yang bersangkutan, prinsip prinsip
etis itu bersifat avstrak. Pada intinya prinsip etis itu adalah prinsip
keadilan, kesamaan hak, hak asasi, hormat pada harkat( nilai) manusia
sebagai pribadi.
Pemantauan Perkembangan Denver
II
1. Pengertian
Denver II adalah revisi utama dari
standardisasi ulang dari Denver
Development Screening Test (DDST) dan
Revisied Denver Developmental Screening
Test (DDST-R). DDST adalah salah satu
metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak. Waktu yang
dibutuhkan antara 15 20 menit.
Tujuan

Adapun tujuan dari DDST II antara lain


sebagai berikut :
Mendeteksi dini perekembangan anak.
Menilai dan memantau perkembangan anak
sesua usia (0 6 tahun)
Salah satu antisipasi bagi orang tua
Identifikasi perhatian orang tua dan anak
tentang perkembangan
Mengajarkan perilaku yang tepat sesuai usia
anak
Aspek Perkembangan yang dinilai

Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai


antara lain sebagai berikut :
a. Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
b.Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot
kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat.
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan.
d. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh
Pelaksanaan DDST II
Tahap Pengkajian
a.Kaji pengetahuan keluarga/ anak mengenai
DDST II
b. Kaji pengetahuan tentang tumbang normal
dan riwayat social
c. Tentukan/ kaji ulang usia kronologis anak
Cara pemerikasaan DDST II

Buat garis lurus dari atas sampai bawah


sesuai usia anak pada lembar DDST II
Uji semua item dengan cara :
1). Pertama pada tiap sektor, uji 3 item yang
berada di sebelah kiri garis umur tanpa
menyentuh batas usia
2). Kedua uji item yang berpotongan pada
garis usia
3). Ketiga item sebelah kanan tanpa
menyentuh garis usia sampai anak gagal
Tanda item penilaian

a. O = F (Fail/gagal)
Bila anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik,
ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak dapat melakukan
tugas dengan baik
b. M = R (Refusal/menolak)
Anak menolak untuk uji coba.
c. V = P (Pass/lewat)
Apabila anak dapat melakukan uji coba dengan baik,
ibu/pengasuh memberi laporan tepat/dapat dipercaya bahwa
anak dapat melakukan dengan baik.
d. No = No Opportunity
Anak tidak punya kesempatan untuk melakukan uji coba karena
ada hambatan, uji coba yang dilakukan orang tua.
Interpretasi dari nilai Denver II

a. Advanced
Bila anak mampu melaksanakan tugas pada
item disebelah kanan garis umur, lulus
kurang dari 25% anak yang lebih tua dari usia
tersebut.
b. Normal
Bila anak gagal/ menolak tugas pada item
disebelah kanan garis umur,
lulus/gagal/menolak pada item antara 25-
75% (warna putih).
c. Caution
Tulis C pada sebelah kanan blok,
gagal/menolak pada item antara 75-100%
(warna hijau).
d. Delay
Gagal/menolak item yang ada disebelah kiri
dari garis umur

Anda mungkin juga menyukai