COMMUNITY-ACQUIRED PNEUMONIA
PADA ANAK
PEMBIMBING:
PENYUSUN:
Klasifikasi:
Pneumonia
Pneumonia berat
Tanda bahaya:
tidak dapat minum
muntah persisten
kejang,
lemas atau penurunan kesadaran
stridor pada anak yang tenang
malnutrisi berat
Etiologi
Haemophilus influenzae tipe B (Hib): penyebab yang cukup sering, namun mulai
berkurang dengan adanya vaksin Hib
Trauma
Anestesi
Aspirasi
Lingkungan:
polusi udara dalam seperti memasak dengan kayu atau feses
polusi udara luar
pemukiman padat
rokok orang di sekitar.2,3
Patogenesis
Sianosis, letargi
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi: ronki dan mengi
Radiografi toraks
Tidak selalu dilakukan untuk konfirmasi suspek CAP pada pasien yang
masih baik dan dapat dirawat jalan.
Penampang PA dan lateral sebaiknya dilakukan pada pasien dengan
suspek atau dalam kondisi hipoksemia, atau dalam distress pernapasan.
Perlu juga dilakukan pada pasien yang tidak mengalami perbaikan
setelah pemberian antibiotik untuk menilai adanya komplikasi dari
pneumonia, termasuk efusi, necrotizing pneumonia, dan pneumotoraks.
Perlu dilakukan pada semua pasien rawat inap untuk dokumentasi
adanya, luasnya, dan karakter dari infiltrate parenkim yang mungkin
dapat mempengaruhi pengobatan di luar agen antimikroba.
Tatalaksana
Rekomendasi 1
Anak dengan pneumonia disertai takipneu tanpa retraksi dada maupun tanda bahaya
lainnya diobati dengan amoxicillin oral, minimal dosis 40 mg/kgBB/dosis BID
(80mg/kg/hari) selama 5 hari. Daerah dengan prevalensi HIV rendah, diberi selama 3
hari.
Bila pneumonia pada anak yang disertai takipneu gagal dengan pengobatan lini
pertama, pasien diberikan rujukan ke fasilitas yang memiliki obat lini kedua.
Rekomendasi 2
Anak yang berusia 2-59 bulan dengan retraksi dada sebaiknya diberikan amoxicillin oral,
minimal 40mg/kgBB/dosis BID (80mg/kg/day) selama 5 hari.
Rekomendasi 3
Anak 2-59 bulan dengan pneumonia berat sebaiknya diberikan terapi ampicillin (atau
penicillin) dan gentamicin parenteral sebagai terapi lini pertama.
Ampicillin: 50 mg/kgBB, atau benzyl penicillin: 50 000 unit per kg IM/IV setiap 6 jam
selama minimal 5 hari.
Gentamicin: 7.5 mg/kgBB per IM/IV sekali sehari selama minimal 5 hari.
Ceftriaxone diberikan sebagai terapi lini kedua pada anak dengan pneumonia berat
WHO 2014 Revised WHO classification and treatment of
childhood pneumonia at health facilities
Rekomendasi 4
Ampicillin (atau penicillin bila ampicillin tidak tersedia) ditambah dengan
gentamicin atau ceftriaxone disarankan sebagai regimen obat lini pertama
pada pasien dengan infeksi HIV, atau pada bayi yang telah terpapar, dan
untuk anak balita dengan pneumonia yang disertai retraksi dada atau
pneumonia berat.
Pada pasien terinfeksi HIV dan bayi yang terpapar serta anak dengan retraksi
dada atau pneumonia berat, yang tidak respon terhadap terapi dengan
ampicillin atau penicillin ditambah dengan gentamicin, ceftriaxone dapat
diberikan sebagai lini kedua.
Rekomendasi 5
Kotrimoksazol sebagai terapi empiris pada suspek Pneumocystis jirovecii
(sebelumnya Pneumocystis carinii) pneumonia (PCP) direkomendasikan
sebagai terapi tambahan pada pasien dengan infeksi HIV dan bayi terpapar
yang berusia 2 bulan 1 tahun dengan pneumonia berat.
Kotrimoksazol empiris tidak direkomendasikan pada pasien dengan PCP yang
terinfeksi HIV dan terpapar setelah >1 tahun dengan retraksi dada atau
pneumonia berat.
Rekomendasi IDSA 2011
Rawat Jalan
Antimikroba tidak rutin digunakan pada usia prasekolah (virus patogen sebagian besar
CAP)
Amoxicillin obat lini pertama untuk pasien normal + diimunisasi adekuat pada kasus
yang dicurigai bakteri. Dapat untuk S. pneumoniae, patogen bakterial yang paling
invasif.
Makrolid dapat diberikan pada pasien usia sekolah dan remaja pada rawat jalan bila
dicurigai ke arah bakteri atipikal. Lab M. pneumoniae sebaiknya dilakukan bila
tersedia.
Terapi antivirus diberikan secepatnya pada pasien pneumonia curiga virus di daerah
endemik, terutama pada mereka yang mengalami perburukan saat datang di poli
rawat jalan. Pengobatan setelah 48 jam pasca infeksi dengan gejala mungkin dapat
memberikan hasil yang lebih baik pada penyakit yang berat.
Rawat Inap