Anda di halaman 1dari 21

Emfisema

Kelompok 8
Di Susun Oleh:
Hasanah
Hayunda
Nurul Jazilah
Sandi Dwi Faridatul Usman
Syamsiah Chandrawati
Anatomi Fisiologi
Definisi
Menurut WHO, emfisema merupakan gangguan
pengembangan paru yang ditandai dengan pelebaran
ruang udara di dalam paru disertai destruksi jaringan
(Irman Somantri, 2009).
Etiologi
Biasanya emfisema disebabkan oleh:

Defisiensi antritripsin-alfa (AAT)


Kebiasaan merokok (Jennifer P. Kowalak,
et. al, 2011).
Pathway
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari emfisema menurut Mary
DiGiulio dan Donna Jackson, 2014.

Kesulitan bernapas (dyspnea)


Barrel chest
Penggunaan accessory muscle
Berat badan turun
Pasien dalam posisi duduk
Klasifikasi
Terdapat tiga tipe dari emfisema, yaitu sebagai berikut:
a. Emfisema Centriolobular
Inflamasi berkembang pada bronkiolus tetapi
biasanya kantong alveolar tetap bersisa.
b. Emfisema Panlobular (panacinar)
Merusak ruang udara pada seluruh asinus dan
biasanya termasuk pada paru bagian bawah
c. Emfisema Paraseptal
Merusak alveoli pada lobus bagian bawah yang
mengakibatkan isolasi dari blebs sepanjang perifer paru.
Pemeriksaan Penunjang
Chest X-Ray Bronkogram
Pemeriksaan Fungsi Paru Darah Lengkap
Total Lung Capacity (TLC): Kimia Darah
Kapasitas Inspirasi Sputum Kultur
Arterial Blood Gasses Elektrokardiogram (ECG):
(ABGs):
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Memberikan beta-agonists Memberikan eksperktoran
Memberikan medikasi Memberikan diuretik
bronchodilating Memberikan vaksin
Memberikan anticholinergic
Memberikan antibiotik
Memberikan methylxanthines
Memberikan terapi alpha-
Memberikan steroid
antitrypsin
Memberikan oksigen
Penatalaksanaan Keperawatan

Monitor dahak pasien


Mengatur posisi
Memberikan & memonitor oksigenasi
Monitor asupan dan pengeluaran ciran.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada emfisema
meliputi:
Hipertrofi ventrikel kanan (kor pulmonale).
Gagal napas.
Infeksi saluran napas yang kambuhan.
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Riwayat kesehatan keluarga dan riwayat sosial klien
pada penyakit paru- paru
Review Sistem (Head to Toe)
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan
hiperventilasi.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
kerusakan jaringan alveoli.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual, muntah.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan metabolisme.
Intervensi
Ketidakefektifan Tujuan : setelah dilakukan 1. Buka jalan napas,gunakan
pola napas tindakan keperawatan teknik chin lift atau jaw thrust
berhubungan selama x24jam, maka bila perlu.
dengan kesulitan pasien dapat menunjukkan 2. Posisikan pasien untuk
bernapas. jalan napas kembali memaksimalkan ventilasi.
efektif. 3. Identifikasi pasien perlunya
Kriteria hasil : pemasangan alat jalan nafas
1. Mampu mengeluarkan buatan.
sputum, mampu 4. Pasang mayo bila perlu.
bernapas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips.
2. Menunjukkan jalan
napas yang paten.
3. Tanda-tanda vital
dalam rentang normal.
Cont...
Gangguan Tujuan: Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi, kedalaman
pertukaran gas tindakan keperawatan penapasan, catat penggunaan
berhubungan selama...x24 jam otot bantu pernapasan, napas
kerusakan menunjukkan perbaikan bibir.
jaringan alveoli. ventilasi dan oksigenasi 2. Berikan posisi posisi semi
jaringan adekuat fowler dan latihan nafas dalam.
Kriteria Hasil : 3. Anjurkan mengeluarkan sputum,
1. GDA dalam rentang pernapasan diindikasikan.
normal 4. Auskultasi bunyi nafas, catat
2. Bebas gejala distress adanya bunyi nafas tambahan.
pernapasan 5. Awasi TTV dan irama jantung.
3. TTV normal: 6. Berikan oksigen sesuai indikasi.
- RR: 16-30x/menit
- TD: 110 mmHg
- ND: 60-100x/menit
- S: 36,5-37,5 C
Cont...
Ketidakseimba Tujuan : setelah 1. Observasi dan catat status
ngan nutrisi dilakukan tindakan nutrisi pasien.
kurang dari keperwatan 2. Auskultasi bunyi usus.
kebutuhan selama...x24 jam 3. Berikan perawatan oral.
tubuh kebutuhan nutrisi 4. Timbang BB secara rutin.
berhubungan pasien kembali 5. Awasi intake dan out put
dengan mual, terpenuhi makanan.
muntah. Kriteria Hasil : 6. Anjurkan makan sedikit
1. Menunjukkan BB tapi sering.
meningkat 7. Kolaborasi dengan ahli gizi
2. Bebas tanda dalam menentukan
malnutrisi. kebutuhan kalori.
Cont...
Intoleransi Tujuan: setelah dilakukan 1. Bantu klien melakukan ADL.
aktivitas tindakan keperawatan 2. Bantu pasien atau keluarga
berhubungan selama ...x24 jam, untuk mengidentifikasi
dengan diharapkan pasien dapat kekurangan dalam aktivitas.
penurunan melakukan aktivitas 3. Sediakan penguatan positif
metabolisme. secara mandiri. bagi yang aktif beraktivitas.
Kriteria Hasil: 4. Bantu pasien untuk
a. Mampu melaksanankan mengembangkan motivasi diri
aktivitas sehari-hari dan penguatan.
secara mandiri. 5. Motivasi respon fisik, emosi,
b. Mampu berpinda sosial dan spiritual.
dengan atau tanpa
bantuan alat.
c. Pertukaran gas dan
ventilasi adekuat.
Video 1

Video 2
Thank You

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai