Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOLOGI

ANTIEMETIK
RIFKA NOVRIANTY
111 2015 2167

PEMBIMBING : dr. Faisal Sommeng S, M.Kes, Sp.An


Pendahuluan
O MMPB adalah komplikasi tersering yang

diamati dalam unit perawatan pasca


anestesi

O MMPB yang tidak terkontrol dapat


menyebbakan penundaan pemulihan pasien
dalam unit perawatan pasca anestesi
Pendahuluan
O Oleh karena itu, penanganan dan
pencegahan MMPB sangat penting untuk
memperoleh luaran pasien terbaik dan
kesuksesan penyedia layanan kesehatan.
FAKTOR RESIKO MMPB
Faktor Anestesi
Faktor Pasien dan Bedah
Jenis Anestesi
kelamin volatil

Anestesi
Usia inhalasi

Rokok
Antagonis Reseptor Serotonin
Aktivasi serotonin pada zona pemicu
kemoreseptor dan serabut aferen nervus
vagus dapat memicu refleks muntah.
Antagonis reseptor serotonin dapat digunakan
sebagai pengobatan anti-emetik karena dapat
menghambat baik stimulasi pusat dan perifer
dari reseptor 5-HT3,
Penghambat selektif resep[tor serotonin
Sediaan oral 4 mg & 8 mg, iv 2mg dan 4 mg
Dosis 4 mg/iv atau 16 mg/oral
ES : sistem saraf (pusing dan sakit kepala)
Ondansetron dan traktus gastro (diare dan konstipasi)

Atagonis serotonin terbaru


Efektif untuk mual muntah terinduksi
kemoterapi
Dosis untuk kemo 0,25 mg/kgBB dan untuk
Palonosetron MMPB 0,075 mg/kgBB
Antagonis Dopamin
O Droperidol

Obat ini adalah antagonis dopamin yang memiliki bahan ansiolitik, sedatif,
hipnotik, dan anti-emetik. Droperidol diberikan secara IM atau dengan injeksi
IV lambat. Droperidol dosis rendah (0.625-1.25 mg IV) adalah anti-emetik
efektif untuk penanganan MMPB dengan kemanjuran yang sama dengan
ondansetron
O Metoklopramid

Metoklopramid hidroklorida adalah antagonis reseptor dopamin D2.


Metoklopramid dapat diberikan secara oral. IM, atau injeksi IV langsung atau
infus IV. Untuk injeksi IV, setiap 10 mg obat harus diberikan perlahan-lahan
Kortikosteroid
Deksametasone
O Dosis profilaktik yang direkomendasikan

adalah 4-5 mg IV untuk pasien yang


beresiko tinggi mengalami MMPB dengan
waktu pemberian yang direkomendasikan
adalah pada saat induksi anestesi.
Antikolinergik
O Dimenhidrinat
dosis untuk mual dan muntah adalah 50 mg IV atau IM
setiap 4 jam

O Skopalamin
Penggunaan preoperatif dari obat ini untuk profilaksis
MMPB adalah sebagai 1.5 mg patch topikal yang
ditempelkan di belakang telinga pada malam hari
sebelum iperasi dan harus tetap di tempat untuk 24 jam
setelah operasi
Antagonis H1
O Prometazin
Prometazin bekerja terutama sebagai antagonis kuat
pada reseptor H1 (anti-histamin) dan efek penghambat
muskariniknya bertanggung jawab pada aktivitas anti-
emetik. Dosisnya adalah 12.5-25 mg setiap 4-6 jam

O Diklektin
Diklektin diindikasikan untuk mual dan muntah yang
berkaitan dengan kehamilan.
TERAPI KOMBINASI
UNTUK MMPB
O Kombinasi terapi anti-emetik untuk penanganan
MMPB, di mana 2 atau lebih agen anti-emetik yang
bekerja pada reseptor berbeda dikombinasikan,
menghasilkan perbaikan kemanjuran daripada agen
tunggal

O Telah disarankan bahwa dosis ondansetron dan


deksametason yang lebih rendah dan saling
dikombinasikan lebih efektif daripada dosis
monoterapi.
TERIMA KASIH
Wassalmualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai