Anda di halaman 1dari 10

Alergi Ringan

Siti Marfuah
Etiologi dan Patofisiologi
Alergi
Alergi adalah suatu reaksi sistem
kekebalan tubuh terhadap kontak pada
suatu zat asing (alergen). Beberapa jenis
alergen yang dapat menyebabkan reaksi
alergi meliputi makanan, udara dingin,
gigitan serangga, tungau, debu, bulu
hewan, serbuk sari dan lain-lain.
Alergi Alergi Suhu
Makanan

Biasanya akan mengalami gejala


berupa ruam merah dan gatal di
kulit, sulit menelan makanan, Reaksi pada kulit yang
pembengkakan pada mulut, menyebabkan munculnya bilur yang
wajah serta bagian tubuh terasa gatal dan kulit menjadi
lainnya. berwarna kemerahan.
mengalami gejala seperti mual
dan muntah, sakit perut ,
sampai diare.
Alergi Akibat Alergi Karena
Gigitan Substansi dari
serangga Udara

Reaksi alergi terhadap substansi di


udara seperti debu, serbuk sari, atau
Selain pembengkakan pada tungau debu, gejala utama yang
bagian yang digigit, jenis alergi akan dialami biasanya adalah
ini dapat menyebabkan bersin-bersin. Gejala tersebut
munculnya gatal-gatal di seluruh biasanya berlanjut menjadi hidung
tubuh, kemerahan pada kulit. berair atau mampet yang memicu
kesulitan bernapas. Gatal-gatal pada
hidung, mata yang merah, berair,
dan bengkak.
Terdapat 2 mekanisme reaksi alergi, yaitu :
1. Alergen langsung melekat/terikat pada Ig E yang
berada di permukaan sel mast atau basofil, dimana
sebelumnya penderita telah terpapar oleh allergen,
sehingga Ig E telah terbentuk. Ikatan antara allergen
dengan Ig E akan menyebabkan keluarnya mediator-
mediator kimia yaitu histamin.
2. Respons ini dapat terjadi jika tubuh belum pernah
terpapar dengan allergen penyebab sebelumnya.
Alergen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan
dengan sel B, sehingga menyebabkan sel B berubah
menjadi sel plasma dan memproduksi Ig E. Ig E
kemudian melekat pada permukaan sel mast dan akan
mengikat allergen. Ikatan sel mast, Ig E dan allergen
akan menyebabkan keluarnya mediator kimia yaitu
histamin.
Terapi Farmakologi
1.Antihistamin
Mekanisme Kerja : bekerja secara kompetitif, yaitu
dengan menghambat interaksi
histamin dengan cara berikatan
dengan reseptornya.

A. Chlorpheniramine Maleat (ISO VOL 48 : 72)


Indikasi : Mengobati kedaan Alergi seperti
Urtikaria, gatal-gatal, dermatitis,
rinithis, udem angioneurotik
Dosis : Dewasa 3-4 x sehari 1 tablet
Efek Samping : mengantuk, pandangan kabur
B. Dexchlorpheniramine (ISO vol.48 hal.72)
Indikasi: Antialergi, urtikaria karena alergi,
pilek, hay fever, eksim, radang kulit.
Dosis : dewasa 3-4 x sehari 1 tablet
Kontra indikasi : Hipersensitif, bayi baru lahir
atau prematur
2. Anti-inflamasi. Umumnya, obat ini digunakan untuk meredakan
gejala pembengkakan, kemerahan, gatal-gatal, dan reaksi alergi.
Mekanisme Kerja : mereduksi inflamasi dengan menghambat
pembebasan mediator, penekanan kemotaksis
neutrofil, menyebabkan vasokontriksi, dan
menghambat reaksi lambat yang diperantarai oleh
sel mast

C. Dexamethasone (ISO Vol 48 : 300)


Indikasi : Antialergi, keadaan alergi atau inflamasi, urtikaria,
Alergi udara, atau makanan.
Dosis : 1 3 x sehari 1 tablet
Efek Samping : Pengobatan jangka panjang menyebabkan
moonface, mulut kering, retensi cairan dan
elektrolit
Terapi Non Farmakologi
1. Menghindari pencetus alergen
2. Jika seseorang mempunyai riwayat keluarga alergi,
sebaiknya hindari alergen tersebut
3. Hindari polusi dan debu
4. Gunakan masker setiap keluar rumah
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai