PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Iodotirosin membentuk 2 jenis hormon tiroid dalam darah yaitu: Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu triiodotironin (T3). TRH (Thyrotrophin Releasing Hormone) Hormon ini merupakan tripeptida, disintesis, dan dibuat di hipotalamus. TRH menstimulasi keluarnya prolaktin, kadang-kadang juga Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). TSH ( Thyroid Stimulating Hormone) TSH yang masuk dalam sirkulasi akan mengikat reseptor di permukaan sel tiroid (TSH-Reseptor- TSH-R) dan terjadilah efek hormonal sebagai kenaikan trapping, peningkatan iodinasi, coupling, proteolisis sehingga hasilnya adalah produksi hormon meningkat. Umpan balik sekresi hormon Kedua hormon ini mempunyai efek umpan balik di tingkat hipofisis. T3 selain berefek pada hipofisis juga pada tingkat hipotalamus. Sedangkan T4 akan mengurangi kepekaan hipofisis terhadap rangsangan TRH. Hipertiroid adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif. Hipertiroid biasanya disebabkan oleh hipersekresi goiter (Graves disease) atau oleh multi nodular toxic goiter (Plummers disease).
Kebanyakan pada pasien dengan tirotoksikosis terdapat peningkatan kadar T3
dan T4, dan penurunan kadar TSH. Tirotoksikosis dapat juga dijumpai kadar T4 yang normal sedangkan kadar T3 yang meningkat (T3 toksikosis). Hipertiroidism Graves disease Hipertiroid yang hebat Takikardia Penyakit Autoimun Hiperpireksia Gelisah Exophthalmus Takikardi Suhu tubuh meningkat Pretibial mixedema Gagal jantung BB menurun Vitiligo Eksitasi neuromuscular Kelelahan Delirium Pandangan berkunang-kunang Ikterik Muka yang memerah Kulit terasa hangat Berkeringat banyak Pemeriksaan kelenjar tiroid : Pemeriksaan biokimia Morfologi T4 Besar, bentuk, batasnya T3 Konsistensi, hubungan dengan struktur sekitarnya TBG USG, foto Rontgen TSH dalam plasma Fungsi Uji metabolisme Uji fungsi tiroid, kadar hormon Antibodi tiroid Lokasi (dan fungsi) Diagnostik patologik Pungsi jarum halus untuk pemeriksaan sitologi Biopsi insisi/eksisi untuk pemeriksaan histologi Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh produksi hormon tiroid yang abnormal rendahnya.
Primer : atau goiter nodular.
Tiroiditis Hasimoto : Asupan iodide berlebihan (kelp, zat warna kontras) a. Dengan goiter Tirokiitis subakut. b. Atropi tiroid idiopatik, diduga sebagai stadium akhir penyakit tiroid Sekunder : Hipopituitarisme karena adenoma autofmun, setelah tiroiditis Hashimoto atau hipofisis, terapi ablasi hipofisis, atau destruksi penyakit Graves. hipofisis. Terapi iodin radioaktif untuk penyakit Graves. Tersier : Disfungsi hipotalamus (jarang). Tiroidektami subtotal untuk penyakit Graves Hipotiroid Kelelahan Depresi Kenaikkan berat badan yang sedang Ketidaktoleranan dingin Ngantuk yang berlebihan Rambut yang kering dan kasar Sembelit Kulit kering Kejang-kejang otot Tingkat-tingkat kolesterol yang meningkat Konsentrasi menurun Sakit dan nyeri yang samar-samar Udem pada kaki Beberapa hari pascabedah Infeksi luka Saat kejadian Penyulit Udem laring Langsung sewaktu pembedahan Perdarahan Paralisis n.rekurens Cedera n.rekurens uni atau bilateral Cedera n.laringeus superior Cedera trakea, esofagus / saraf di Hipokalsemia leher Kolaps trakea karena malakia trakea Terangkatnya seluruh kelenjar paratiroid Terpotongnya duktus torasikus di Lama sekali pascabedah Hipotiroid leher Hipoparatiroidi / hipokalsemia kanan Paralisis n.rekurens Segera pascabedah Perdarahan di leher Cedera n.laringeus superior