Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

TIROID
Dessy Aditya Damayanti
2012730027

Pembimbing : dr. Camelia Khairun Nissa, Sp. PD

BLUD RSUD SEKARWANGI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Iodotirosin membentuk 2 jenis
hormon tiroid dalam darah yaitu:
Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya
memiliki efek yang ringan terhadap
kecepatan metabolisme tubuh.
Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ
lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu
triiodotironin (T3).
TRH (Thyrotrophin Releasing Hormone)
Hormon ini merupakan tripeptida, disintesis, dan
dibuat di hipotalamus. TRH menstimulasi keluarnya
prolaktin, kadang-kadang juga Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).
TSH ( Thyroid Stimulating Hormone)
TSH yang masuk dalam sirkulasi akan mengikat
reseptor di permukaan sel tiroid (TSH-Reseptor-
TSH-R) dan terjadilah efek hormonal sebagai
kenaikan trapping, peningkatan iodinasi, coupling,
proteolisis sehingga hasilnya adalah produksi
hormon meningkat.
Umpan balik sekresi hormon
Kedua hormon ini mempunyai efek umpan balik di
tingkat hipofisis. T3 selain berefek pada hipofisis
juga pada tingkat hipotalamus. Sedangkan T4 akan
mengurangi kepekaan hipofisis terhadap rangsangan
TRH.
Hipertiroid adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid
yang hiperaktif. Hipertiroid biasanya disebabkan oleh hipersekresi
goiter (Graves disease) atau oleh multi nodular toxic goiter
(Plummers disease).

Kebanyakan pada pasien dengan tirotoksikosis terdapat peningkatan kadar T3


dan T4, dan penurunan kadar TSH. Tirotoksikosis dapat juga dijumpai kadar T4
yang normal sedangkan kadar T3 yang meningkat (T3 toksikosis).
Hipertiroidism Graves disease Hipertiroid yang hebat
Takikardia Penyakit Autoimun Hiperpireksia
Gelisah Exophthalmus Takikardi
Suhu tubuh meningkat Pretibial mixedema Gagal jantung
BB menurun Vitiligo Eksitasi neuromuscular
Kelelahan Delirium
Pandangan berkunang-kunang Ikterik
Muka yang memerah
Kulit terasa hangat
Berkeringat banyak
Pemeriksaan kelenjar tiroid : Pemeriksaan biokimia
Morfologi T4
Besar, bentuk, batasnya T3
Konsistensi, hubungan dengan struktur sekitarnya TBG
USG, foto Rontgen TSH dalam plasma
Fungsi
Uji metabolisme
Uji fungsi tiroid, kadar hormon
Antibodi tiroid
Lokasi (dan fungsi)
Diagnostik patologik
Pungsi jarum halus untuk pemeriksaan sitologi
Biopsi insisi/eksisi untuk pemeriksaan histologi
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh produksi
hormon tiroid yang abnormal rendahnya.

Primer : atau goiter nodular.


Tiroiditis Hasimoto : Asupan iodide berlebihan (kelp, zat warna
kontras)
a. Dengan goiter
Tirokiitis subakut.
b. Atropi tiroid idiopatik, diduga sebagai
stadium akhir penyakit tiroid Sekunder : Hipopituitarisme karena adenoma
autofmun, setelah tiroiditis Hashimoto atau hipofisis, terapi ablasi hipofisis, atau destruksi
penyakit Graves. hipofisis.
Terapi iodin radioaktif untuk penyakit Graves. Tersier : Disfungsi hipotalamus (jarang).
Tiroidektami subtotal untuk penyakit Graves
Hipotiroid
Kelelahan
Depresi
Kenaikkan berat badan yang sedang
Ketidaktoleranan dingin
Ngantuk yang berlebihan
Rambut yang kering dan kasar
Sembelit
Kulit kering
Kejang-kejang otot
Tingkat-tingkat kolesterol yang
meningkat
Konsentrasi menurun
Sakit dan nyeri yang samar-samar
Udem pada kaki
Beberapa hari pascabedah Infeksi luka
Saat kejadian Penyulit
Udem laring
Langsung sewaktu pembedahan Perdarahan Paralisis n.rekurens
Cedera n.rekurens uni atau bilateral
Cedera n.laringeus superior
Cedera trakea, esofagus / saraf di
Hipokalsemia
leher
Kolaps trakea karena malakia trakea
Terangkatnya seluruh kelenjar
paratiroid
Terpotongnya duktus torasikus di Lama sekali pascabedah Hipotiroid
leher
Hipoparatiroidi / hipokalsemia
kanan
Paralisis n.rekurens
Segera pascabedah Perdarahan di leher Cedera n.laringeus superior

Perdarahan di mediastinum Nekrosis kulit

Udem laring Kebocoran duktus torasikus

Kolaps trakea
Krisis tirotoksik

Beberapa jam sampai Hematom

Anda mungkin juga menyukai