Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 2 :

1. Indah Muthara
2. Intan Permata Sari
3. Jumetri
4. Khairun nisa
5. Khariza fadillah
6. Kolipatul Jannah
7. Levia Ramdasartika
8. Lucy Dwi Sari
9. Masdiana
10. Maya Selvia
11. Meri Septiani
12. Mutia Putri c
13. Mutiara Miftahul Jannah
14. Mutiatul Azizah
15. Nicky Yasmidar S S
Pengertian Luka

Luka merupakan suatu keadaan terputusnya jaringan tubuh


yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi tubuh,
sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari- hari.
Merawat luka adalah suatu penanganan luka yang terdiri
dari membersihkan luka, menutup dan membalut luka
sehingga dapat membantu proses penyembuhan.
Konsep Dasar Perawatan Luka dalam Praktik
Kebidanan adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis
normal akibat proses patologis yang berasal dari internal
maupun eksternal dan mengenai organ tertentu.
Keadaan luka dapat dilihat dari berbagai sisi,
sebagai berikut:
Rusak tidaknya jaringan yang ada pada permukaan
Sebab terjadinya luka
Luas permukaan luka
Ada atau tidaknya mikroorganisme.
ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul
seperti :
Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
Respon stres simpatis
Perdarahan dan pembekuan darah
Kontaminasi bakteri
Kematian sel.
Jenis Luka

Berdasarkan sifat kejadian


luka disengaja (luka terkena radiasi atau
bedah)
luka tidak disengaja (luka terkena trauma)
dibagi menjadi 2 yaitu
Luka tertutup
Luka terbuka
Berdasarkan penyebabnya
Luka mekanik (cara luka didapat dan luas kulit yang
terkena), yaitu :
Luka insisi (Incised wound
Luka bersih (aseptik)
Luka memar (Contusion Wound
Luka lecet (Abraded Wound),
Luka tusuk (Punctured Wound),
Luka gores (Lacerated Wound),
Luka tembus/luka tembak (Penetrating Wound),
Luka bakar (Combustio),
Luka gigitan (Morcum Wound.
Luka non mekanik : luka akibat zat kimia, termik, radiasi
atau serangan listrik.
Berdasarkan tingkat kontaminasi

Clean Wounds (luka bersih),


Clean-contamined Wounds (luka bersih
terkontaminasi),
Contamined Wounds (luka terkontaminasi
Dirty or Infected Wounds (luka kotor atau
infeksi),
Berdasarkan kedalaman dan luasnya
luka

Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching


Erithema
Stadium II : Luka Partial Thickness
Stadium III : Luka Full Thickness
Stadium IV : Luka Full Thickness
Berdasarkan waktu penyembuhan luka

Luka akut : yaitu luka dengan masa


penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.
Luka kronis : yaitu luka yang mengalami
kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat
karena faktor eksogen dan endogen.
Proses Penyembuhan Luka
Fase penyembuhan luka menurut Taylor (1997) :
Fase Inflamatory
Fase inflammatory dimulai setelah pembedahan dan berakhir hari ke 3 4 pasca
operasi. Dua tahap dalam fase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis. Hemostasis
adalah kondisi dimana terjadi konstriksi pembuluh darah, membawa platelet
menghentikan perdarahan.
Fase Proliferative
Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-21. Fibroblast secara cepat
mensintesis kolagen dan substansi dasar. Dua substansi ini membentuk lapis-lapis
perbaikan luka. Sebuah lapisan tipis dari sel epitel terbentuk melintasi luka dan
aliran darah ada di dalamnya, sekarang pembuluh kapiler melintasi luka (kapilarisasi
tumbuh). Jaringan baru ini disebut granulasi jaringan, adanya pembuluh darah,
kemerahan dan mudah berdarah.
Fase Maturasi
Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1 2
tahun setelah luka. Kollagen yang ditimbun dalam luka diubah, membuat
penyembuhan luka lebih kuat dan lebih mirip jaringan. Kollagen baru menyatu,
menekan pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi
rata, tipis dan membentuk garis putih.
Masalah yang terjadi pada luka dalam praktik
kebidanan
Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan disertai perubahan
tanda vital seperti kenaikan denyut nadi, kenaikan pernapasan,
penurunan tekanan darah, melemahnya kondisi tubuh, kehausan,
serta keadaan kulit yang dingin dan lembab.
Infeksi, terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan,
demam atau panas, rasa nyeri dan timbul bengkak, jaringan di sekitar
luka mengeras, serta adanya kenaikan leukosit.
Dehiscene, merupakan pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kegemukan,
kekurangan nutrisi, terjadi trauma, dan lain-lain. Sering ditandai
dengan kenaikan suhu tubuh (demam), takikardia, dan rasa nyeri
pada daerah luka.
Eviceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam ke arah
luar melalui luka. Hal ini dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu
dengan baik atau akibat proses penyembuhan yang lambat.
Praktik perawatan luka dalam praktik kebidanan
1. Perawatan Luka
Persiapan alat dan bahan :
Pinset anatomi 2
Pinset cirurghi 2
Gunting luka steril
Kom kecil 3
Handscoon
Gunting plaster
Perlak dan las
Kasa steril
NaCl 0.9%
Betadine 2%
Alkohol
Kapas penekan/deppers
Plester
Kapas lidi
Tempat basah dan kering
Prosedur kerja :
Persiapan pasien
Perkenalkan diri
Jelaskan tujuan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
Persetujuan pasien
Persiapan alat
Memasang sampiran atau penutup tirai
Mengatur posisi passien senyaman mungkin
Memasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan
Mengoleskan bagian plester perban dengan baby oil /minyak kayu putih
Mencuci tangan
Menggunakan handscoon
Buka perban dengan pinset dan buang pada tempatnya serta kajilah luka bercubitus yang ada
Bersihkan plester dengan alkohol (bila tidak ada kontra indikasi) arah dari luar ke dalam.
Bersihkan luka dengan betadine menggunakan kasa
Bersihkan uka dengan NaCl 0.9% dan keringkan
Olesi luka / kompres luka dengan betadine 2% (sesuai advis dokter) dan tutup dengan kassa
steril
Plester perban dengan plester
Rapikan pasien
Alat bereskan rendam peralatan bekas pakai dalam larut klorin 0.5% selama 10 menit
Cuci tangan
Catat kondisi dan perkembangan luka.
2. Penjahitan Luka
Alat yang dibutuhkan :
Naald Voeder ( Needle Holder ) atau pemegang jarum
biasanya satu buah.
Pinset Chirrurgis atau pinset Bedah satu buah
Gunting benang satu buah.
Jarum jahit, tergantung ukuran cukup dua buah saja.
Bahan yang dibutuhkan :
Benang jahit Seide atau silk
Benang Jahit Cat gut chromic dan plain.
Lain-lain :
Doek lubang steril
Kasa steril
Handscoon steril
Operasi teknik
Urutan teknik penjahitan luka (suture
techniques) :
Persiapan alat dan bahan
Persiapan asisten dan operator
Desinfeksi lapangan operasi
Anestesi lapangan operasi debridement dan
eksisi tepi luka
penjahitan luka
perawatan luka
Macam-macam jahitan luka
1. Jahitan Simpul Tunggal
Sinonim :Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture
Merupakan jenis jahitan yang sering dipakai. digunakan juga untuk
jahitan situasi.
Teknik :
Melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah
sampai 1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan
subkutannya sekalian dengan menusukkan jarum secara tegak
lurus pada atau searah garis luka.
Simpul tunggal dilakukan dengan benang absorbable denga jarak
antara 1cm.
Simpul di letakkan ditepi luka pada salah satu tempat tusukan
Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2. Jahitan matras Horizontal
Sinonim :Horizontal Mattress suture, Interrupted mattress.
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul,
sebelum disimpul dilanjutkan dengan penusukan sejajar
sejauh 1 cm dari tusukan pertama. Memberikan hasil
jahitan yang kuat.
3. Jahitan Matras Vertikal
Sinonim :Vertical Mattress suture, Donati, Near to near and
far to far
Jahitan dengan menjahit secara mendalam dibawah luka
kemudian dilanjutkan dengan menjahit tepi-tepi luka.
Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yang cepat
karena di dekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.
4. Jahitan Matras Modifikasi
Sinonim :Half Burried Mattress Suture. Modifikasi dari
matras horizontal tetapi menjahit daerah luka seberangnya
pada daerah subkutannya.
5. Jahitan Jelujur sederhana
Sinonim : Simple running suture, Simple continous,
Continous over and over
Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita
menjelujur baju. Biasanya menghasilkan hasiel kosmetik
yang baik, tidak disarankan penggunaannya pada jaringan
ikat yang longgar.
6. Jahitan Jelujur Feston
Sinonim :Running locked suture, Interlocking suture.
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan
sebelumnya, biasa sering dipakai pada jahitan
peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.
7. Jahitan Jelujur horizontal
Sinonim :Running Horizontal suture. Jahitan kontinyu
yang diselingi dengan jahitan arah horizontal.
8. Jahitan Simpul Intrakutan
Sinonim : Subcutaneus Interupted suture,
Intradermal burried suture, Interrupted dermal
stitch.
Jahitan simpul pada daerah intrakutan, biasanya
dipakai untuk menjahit area yang dalam
kemudian pada bagian luarnya dijahit pula
dengan simpul sederhana.
9. Jahitan Jelujur Intrakutan
Sinonim :Running subcuticular suture, Jahitan
jelujur subkutikular. Jahitan jelujur yang dilakukan
dibawah kulit, jahitan ini terkenal menghasilkan
kosmetik yang baik.
Cara pengangkatan dan pengangkatan luka

Persiapan alat :
Set angkat jahitan steril berisi pinset sirugis 2, anatomis 1, gunting
hatting up, lidi waten, kasa dalam bak instrumen steril
Bengkok berisi lisol 2-3 %
Kapas balut
Korentang
Gunting plester
Plester
Bensin
Alcohol 70 %
Bethadin 10 %
Kantung balutan kotor/bengkok kosong
Prosedur pelaksanaan
Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
Mendekatkan alat ke dekat pasien
Membantu pasien mengatur posisi sesuai kebutuhan, sehingga luka mudah dirawat
Mencuci tangan
Meletakkan set angkat jahit di dekat pasien atau di daerah yang mudah dijangkau.
Membuka set angkat jahitan secara steril
Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan di masukkan kedalam kantong
balutan kotor
Bekas-bekas plester dibersihkan dengan kapas bensin
Mendesinfeksi sekitar luka operasi dengan alkohol 70% dan mengolesi luka operasi
dengan betadhin solution 10%.
Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan cara : menjepit simpul jahitan
dengan pinset sirurgis dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting benang
tepat dibawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada sisi lain yang tidak ada
simpul.
Mengolesi luka dan sekitarnya dengan bethadin solution 10 %
Menutup luka dengan kasa steril kering dan di plester
Merapikan pasien
Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya
Mencuci tangan
Mencatat pada catatan perawatan.
THANKS FOR UR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai