KELOMPOK 8
KELAS : D1 AKUNTANSI
SEMESTER : III
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu:
1. Memahami tujuan dan ruang lingkup Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual.
2. Menginterprestasikan terminologi dan definisi yang
berkaitan dengan perlakuan Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki Untuk Dijual.
3. Memahami prinsip penting terkait dengan
Pengakuan dan Pengukuran Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki Untuk Dijual.
4. Mengetahui prinsip Penyajian dan Pengungkapan
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual.
Kerangka Bab 10
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
Untuk Dijual
Aset Tidak Lancar adalah aset Dimiliki untuk Dijual adalah nilai tercatat
yang tidak memenuhi definisi aset aset akan dipulihkan melalui penjualan,
lancar seperti aset tetap atau aset bukan digunakan dalam kegiatan usaha
tak berwujud
Untuk dapat diklasifikasikan aset sebagai dimiliki untuk dijual, harus memenuhi 2 syarat
atau kriteria yaitu:
1. Berada dalam keadaaan dapat dijual.
Artinya aset ini sudah dalam kondisi siap dijual dengan syarat-syarat yang
biasa dan umum diperlukan dalam penjualan aset tersebut. Misalnya:
a. Suatu entitas yang telah mempunyai pembeli dengan maksud mengalihkan gedung
kepada pembeli setelah mengosongkan gedung tersebut dengan waktu yang telah
disyaratkan dalam penjualan gedung ini.
b. Jika entitas terus menggunakan gedung tersebut, sampai dengan selesainya
konstruksi gedung kantor pusat baru, baru kemudian dialihkan kepada pembeli.
Penundaan waktu pengalihan gedung yang ada ditentukan oleh entitas sebagai
penjual menunjukkan bahwa gedung tersebut tidak tersedia untuk dijual.
2. Penjualan yang sangat mungkin terjadi.
Artinya transaksi penjualan melalui pertukaran aset tidak lancar dengan
aset tidak lancar lainnya ketika pertukaran tersebut memiliki substansi
komersial.
Penjualan diketahui sangat mungkin terjadi jika:
a. Manajemen berkomitmen terhadap rencana penjualan aset
b. Memulai suatu progam aktif untuk mencari pembeli dan menyelesaikan
rencana tersebut
c. Aset harus dipaparkan secara aktif pada harga yang pantas sesuai
dengan nilai wajar kininya
d. Penjualan diperkirakan memenuhi ketentuan pengakuan sebagai penjualan
dalam waktu 1 tahun dari tanggal klasifikasi aset.
e. Tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan atas
rencana penjualan.
Kriteria tersebut diatas harus terpenuhi agar aset
dapat diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual
sampai dengan atau pada akhir periode pelaporan. Jika
tidak terpenuhi namun terpenuhi setelah periode pelaporan
sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan maka
entitas harus mengungkapkan informasi dalam catatan atas
laporan keuangan.
Jika aset tidak lancar ini diperoleh secara khusus dengan tujuan
untuk kemudian dilepaskan, maka aset tidak lancar ini diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal perolehan jika terpenuhi kondisi :
1. Syarat penjualan terealisasi dalam waktu paling lama 1 tahun.
2. Penjualan bersifat sangat mungkin terjadi.Beberapa kondisi yang belum
terpenuhi pada tanggal perolehan, paling tidak dapat terpenuhi dalam
waktu sangat pendek setelah akuisisi/perolehan (biasanya 3 bulan).
PENGUKURAN
Pada saat aset tersebut diklasifikasi menjadi aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual, aset tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah
antara nilai tercatat atau nilai wajar neto.
- Nilai tercatat adalah nilai terakhir yang diakui pada laporan posisi
keuangan.
- Nilai wajar neto adalah nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
- Biaya untuk menjual adalah biaya yang akan terjadi ketika entitas
melepas asetnya. Misalnya biaya transportasi untuk mengantar aset
sampai ke tempat pembeli atau biaya untuk membuat iklan penjualan
aset.
Aset tidak lancar yang telah diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual
tidak didepresiasikan lagi. Jadi depresiasinya dihentikan sampai sesaat
aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual karena akan
dijual dan sudah dalam keadaan kondisi siap dijual.
Nilai wajar neto = Nilai wajar Biaya untuk menjual ( Biaya ongkos angkut )
= Rp 60.000.000 Rp 2.000.000
= Rp 58.000.000
Nilai wajar harus diakui adalah yang lebih rendah yaitu Rp 58.000.000
` Dengan demikian entitas harus mencatat rugi penurunan
nilai untuk menurunkan nilai tercatat ke nilai wajar netonya, yaitu
sebesar
( Nilai tercatat Nilai Wajar Neto )
Rp 73.000.000 - Rp 58.000.000 = Rp 15.000.000
Jurnalnya adalah sebagai berikut:
Rugi Penurunan Nilai Rp 15.000.000
Mesin Rp 15.000.000
(ribuan rupiah)
Aset lancar : 2015 2014
Kas dan setara kas 20.000 24.000
Piutang Usaha 150.000 135.000
Persediaan 365.000 402.000
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Aset dihentikan penggunaannya dan - Laporan Posisi Keuangan: Aset
untuk Dijual dan Operasi yang akan dijual serta memnuhi kriteria Tidak Lancar Dimiliki untuk
Diberhentikan sebagai Operasi Dihentikan. Dijual
- Laporan Laba Rugi dan
Laporan Arus Kas Operasi
Dihentikan.
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Aset yang diberhentikan - Laporan Posisi Keuangan : Aset
untuk Dijual penggunaannya, tidak memenuhi Tidak Lancar yang Dimiliki
kriteria sebagai Operasi Dihentikan untuk Dijual
karena bukan suatu lini operasi/ area - Laporan Laba Rugi dan
geografis terpisah. Laporan Arus Kas Operasi
Diberhentikan.
Operasi Diberhentikan - Aset yang akan ditinggalkan Laporan Posisi Keuangan :
dan tidak memenuhi kriteria - Aset Lancar/ Tidak Lancar
sebagai Aset Tidak Lancar yang - Tidak muncul lagi karena telah
Dimiliki untuk Dijual dilepas pada periode berjalan
- Kelompok aset ( operasi sebelum tanggal neraca
dihentikan ) yang telah dilepas Laporan Laba Rugi dan Laporan
pada periode berjalan Arus Kas Operasi Diberhemtikan.
Contoh Penyajian Operasi Dihentikan
pada Laporan Laba Rugi Komperehensif
PENGUNGKAPAN
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan
Laporan Arus Kas, pengungkapan berikut ini juga harus
ditambahkan, yaitu:
- Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait
dengan Operasi Dihentikan
- Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen
aset tidak lancar dimiliki untuk dijual, maka hasil yang
sebelumnya disajikan sebagai Operasi Dihentikan harus
direklasifikasi dan dimasukkan ke dalam Laba dari
Operasi Berlanjut.