Anda di halaman 1dari 16

RAGAM BAHASA SASTRA,

POPULER DAN BAKU


Saraswati Puji Astuti
15308141025
BIOLOGI B
RAGAM BAHASA

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut


pemakaian yang berbeda-bedamenurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara,orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara (Bachman, 1990)
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang
biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalamkarya
ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di
dalam suasana resmi,atau di dalam surat menyurat
resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku
atau ragam bahasa resmi.
Fungsi bahasa dalam masyarakat:

1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.


2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat mengidentifikasi diri.
BAHASA SASTRA

Pradopo (1997: 38) menyatakan adanya ragam bahasa


sastra pastilah disebabkan oleh sifat sastra sendiri yang
mempergunakan bahasa sebagai medium
pengucapannya. Sifat bahasa sastra antara lain
konotatif, bahasa bergaya, dan ketaklangsungan
ekspresi.
KARAKTERISTIK BAHASA SASTRA:

Menurut Nurgiyantoro (2014: 133-142) lima macam, yaitu


1. dominasi unsur emosi
2. makna konotatif
3. bahasa kreatif
4. penyimpangan pengucapan
5. penekanan
Berikut disajikan contoh bahasa sastra dalam puisi Sajak Putih karya Chairil
Anwar.

SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi


Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba


Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka


Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
BAHASA BAKU

Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara


pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-
kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa pedoman
ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum.
Sebaliknya, bahasa tidak baku adalah ragam bahasa
yang cara pengucapan atau penulisannya tidak
memenuhi kaidah-kaidah sandar tersebut.
Ciri-ciri bahasa baku:
1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah
Contoh :
Baku - Tidak baku
Saya - gue
Merasa - ngerasa
Ayah - bokap
Dimantapkan - dimantapin
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
Contoh :
Banyak guru - banyak guru-guru
Itu benar - itu adalah benar
Kesempatan lain - lain kesempatan
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
Contoh :
Baku - Tidak baku
Bagaimana - gimana
Begitu gitu
Tidak - nggak/gak
Menelpon - nelpon

4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit


Contoh :
Baku - Tidak baku
Ia mendengarkan radio - ia denganrkan radio
Anak itu menangis - anak itu nangis
Kami bermain bola di lapangan - Kami main bola di lapangan
5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
Contoh :
Baku - Tidak baku
Sehubungan dengan - sehubungan
Terdiri atas/dari - terdiri
Seorang pasien - seseorang pasien
Dan lain sebagainya - dan sebagainya
Siapa namamu ? - siapa namanya?
6. Tidak mengndung makna ganda, tidak rancu
Contoh :
Baku - Tidak baku
Menghemat waktu - mempersingkat waktu
Mengatasi berbagai ketinggalan - mengejar ketinggalan
7. Tidak mengandung arti pleonasme
Contoh :
Baku - Tidak baku
Para juri - para juri-juri
Mundur - mundur ke belakang
Pada zaman dahulu - pada zaman dahulu kala
Hadirin - para hadirin

8. Tidak mengandung hiperkorek


Contoh :
Baku - Tidak baku
Khusus - husus
Sabtu saptu
Syah - sah
Masyarakat - masarakat
Akhir - ahir
Secara umum, fungsi bahasa baku
adalah sebagai berikut:

-Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan


sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat
bahasa.
Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi
pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
-Pembawa kewibawaan, pemakai bahasa baku dapat
memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
-Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi
benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau
sekelompok orang.
BAHASA POPULER

Ragam penulisan populer biasa juga dikenal dengan ragam


penulisan jurnalistik. Ragam jurnalistik ini sering kita lihat
dalam penulisan berbagai artikel, berita, tajuk rencana,dan
lain sebagainya yang terdapat di dalam Koran ataupun
majalah.
Kalimat semi ilmiah atau bahasa populer merupakan kalimat
yang membentukan katanya tidak terlalu formal, tidak
terlalu mengikuti metode ilmiah, tetapi tetap konsisten
terhadap struktur kalimat yang lengkap dan obyektif atas
tulisan tersebut. Kalimat semi ilmiah biasanya digunakan
pada artikel, editorial, reportase.
Ciri-ciri

Sistematis dalam penyajian


Lugas, tidak mendua arti
Sederhana, lazim, danumum
Singkat dan padat
Berbahasa netral, tidak memihak
Menarik
Kalimatnya pendek
Bentuk kalimatnya aktif
Menggunakan bahasa positif
contoh kalimat Semi ilmiah:

Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak


ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama
kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah
peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka
(1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang
modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi
Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau
setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk
komik Jepang.

Anda mungkin juga menyukai