B. Pembuatan Primer
Pastikan kondisi detonator baik sebelum dimasukan kedalam
dinamit
Untuk detonator biasa periksa apakah ada benda kecil didalamnya
Untuk sumbu bakar periksa kelembapan ujungnya, sebaiknya
potong sedikit 2cm sebelum dipakai
Untuk sumbu ledak periksa ujungnya apakah lembab atau isinya
berkurang
untuk detonator listrik test dengan blsating ohm meter
Prosedur Peledakan
Pembuatan Primer dengan sumbu
ledak
Pembuatan Primer dengan Nonel
C. Pengisian Lubang Ledak
Periksa keadaan lubang
Masukan primer kedalam lubang
Hindari dan jangan memadatkan primer atau bahan peledak utama
Setelah primer sampai dasar lubang maka masukan bahan peledak
Hindari pemakaian bahan peledak yang rusak
Pengisian bahan peledak biasanya 2/3 tinggi lubang
1. Sumbu Bakar
- Sebaiknya gunakan igniter cord untuk menyambung rangkaian
sumbu api dipermukaan tanah
- Penyalaan dilakukan oleh petugas yang mempunyai KIM
dan berpengalaman
2. Sumbu Ledak
- Pastikan rangkaian rapi atau tidak terlipat
- Bila memotong sebaiknya tidak dipegang atau dililit ditangan
3. Detonator Listrik
- Pastikan kabel tidak kusut dan terlipat
- Pastikan sambungan kabel kuat dan kabel tidak terkelupas
Penyambungan Rangkaian
F. Perlindungan Untuk Pemegang Blasting Machine
Pertimbangkan arah dan jarak lemparan batuan, ambil arah yang berlawanan
Periksa keadaan sekeliling tampat berlindung
Pemegang blasting machine harus memiliki KIM dan berpengalaman
Tahap Pertama
Semua orang dan alat menyingkir dan berlindung
Semua jalan dekat area ditutup sementara
Kabel utama belum tersambung dengan eksploder
Tahap Kedua
Mandor & pengawas memastikan semua kondisi aman
Kabel utama disambungkan ke eksploder
Arus listrik dan tombol peledak pada posisi ON
Tahap Ketiga
2. Proses transportasi
Proses transportasi yang jauh dan handling saat transfortasi baik laut atau darat
yang tidak hati-hati akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada produk.
Contoh :
Tahun 2000 PT Newmont Kedatangan kapal bermuatan explosive dalam
kontainer, dan semua kontainer yang ada di bagian bawah dalam
perjalanan terendam setinggi 1,5 meter menyebabkan semua explosive
dalam kontainer tersebut mengalami kerusakan total
3. Inventory
Penyimpanan yang baik sangat mempengaruhi ketahanan
kualitas explosive.
Optimum
$/t
Hauling cost
Blasting cost
ie.Powder Factor Digging cost
Degree of fragmentation
Dampak Negatif Peledakan
Jenis-jenis Gelombang
Parameter Getaran
Faktor yang mempengaruhi
Respon Respon
Manusia Bangunan
Bagaimana cara
menilainya? Bagaimana
batasannya?
Penilaian Respon Manusia
The greatest problem facing the blasting
engineer are, therefore, the disturbance effect
and the expectation effect; the latter
especially with regard to building belonging to
the person perceiving the disturbance.
Persson, 1994
Standar Ketidaknyamanan
Reiher & Meiser (1931). Intensitas getaran
terhadap ketidaknyamanan manusia. Sumber
getaran 500 dtk. 15 orang menyatakan bahwa
getaran 0.02 mm/s (f=3-25 Hz) tidak terasa.
Kondisi tidak nyaman bila getaran 0.5 mm/s pada
frekuensi 30 Hz
Wiss & Parmalee (1974) Sumber getaran 5 detik.
Ketidaknyamanan berada pada tingkat getaran 25
mm/s frekuensi 2.5-25 Hz.
Keluhan akan berkurang dengan berkurangnya
waktu terpapar
Respon Bangunan
Ambang Batas
Getaran
Swedish standard
V =Vo Fk Fd Ft
Dimana:
Vo = Peak Particle Velocity (PPV)
Fk = Faktor kualitas konstruksi
Fd = Faktor jarak
Ft = Faktor aktivitas konstruksi
Vo
Faktor Jarak, Fd
Di atas 350 m
Clay = 0,5
Morain = 0,35
Rock = 0,22
STANDAR SNI BAKU TINGKAT GETARAN PELEDAKAN
PADA KEGIATAN TAMBANG TERBUKA TERHADAP
PELEDAKAN
Kelas Jenis Bangunan PPV (mm/detik)
1 Bangunan kuno yang dilindungi undang-undang 2
benda cagar budaya
2 Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 3
adukan semen saja, termasuk bangunan dan
pondasi dari kayu dan lantainya diberi adukan
semen
3 Bangunan dengan pondasi pasangan bata dan 5
adukan semen diikat dengan slope beton
4 Bangunan dengan pondasi pasangan bata dan 7-20
adukan semen slope beton, kolom dan rangka
diikat dengan ring baik
Kekuatan massa
batuan
melemah
Sudut lereng
semakin landai
Blast Damage Zone in
Underground Blasting
Optimum Blasting
Blast
Damage
Zone
Produksi
Tercapai
Reduksi Blast Damage
Penggunaan bahan peledak lemah
Line Drilling
Menciptakan bidang lemah melalui pemboran dengan diameter lubang
bor yang relatif lebih kecil dibandingkan lubang tembak serta spasi antar
bor yang berdekatan
Line drill biasanya tidak lebih dari diameter 75 mm dan spasi 2-4 kali
diameter lubang. Penggunaan lubang bor yang lebih besar akan
memperbesar biaya.
Hasil yang paling baik diperoleh dalam formasi massa batuan yang
homogen dengan kekar dan perlapisan yang minim. Dalam formasi batuan
yang terkekarkan , smooth blasting dan presplitting (yang akan dijelaskan
kemuadian) akan memberikan hasil yang lebih baik.
Line Drilling (lanjutan)
Keuntungan:
Menghasilkan permukaan akhir paling baik dibandingkan
dengan teknik peledakan terkontrol lainnya.
Kerugian:
Hasil yang tidak bisa diprediksi, kecuali pada massa batuan
yang homogen
Biaya pemboran tinggi karena spasi yang berdekatan
Memakan waktu yang cukup lama karena banyaknya
pemboran
Deviasi lubang bor yang ringan pun dapat menyebabkan
hasil yang buruk
Pre-Split Blasting
Pre-split Blasting
Lubang pre-split dinyalakan dalam waktu yang
bersamaan
Pengertian dari waktu yang bersamaan adalah sebagai
berikut: Misal lubang pre-split 150 mm,
Spasi:Diameter=10:1,Jarak CC=1.5 m, Seismic velocity 3000
m/sec, maka t=1.5/3000=0.5 msec Waktu tunda << 0.5
msec
Tekanan gas harus cukup untuk meng-inisiasi pertumbuhan
rekahan tarik (CANMET Slope Manual, 1977)
S/D < (Pw+T)/T; S=Spasi (m), D=Diameter lubang (m),
Pw=Tekanan lubang tembak (MPa), T=Kuat tarik batuan
(MPa)
Pre-Split Blasting
Pre-split Blasting
Keuntungan:
Memberikan hasil yang bagus dalam massa
batuan yang homogen
Kerugian:
Pemboran yang banyak
Kebisingan dan getaran yang tinggi
Smoothwall blasting
Smoothwall blasting
Lima aturan umum smoothwall blasting (Hagan, 1983):
Burden, spasi dan konsentrasi muatan lubang smoothwall
dipilih sedemikian rupa sehingga daerah pengaruhnya tidak
melebihi daerah pengaruh lubang produksi. Demikian juga
dengan lubang-lubang buffer, muatan dapat diatur dengan
atau tanpa de-coupling.
Spasi lubang lebih kecil dari burden, biasanya S/B=0.8
Lubang-lubang smootwall dinyalakan dengan waktu tunda
yang sama menggunakan detonating cord downlines.
Waktu tunda lubang produksi yang berdekatan dengan
lubang smoothwall harus diatur sedemikian rupa sehingga
lubang smoothwall mempunyai bidang bebas.
Lubang smoothwall dan buffer dinyalakan bersamaan
Smoothwall blasting
Keuntungan:
Hasil yang lebih baik dalam massa batuan
yang tidak homogen