1. Epididimitis akut Penyakit ini secara klinis sulit dibedakan dengan torsio testis. Nyeri skrotum akut biasanya disertai dengan kenaikan suhu tubuh, keluarnya nanah dari uretra, ada riwayat coitus suspectus (dugaan melakukan senggama dengan bukan isterinya), atau pernah menjalani kateterisasi uretra sebelumnya. Jika dilakukan elevasi (pengangkatan) testis, pada epididimitis akut terkadang nyeri akan berkurang sedangkan pada torsio testis nyeri tetap ada (tanda dari Prehn). Pasien epididimitis akut biasanya berumur lebih dari 20 tahun dan pada pemeriksaan sedimen urine didapatkan adanya leukosituria atau bakteriuria. 2. Hernia skrotalis inkarserata Biasanya pada anamnesis didapatkan benjolan yang dapat keluar dan masuk ke dalam skrotum. 3. Hidrokel terinfeksi Dengan anamnesis sebelumya sudah ada benjolan di dalam skrotum 4. Tumor testis Benjolan tidak dirasakan nyeri kecuali terjadi perdarahan di dalam testis. 5. Edema skrotum Dapat disebabkan oleh hipoproteinemia, filariasis, adanya pembuntuan saluran limfe inguinal, kelainan jantung, atau kelainan-kelainan yang tidak diketahui sebabnya (idiopatik) Manual : detorsi manual Medial putar ke lateral Nyeri hilang berhasil Operasi : untuk menilai viabilitas, mencegah terjadinya kembali Karena kelainan kongenital terjadi biasanya pada kedua testis , maka Orkidopeksi ( pada kedua testis) : penjahitn 3 titik pada tunika vaginalis pars parietalis pada dartos, dan dibuat window pada tunika albuginea lalu dijahit pada tunika vaginalis pars parietalis Orchidectomi ( necrosis ) edukasi Kelainan pada sperma ( spermatogenesis abnormality) Atrofi testis infertility